Tantangan dunia di bidang kesehatan masyarakat saat ini, meliputi: agenda post Millenium Development Goals (MDGs) pasca 2015; eliminasi polio di Asia Tenggara dan guinea worm di Afrika; Universal Health Care (UHC); penanganan kesehatan pada daerah konflik bersenjata; reformasi WHO; dan pentingnya prioritas dalam penanggulangan masalah kesehatan.
Demikian pernyataan Direktur Jenderal WHO, Dr. Margaret Chan, pada pembukaan kegiatan disampaikan Executive Board World Health Organization (EB WHO) Meeting ke 134 di Jenewa, Swiss (20/1). Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, melalui surat elektroniknya dari Jenewa pada hari pertama memimpin Delegasi Republik Indonesia (DELRI) pada kegiatan tersebut (21/1).
Prof. dr. Tjandra menuturkan topik teknis pertama yang dibahas pada EB WHO ke-134 ini, adalah tuberkulosis. Pada kesempatan tersebut, Prof. dr. Tjandra mengungkapkan pernyataan Indonesia antara lain: 1) keberhasilan penanggulangan TB di Indonesia, sebagai salah satu high burden countries yang mencapai target MDGs; 2) Juga tantangan untuk meningkatkan penemuan dan penyembuhan kasus, sehingga mencapai target agar TB will no longer be a public health problem; dan 3) Indonesia setuju menjadi co-sponsor rancangan resolusi (ranses) Global Strategy and Targets for Tuberculosis Prevention, Care and Control pasca 2015.
Pada tema pembahasan selanjutnya, yaitu mengenai Global Vaccine Action Plan (GVAP), saya menyampaikan pernyataan Indonesia, antara lain: Indonesia mendukung GVAP dan Indonesia di 2014 akan meningkatkan cakupan dan hasil imunisasi rutin.
“Indonesia sepakat untuk terus mengkaji kemungkinan penambahan jenis imunisasi baru dalam masa Decade of Vaccination (DoV) inisiatif mendatang”, kata Prof. Tjandra.
Usai kegiatan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama melakukan pertemuan dengan Dr. Poonam Singh, Direktur Jenderal WHO SEARO yang baru terpilih dan dilantik hari ini (21/1).
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi hotline Halo Kemkes <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id, dan alamat email [email protected]