Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Senin, 16/06/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Menkes Buka Simposium Internasional ke-2 Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Rokom by Rokom
15 September 2015
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 16 September 2015

Selasa pagi, (15/09) Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) secara resmi membuka Simposium Internasional ke-2 Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Jakarta. Pertemuan yang berlangsung dua hari tersebut bertujuan untuk mendapatkan informasi terkini seputar penelitian dan pembangunan kesehatan yang terkait dengan deteksi, pencegahan dan pegobatan (vaksin, obat – obatan, dan peralatan medis). Selain simposium ini dapat dimanfaatkan sebagai forum komunikasi antara “produsen riset” dan “konsumen riset”.

 

Tahun ini Simposium mengangkat tema “Basic Research and Innovation Breakthrough into Product”, dengan sub tema: (1) Penelitian dan Pengembangan Vaksin (HIV, Hepatitis B, TB, dll), (2) Penemuan Obat (Anti Malaria, Pengobatan Alternatif, Saintifikasi Jamu), (3) Obat Biosimilar (Sel Punca, Eritropoietin) dan (4) Peralatan Medis (Non Invasive Diagnostic, Invasive Diagnostic)

Dalam pidatonya Menkes menyampaikan, untuk mendapatkan produk informasi dan inovasi yang valid dan terpercaya, sebelumnya harus melalui penelitian dan pengembangan kesehatan yang terjaga mutunya secara ilmiah maupun secara etik. Produk informasi dan inovasi tersebut, juga sangat berguna dalam rangka pengambilan keputusan berbasis bukti (evidence based policy).

Beberapa penyakit telah diamanahkan secara global untuk dikendalikan, seperti TB, Malaria, HIV dalam Millenium Development Goal Post 2015. Di Indonesia pada tahun 2013 telah teridentifikasi 23 penyakit yang berpotensi wabah yang di dalam daftar tersebut terdapat juga penyakit yang harus ditangani dalam MDG’s post 2015.

“Sehubungan dengan itu diperlukan penelitian untuk meneliti dan mengembangkan produk untuk deteksi (diagnostik), pencegahan (vaksin), penyembuhan (obat), dan alat kesehatan untuk mengatasi penyakit tersebut” imbuh Menkes.

Agar hasil penelitian  berdaya guna dan berhasil guna, Menkes mengatakan kolaborasi antara penghasil (dalam hal ini adalah para peneliti) dan pengguna (dalam hal ini untuk industri, pemegang program, pelaku pelayanan kesehatan) sangat krusial. Kolaborasi ini bisa dilakukan mulai tahap penetapan agenda riset dan penyusunan protokol penelitian.

“Dengan kolaborasi antara penghasil dan pengguna, kita berharap hasil-hasil penelitian akan lebih banyak dapat dimanfaatkan. Kemenkes bersama seluruh lintas sektor terkait,  melibatkan akademisi, pemerintah baik, Pusat maupun Daerah, industri dan seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan kemandirian bangsa”, ujarnya.

Sejak tahun 2012, Indonesia telah memulai pendekatan penelitian dan pengembangan produk dilakukan dalam bentuk Konsorsium Riset yang melibatkan akademisi, institusi penelitian milik pemerintah, dan industri untuk mempercepat mendapatkan hasil dengan efisien.

Salah satu contohnya adalah pengembangan bahan baku obat malaria Artemisinin dari tanaman Artemisia annua yang didahului dengan penelitian Riset Tanaman Obat dan Jamu. Untuk sekitar 2 juta kasus Malaria di Indonesia, diperlukan obat Artemisinin sebanyak 900 kg yang dihasilkan dari 450 ton simplisia kering dan diperoleh dari 100 hektar tanaman Artemisia annua.

Dewasa ini obat Artemisinin untuk pengendalian Malaria di Indonesia masih diimpor dari luar negeri. Karenanya,  Kemenkes tengah lakukan terobosan untuk mewujudkan kemandirian penyediaan Artemisinin.

Mengakhiri sambutannya Menkes berharap agar para peneliti dapat meningkatkan perhatian mereka dan peka terhadap berbagai permasalahan pada masyarakat untuk dicarikan solusinya. Kebijakan kesehatan yang dilaksanakan haruslah berbasis bukti dan berbasis hasil penelitian.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 1500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021)52921669, dan alamat email [email protected].

 

 

Tags: Bukadanindonesiainternasionalke-2KementerianKesehatanmenkespenelitianPengembangansimposium penelitian
ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Pulang Ibadah Haji? Waspadai Demam, Batuk, dan Risiko COVID-19!

15 Juni 2025
blank

Menkes Dorong Pemerataan Layanan dan Edukasi Kesehatan Gigi

15 Juni 2025
blank

Kepulangan Jemaah Haji Dimulai, Tim Medis Standby Siang Malam

14 Juni 2025
blank

Ditemukan Banyak Kasus Hipertensi, Diabetes dan Masalah Gigi Saat Cek Kesehatan Gratis

13 Juni 2025
blank

Perawat Melek Digital, UI Hadirkan Inovasi Teknologi Kesehatan

12 Juni 2025
blank

Fellowship TBC: Solusi Atasi Kekurangan Dokter Spesialis Paru di Indonesia

12 Juni 2025
Next Post
blank

Kemenkes Kirim Bantuan untuk Tanggulangi Dampak Kesehatan Akibat Asap

blank

Penanggulangan Kabut Asap di Propinsi Riau

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Pulang Ibadah Haji? Waspadai Demam, Batuk, dan Risiko COVID-19!

15 Juni 2025
Berita Utama

Menkes Dorong Pemerataan Layanan dan Edukasi Kesehatan Gigi

15 Juni 2025
Berita Utama

Kepulangan Jemaah Haji Dimulai, Tim Medis Standby Siang Malam

14 Juni 2025
Umum

RS Kemenkes Riau Resmi Dibangun, Hadirkan Layanan Premium dan Teknologi Canggih

13 Juni 2025

Rekomendasi Artikel

blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Kini Check In PeduliLindungi Bisa Lewat Website

30 September 2022
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.