Kesehatan mata merupakan bagian terpenting yang harus dijaga oleh setiap individu keluarga dan masyarakat, karena mata merupakan bagian terpenting pada manusia. Namun gangguan pada penglihatan bisa terjadi. Salah satunya adalah katarak yang menjadi penyebab kebutaan tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, prevelansi Katarak adalah 1,8%. Sedangkan Indeks Katarak di Indonesia 0,1% pertahun atau setiap 1.000 orang terdapat 1 penderita Katarak pertahun.
Penderita Katarak tidak hanya dialami orang lanjut usia tetapi juga dialami oleh usia kerja. Ini dikarenakan penduduk Indonesia memiliki kecenderungan menderita Katarak lebih cepat dari penduduk yang tinggal di daerah sub tropis, karena sinar Ultra Violet (UV) di daerah tropis lebih besar dan langsung menyentuh mata. Oleh karena itu pencegahan penyakit dan memelihara kesehatan sangat diperlukan, karena bila sudah terkena Katarak satu-satunya pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan operasi Katarak.
“Langkah yang perlu dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terkena Katarak adalah dengan makan-makanan bergizi, lindungi mata dari pancaran sinar matahari dan menjaga kesehatan tubuh secara umum”, demikian sambutan Menkes RI yang dibacakan Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dr. HR. Dedi Wendha M.Kes saat peluncuran CSR “Sepuluh Ribu Mata”, di Jakarta (3/5).
Kemenkes mengapresiasi pihak swasta dalam hal ini Pollux Habibie International yang melakukan kegiatan CSR “Sepulu Ribu Mata”, sebuah program bantuan kesehatan yang akan memberikan 10.000 operasi katarak gratis. Dr. –ing. Ilham Habibie yang meluncurkan program ini, menjelaskan CSR ini akan dimulai di Batam.
Program inisiatif dari Pollux Habibie international, bekerja sama dengan Klinik Mata dr. Hasri Ainun Habibie dan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) ini merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk menjadikan masyarakat Indonesia lebih sehat. Operasi Katarak massal ini akan dimulai pada akhir bulan Mei 2016, sebelum bulan Ramadhan.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat emailkontak@kemkes.go.id.