“Bank Dunia memuji Indonesia dengan program Jaminan Kesehatan Nasional. Mereka bilang ini syarat untuk menjadi negara maju,” kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam saat membuka Penyuluhan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di kantor Setkab, Jakarta, Jumat (17/1) sebagaimana dilansir dalam situs setkab.go.id.
Walaupun masih belum sempurna karena baru dilaksanakan per 1 Januari 2014 ini, Bank Dunia telah memuji pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dilakukan pemerintah.
Terkait hal ini, Seskab meminta seluruh pihak BPJS Kesehatan maupun para pejabat pemerintah untuk aktif mensosialisasikan program Jaminan Kesehatan Nasional itu. Program JKN melalui BPJS Kesehatan yang diluncurkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor, pada 31 Desember 2013 itu, kata Seskab, sudah pasti sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Adapun masih ada kekurangan dalam pelaksanaannya di lapangan, Seskab menilai karena program ini masih baru. “Tidak bisa sekaligus jalan, di beberapa sektor masih ada celah-celah yang harus kita sempurnakan bersama,” tutur Seskab Dipo Alam.
Acara Penyuluhan BPJS Kesehatan ini dihadiri oleh Wakil Seskab Ibnu Purna, Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris, Deputi Administrasi Djadmiko, Deputi Kesra Siswanto Rosyidi, Deputi Persidangan Dra. Sifa, Deputi Perekonomian Ratih Nurdiati, Staf Khusus Presiden Teuku Faizasyah, dan para pejabat di lingkungan Sekretariat Kabinet. (Humas Setkab/ES).
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat email kontak@depkes.go.id.