Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Kamis, 26/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Global Meeting on Infectious Diseases: PERTEMUAN LEBIH DARI 30 NEGARA UNTUK MEMPERKUAT KETAHANAN GLOBAL TERHADAP ANCAMAN PENYAKIT MENULAR

Rokom by Rokom
20 Agustus 2014
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Dalam tiga dekade terakhir, kemunculan penyakit menular baru cenderung meningkat. Penyakit zoonosis,penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya, berpotensi menyebabkan wabah penyakit berbahaya dan menular.Demikian disampaikan oleh Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH dalam sambutannya di acara pembukaan Global Meeting on Infectious Diseases, di Hotel Shangri-La, Jakarta(20/8).

“Fokus pertemuan ini adalah bagaimana dunia harus menghadapi risiko wabah zoonosis. Berbagai pengalaman berharga menghadapi masalah zoonosis dari berbagai negara akan disampaikan dan didiskusikan oleh para ahli guna memperkuat kerjasama regional dan global,” papar Menkes.

Peningkatan penyakit menular baru,disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan iklim global, penggunaan pestisida dan antimikroba, peningkatan kontak antara manusia dan hewan, serta perubahan gaya hidup. Belum lama ini dunia menghadapi penyebaran flu burung (H7N9 influenza) dan MERS CoV. Dan saat ini, dunia sedang menghadapi wabah Virus Ebola yang berasal dari kawasan Afrika Barat, khususnya di Guinea, Liberia, Sierra Leone, dan Nigeria. Wabah ini telah ditetapkan sebagai Status Darurat Kesehatan Internasional oleh World Health Organization (WHO) pada 7 Agustus 2014.

Oleh karena itu, pencegahan dan pengendalian zoonosis membutuhkan upaya kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan (stakeholder). Tidak saja menjadi tanggung jawab pemerintah, pengendalian penyakit zoonosis sangat memerlukan peran sektor swasta, akademisi, praktisi, organisasi profesi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

Sebagai tindak lanjut dari inisiatifGlobal Health Security Agenda (GHSA), pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari 37 negara. DiantaranyaArgentina, Australia, Azerbaijan, Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Kanada, Tiongkok, Mesir, Finlandia, Perancis, Georgia, Jerman, Italia, Jepang, Kenya, Malaysia, Nepal, Belanda, Norwegia, Oman, Portugal, Korea Selatan, Arab Saudi, Singapura, Afrika Selatan, dan Spanyol.

Pada acara penyambutan satu malam sebelumnya, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, HR. Agung Laksono juga menyampaikan pengalaman pentingnya kerjasama multisektor dalam pengendalian zoonosis di Indonesia. “Melalui Komisi Nasional Pengendalian Zoonosis, Indonesia telah mengimplementasikan pendekatan One Health. Hasil implementasiOne Health selama 2011 hingga 2013 berhasil mengurangi kejadian 6 jenis penyakit zoonosis yakni rabies, flu burung (H5N1), Antrax, Leptospirosis, Plague dan Brucellosis,”ujar Menko Kesra.

Brucellosis merupakan penyakit zoonosis menular yang disebabkan bakteri brucella. Di Indonesia dikenal sebagai penyakit reproduksi menular pada ternak. Brucellosis sangat mempengaruhi produktivitas sapi. Saat ini beberapa Provinsi sudah berhasil dibebaskan dari Brucellosis. Sebagai Ketua Komisi Nasional Pengendalian Zoonosis, Menko Kesra berharap ke depan Indonesia dapat mencukupi kebutuhan daging sapi untuk masyarakatnya.

Lebih lanjut Menteri Pertanian menyampaikan bahwa komitmen pencegahan dan pengendalian zoonosis telah berjalan dengan baik khususnya di dua sektor utama yaitu kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan.

Sementaraitu,perwakilan khusus United States Agency for International Development (USAID) untuk Ketahanan Kesehatan Global, Dr. Dennis Carroll memaparkan bahwa pertemuan ini diadakan untuk mempercepat aksi untuk kelanjutan Ketahanan Kesehatan Global lima tahun ke depan. “Melalui GHSA, kita berharap dapat menyatukan pandangan umum dan cara dari berbagai negara dalam mengurangi penyebaran dan dampak dari penyakit menular dan epidemi. GHSA diharapkan dapat memperkuat kemampuan seluruh dunia dalam mendeteksi lebih cepat, mencegah, dan merespons wabah penyakit secara efektif,” pungkas Dr. Carroll.

GHSA dicanangkan di Washington DC dan Gedung PBB Genewa secara bersamaan pada tanggal 13 Februari 2014. Pertemuan GHSA pertama dilaksanakan pada tanggal 5-6 Mei 2014 di Helsinki, Finlandia. Pada awalnya, inisiatif GHSA digagas oleh Amerika Serikat dan negara-negara maju dengan melibatkan multi-stakeholders dan multi-sektoral. Selain itu, GHSA juga didukung organisasi dunia dibawah PBB, diantaranya World Health Organisation (WHO), Food and Agriculture Organisation (FAO), dan World Organisation for Animal Health (OIE).

Di Helsinki, GHSA membahas rancangan GHSA Action Packages and commitments yang diharapkan dapat dijadikan rujukan bersama di tingkat global dalam mengatasi ancaman penyebaran penyakit infeksi. Komitmen ini antara lain juga dimaksudkan untuk memperkuat implementasi International Health Regulation-IHR yang telah dicanangkan WHO sebelumnya. Pada pertemuan itu, Indonesia menyatakan menjadi prakarsa kerjasama dan bersedia menjadi tuan rumah pertemuan pada tahun 2014 ini.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

1. Kementerian Kesehatan
Pusat Komunikasi Publik
Telp: 6221 52907416
Fax : 6221 52960661

2. Kementerian Pertanian
Humas Ditjen Peternakan Dan Kesehatan Hewan
Telp : 6221 7815582
Fax : 6221 7815583

3. Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat
Biro Informasi dan Persidangan
Telp / Fax : 6221 3453289

4. USAID
Joy Sakurai
sakuraijm@state.gov

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
blank

Waspada, Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat

20 Januari 2023
Next Post
blank

Tidak Ada Kasus Ebola di Indonesia

blank

Layanan Kesehatan Terbang sebagai Solusi di Daerah Perbatasan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.