Orang tua bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak melalui pola makanan gizi seimbang. Namun, pentingnya pola makan gizi seimbang juga perlu dipahami oleh para guru di lingkungan sekolah. Mengingat sebagian besar anak-anak kita merupakan peserta didik yang sebagian besar waktunya berada di Sekolah.
“Anak sekolah itu harus diperhatikan makanannya. Makanan ini bermacam-macam, mulai dari pemberdayaan kantin sekolahnya dalam perubahan perilaku mulai dari memilih, mengolah dan menyajikan makanannya”, tutur Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes RI, Ir Doddy Izwardi, MA pada kegiatan Sosialisasi Pedoman Gizi Seimbang kepada Pendidik dan Institusi Pendidikan yang bertajuk “Gizi Seimbang Bangsa Sehat Berprestasi” di salah satu hotel di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (5/5).
Melihat kenyataan yang ada, para peserta didik sebagian besar sudah memulai jam sekolah pada pukul 07.00 WIB bahkan ada yang lebih pagi. Ditambah dengan faktor-faktor penyulit seperti termpat tinggal yang jauh dari sekolah, atau kesibukan para orang tua yang bekerja menjadikan Pedoman Gizi Seimbang mustahil diterapkan yang bermula dari rumah. Hal inilah yang mendasari Kementerian Kesehatan RI memiliki gagasan alternatif berupa penyelenggaraan makanan banyak berupa pemberian makanan di Sekolah yang disebut school feeding atau school lunch.
“Ada sekolah yang sudah menerapkan school feeding atau school lunch, namun sebagian besar sekolah swasta. Saya lihat di sekolah swasta menyadari bahwa anak-anak yang sehat menjadi faktor pendukung mereka menjadikan anak-anak yang berkualitas”, terang Doddy.
Dalam sesi diskusi, Doddy menyatakan bahwa penerapan gizi seimbang di sekolah janganlah dianggap menjadi “beban baru” bagi tenaga pendidik. Karena tidak mungkin menerapkan pedoman ini secara menyeluruh. Namun, cara ini dapat membuat pendidik mendapat gambaran umun tentang apa itu makanan sehat dan gizi yang seimbang. Sehingga diharapkan melalui cara-cara kreatif, guru bisa menyisipkan pesan untuk mengajak anak-anak mempraktikkan makan dengan gizi yang seimbang.
“Anak-anak kan kadang cenderung lebih nurut pada ibu atau bapak guru daripada orang tuanya. Bila dikasih tahu gurunya, langsung dikerjakan,” tutur Doddy.
Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan email kontak@kemkes.go.id.