Solo, 8 Maret 2016
“Saya sampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak/ Ibu orangtua Balita yang secara proaktif membawa putera-puterinya untuk mendapatkan imunisasi polio. Imunisasi merupakan salah satu program kesehatan yang paling efektif untuk mencegah kesakitan, kecacatan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Untuk itu saya mengimbau semua pihak dapat melakukan upaya dan memberikan dukungan bagi kesuksesan PIN Polio ini dengan membawa Balitanya ke Pos PIN tterdekat untuk memperoleh tetesan vaksin polio.
Demikian pernyataan Menkes Nila F. Moeloek usai pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2016 oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Pos PIN 1 Taman Cerdas RW 16, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah.
Pencanangan ditandai dengan pemukulan gong oleh Ibu Negara diikuti penetesan vaksin polio oral oleh Menko Pembangunan Manusia dan kebudayaan, Menteri Kesehatan, Istri Gubernur Jateng dan Istri Walikota Solo.
Indonesia telah berhasil mendapatkan Sertifikat Bebas Polio bersama negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Asia Tenggara atau South East Asia Region (SEARO) pada Maret 2014. Akan tetapi, dewasa ini ada dua 2 negara yaitu Afganistan dan Pakistan yang masih endemis polio.
Untuk menyikapi hal ini, diperlukan komitmen seluruh negara di dunia – termasuk Indonesia – untuk melakukan berbagai tahapan kegiatan menujuDunia Bebas Polio Tahun 2020. Salah satu tahapan adalah kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 8 – 15 Maret 2016 dengan sasaran anak usia 0 – 59 bulan.
PIN Polio ini bertujuan untuk memperkuat imunisasi rutin dan menutup kesenjangan imunitas akibat masih adanya daerah-daerah kantong dengan cakupan imunisasi rutin yang rendah. Oleh karena itu, PIN Polio kali ini harus dapat menjangkau minimal 95% cakupan dari sasaran. Terutama balita yang belum pernah atau belum lengkap mendapat imunisasi polio rutin. Selanjutnya dalam upaya menuju Dunia Bebas Polio Tahun 2020, hal yang juga sangat penting kita laksanakan adalah untuk selalu mempertahankan cakupan imunisasi rutin dengan target cakupan imunisasi polio di atas 95%.
Menkes berharap melalui PIN Polio dan cakupan imunisasi polio rutin yang tinggi dan merata tahun ini, Indonesia dapat mempertahankan status Bebas Polio dan berkontribusi dalam mewujudkan Dunia Bebas Polio Tahun 2020. “Dengan demikian, kita benar-benar mewujudkan generasi muda bangsa Indonesia yang sehat, bebas dari cacat tubuh akibat polio, berkualitas, produktif dan berdaya saing,” ungkap Menkes.
Tentang PIN Polio 2016:
1. Total sasaran PIN Polio tahun 2016 (usia 0-59 bulan) adalah 23.721.004 anak.
2. Vaksin yang akan digunakan yaitu vaksin polio tetes (trivalent Oral Polio Vaccine) produksi lokal PT. Biofarma. Saat ini vaksin tersebut sudah dikirimkan sampai ke puskesmas.
3. Pekan Imunisasi Nasional (PIN) akan dilaksanakan pada tanggal 8 s.d 15 Maret 2016 di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di DI Yogyakarta (karena DIY tidak lagi menggunakan vaksin polio tetes), dengan target cakupan >95%.
4. Total provinsi dan kab/kota yang akan melaksanakan PIN Polio adalah 33 provinsi dan 509 kab kota, dengan total Pos PIN tahun ini sekitar 300.000.
5. PIN Polio dilaksanakan di 300 Pos PIN.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan email kontak@kemkes.go.id.