Menteri Kesehatan Prof. Nila F. Moeloek menyatakan saat ini telah terjadi situasi darurat kesehatan akibat asap dari kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan. Pernyataan ini disampaikan saat jumpa pers di Kantor Kemenkes, Jakarta (22/10).
“Darurat kesehatan, iya. Ini tidak bisa dibiarkan. Dari data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang telah kami terima, bagi kami sekarang telah terjadi darurat kesehatan. Kami minta Gubernur tanggap darurat supaya Pemerintah Pusat bisa bantu,” tegasnya. Menkes mengatakan status darurat kesehatan ditetapkan ketika Pemerintah Daerah menyatakan perlu dukungan untuk mengatasi masalah di wilayahnya sendiri. Saat itulah, Pemerintah Pusat wajib mengulurkan bantuan.
Untuk mengatasi kondisi darurat kesehatan ini, Kementerian Kesehatan telah mengirimkan bantuan logistik maupun tenaga. Bantuan yang dikirimkan berupa 33,8 ton alat medis, obat, masker, oxycan; 11 ton makanan tambahan; serta 11 unit penjernih air. Sementara untuk tenaga kesehatan telah dikirimkan 2 dokter spesialis anak dan Paru/Penyakit Dalam, 2 dokter umum dan 1 perawat masing-masing dari RS. Fatmawati, RSCM, RS Persahabatan, RS Sardjito, RS. Karyadi, RS. Hasan Sadikin, RS. Muhamad Husain, RS. Adam Malik, dan RS. Jamil Padang.
Menurut Menkes, semua bantuan yang dikirimkan berasal dari dana operasional Kemenkes. Sedangkan untuk obat-obatan dan sejumlah alat kesehatan diambil dari cadangan Kemenkes.
“Kami akan distribusikan kembali 125 ribu masker per kabupaten/kota, di mana ada 97 kabupaten/kota yang akan mendapatkannya,” tambah Menkes.
Menkes juga menyebutkan bahwa saat ini telah menyediakan tenda isolasi di 5 Provinsi yaitu Kalteng, Riau, Sumsel, Kalsel, Kalbar. Di masing-masing tenda tersebut sudah ada dokter yang siap menangani warga yang membutuhkan pelayanan medis.
Selain bantuan medis, Menkes menilai pentingnya melakukan edukasi ke masyarakat yang terdampak asap. Untuk itu Pemerintah akan secepatnya membuat film edukasi kesehatan di televisi lokal. Pemerintah juga akan mendistribusikan poster dan pamflet agar warga paham dampak asap terhadap kesehatan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 1500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021)52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.