Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) membuka kegiatan Gelar Karya Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu pagi (17/2). Menkes mengunjungi pameran hasil uji, kaji, dan solusi dari 10 jajaran BTKL-PP, yaitu Ambon, Banjarbaru, Batam, Jakarta, Makassar, Manado, Medan, Palembang, Surabaya, dan Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Menkes menjelaskan bahwa saat ini kita dihadapkan pada berbagai tantangan terkait pencegahan dan pengendalian penyakit, seperti masih tingginya morbiditas, mortalitas dan disabilitas berbagai penyakit baik menular maupun tidak menular. Selain itu, masih ada juga faktor determinan sosial kesehatan yang perlu kita sikapi dengan intervensi di hulu, seperti kesenjangan sosial ekonomi, pencemaran lingkungan, serta perubahan gaya hidup akibat kemajuan teknologi dan globalisasi.
“Kita juga harus mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan, yang terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)”, ujar Menkes
Lebih lanjut, faktor risiko kesehatan terkait PHBS, antara lain: (a) Akses masyarakat pada air minum dan sanitasi dasar; (b) Higiene sanitasi pangan, termasuk menghentikan penggunaan bahan berbahaya dalam pangan, seperti formalin, borax dan zat pewarna; serta (c) Perilaku merokok dan perilaku berisiko lainnya.
“Selain itu, kita juga perlu mengkaji dampak dari diterapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN dan menyikapi dengan tepat muncul dan menyebarnya emerging infectious diseases dari waktu ke waktu, seperti Mers CoV dan penyakit virus Zika”, tutur Menkes.
BTKL-PP merupakan institusi yang penting dan erat dengan pencegahan dan pengendalian penyakit. Sebab, jajaran BTKLPP bertugas untuk mendeteksi berbagai faktor risiko penyakit di seluruh wilayah Indonesia dan memberikan masukan kepada Kementerian Kesehatan dan jajaran Pemda tentang intervensi serta upaya pencegahan dan pengendaliannya. Pada keadaan tertentu, BTKLPP dan Pemda setempat melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit secara bersama-sama.
BTKL-PP sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan, telah mengalami sejarah panjang sejak zaman Belanda yang diawali fokus perhatiannya pada deteksi air minum dan berkembang hingga saat ini yang berfokus pada pencegahan dan pengendalian penyakit.
Dengan motto kerja “Kaji, Uji, dan Solusi”, BTKL-PP memiliki pola kerja deteksi dini terhadap faktor risiko penyakit dalam upaya pencegahan kejadian penyakit dalam upaya pencegahan kejadia penyakit dengan mengembangkan teknologi tepat guna, serta respon cepat terhadap kejadian luar biasa (KLB) dan berbagai bencana yang terjadi di pelosok Nusantara.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.