Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 13/05/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Menkes RI menjadi Tuan Rumah Side Event Global Health Security Agenda dalam Sidang World Health Assembly ke-69 di Jenewa

Rokom by Rokom
26 Mei 2016
Reading Time: 4 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Di hari pertama penyelenggaran pertemuan tahunan kesehatan dunia, World Health Assembly ke-69;  yang dihadiri oleh 190 negara anggota World Health Organization, Indonesia menjadi tuan rumah side event bertema “The Role of Global Health Security Agenda in Supporting Countries Capacity to Implement International Health Regulation”.

Dilaksanakannya pertemuan ini bertujuan untuk menggalang kesepahaman dan kesepakatan bersama antara negara-negara di dunia bahwa kapasitas nasional adalah kunci dalam penanganan pandemi global. Dalam masa dimana perjalanan melintas batas negara dilakukan oleh sebagian besar penduduk dunia, penyebaran berbagai virus juga menjadi lebih mudah terjadi. Posisi strategis perbatasan sebagai pintu masuk negara, dituntut untuk berada pada standar kapasitas yang merata baiknya di seluruh dunia.

Beberapa tahun terakhir ini, dunia tersentak dengan kerapnya terjadi pandemi yang bersifat global. Sebut saja, Ebola di Afrika, Mers-CoV di Korea Selatan dan Saudi Arabia, hingga Zika yang terjadi di benua Amerika.  Setidaknya dari Ebola di Afrika dan Mers-CoV di Korea Selatan, dunia bisa memperoleh pelajaran berharga bahwa terjadinya pandemi berdampak langsung pada stabilitas keamanan dan ekonomi negara; bahkan global.  Karenanya, sebagai sebuah forum yang dibentuk sejak 2 tahun lalu, Global Health Security Agenda berupaya untuk meningkatkan kapasitas negara dalam penanganan pandemi, melalui pelaksanaan International Health Regulation yang disahkan oleh WHO sejak 2005 lalu.

Panelis terdiri dari tujuh orang, yaitu 3 pakar Health Security dari Finlandia, Portugal, dan Tanzania; satu orang pembiayaan untuk pembangunan dari Bank Dunia dan sebagai pembicara kunci tiga menteri kesehatan dunia, yaitu dari Indonesia, Belanda dan Amerika Serikat.

Dalam sambutan pembukanya, Menkes RI, Prof. DR. dr. Nila Farid Moeloek Sp.M(K) mengatakan: ”Keberhasilan pembangunan manusia secara utuh, bergantung pada keberhasilan upaya kita dalam menjaga keamanan negara dari ancaman kesehatan dunia.  Terjadinya pandemi di suatu negara, berdampak langsung pada pencapaian pembangunan manusia yang kita upayakan selama ini. Sebagai ketua dari Troika GHSA, Indonesia menghimbau kepada negara-negara di dunia untuk bersama-sama menjaga kualitas populasi melalui peningkatan kapasitas kesehatan dalam penanganan pandemic.“

Sementara itu, Menteri Kesehatan Amerika Serikat, Sylvia Burwell, menggarisbawahi:”Untuk mencapai kapasitas nasional yang baik dalam mencegah terjadinya pandemic maupun dalam penanganan pandemic, setiap negara hendaknya melakukan evaluasi terhadap implementasi International Health Regulation. Evaluasi yang obyektif bisa menggunakan mekanisme evaluasi para ahli yang berasal dari berbagai negara. Langkah ini telah ditempuh beberapa negara dan saat ini Amerika Serikat sedang dalam proses evaluasi eksternal tersebut.”

Dari sudut pandang kapasitas kesehatan masyarakat, Menteri Kesehatan Belanda, Edith Schippers, menggarisbawahi pentingnya kesadaran masyarakat akan konsumsi obat-obatan. Resistensi anti microbial  (AMR), menjadi perhatian khusus pemerintah Belanda.  Shippers menyatakan “Pemerintah Belanda melakukan upaya-upaya inovatif melalui buku-buku komik, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya dari resistensi anti microbial. Sejauh ini, hasilnya menggembirakan, di mana penurunan resistensi anti microbial cukup signifikan dan para petani serta produsen pangan di Belanda, juga telah berhenti menggunakan antibitioka di dalam pangan bahan ternak serta sayuran yang dijual kepada masyarakat luas”.

Dalam kerangka pembangunan berkelanjutan, upaya sektoral harus berjalan inklusif dan bersama-sama dengan perencanaan serta kapasitas pembiayaan. Berdasarkan pemahaman ini dan berkaca pada ketidaksiapan pembiayaan dalam penanganan Ebola, Senior Director of Health, Population and Nutrition dari Bank Dunia, Timothy Evans, menyatakan kesiapan Bank Dunia dalam menghadapi kemungkinan kejadian pandemic global ini.  “Bank Dunia telah menyediakan mekanisme pendanaan untuk kegawat daruratan pandemi yang kami beri nama Pandemic Emergency Fund (PEF). Mekanisme pembiayaan ini bisa digunakan oleh semua negara untuk penanganan pandemic maupun upaya yang dilakukan tiap negara di dunia untuk meningkatkan kesiapan serta kapasitasnya dalam penanganan kegawat daruratan kesehatan masyarakat.”

Diskusi yang berjalan hangat selama kurang lebih 2 jam ini  dihadiri lebih dari 150 orang partisipan yang memenuhi Ruang XXII di Palais des Nations, Jenewa.  Dalam sambutan singkatnya, Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan menyampaikan selamat kepada Menteri Kesehatan dan Pemerintah Indonesia yang telah menjadi tuan rumah untuk pertemuan yang sangat bermanfaat ini. “WHO mendukung upaya negara-negara yang tergabung dalam forum GHSA untuk bersama-sama meningkatkan kesiapan dalam penanganan pandemic.  Tentunya kita semua tidak menginginkan Ebola terulang kembali. Namun, dengan terjadinya Mers-CoV dan Zika, itu menjadi peringatan bagi kita bahwa dunia harus berkolaborasi dalam menangani pandemic.”

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menutup side event dengan mengatakan:”Kita harus melakukan kerja sama lintas sektor yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan; baik pemerintah, dunia usaha, masyarakat sipil termasuk pemuda, dan universitas.  Keberhasilan peningkatan kapasitas dan kesiapan negara dalam penanganan kegawatdaruratan kesehatan bertumpu pada efektifitas kita bekerja sama.  Tidak hanya di tingkat dunia, namun yang terpenting di dalam negeri.”

——–

Tentang GHSA

Global Health Security Agenda (GHSA) merupakan inisiatif global yang diluncurkan Februari 2014. Inisiatif tersebut muncul sebagai bentuk respon terhadap meningkatnya kerentanan masyarakat global terhadap kemungkinan munculnya berbagai jenis penyakit baru dan pandemi yang diakibatkan oleh dampak negatif perubahan iklim, meningkatnya lalu lintas barang, jasa, manusia dan hewan lintas negara serta praktek-praktek pertanian, peternakan dan industri yang dinilai tidak lagi alamiah dan ramah lingkungan.

GHSA bertujuan untuk mencegah, mendeteksi dan merespon cepat berbagai ancaman penyakit infeksi di tingkat global, baik yang terjadi secara alamiah maupun karena adanya unsur kesengajaan ataupun musibah. GHSA melibatkan multi-stakeholders, bersifat multi-sektoral serta di dukung badan-badan dunia di bawah PBB, antara lain: World Health Organisation (WHO), Food and Agriculture Organization (FAO), dan World Organization for Animal Health (OIE).

Melalui kemitraan negara anggota dengan organisasi internasional, dan para pemangku kepentingan non-pemerintah, GHSA memfasilitasi upaya kolaborasi dan peningkatan kapasitas negara, yang dilakukan sejalan dengan International Health Regulation (IHR) WHO, Performance of Veterinary Services (PVS) OIE, dan framework keamanan kesehatan global terkait lainnya.

Motor penggerak kegiatan GHSA adalah Steering Group yang beranggotakan sepuluh negara yaitu Amerika Serikat, Chile, Finlandia, India, Indonesia, Italia, Kanada, Kenya, Korea Selatan, dan Saudi Arabia. Keketuaan Steering Group dilaksanakan melalui mekanisme Troika (3 negara secara bergantian). Troika pertama terdiri dari Amerika Serikat (memimpin pada 2014), Finlandia (2015), dan Indonesia (2016).

Selain menjadi Ketua Troika GHSA pada tahun 2016, Indonesia juga menjadi lead country untuk Action Package Zoonotic Disease (Prevent-2) dan menjadi contributing country untuk Action Package Anti Microbial Resistance (Prevent-1), Real-Time Surveillance (Detect-2), dan Linking Public Health with Law and Multisectoral Rapid Response (Respond-2).

Di tingkat nasional, GHSA merupakan kolaborasi lintas 25 Kementerian/Lembaga di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Menteri Kesehatan sebagai Ketua Umum.

Peran Indonesia dalam GHSA

Ada beberapa alasan kuat yang menjadikan Indonesia terpilih menjadi Ketua GHSA. Pertama, kondisi geografis yang strategis membuat Indonesia berpengaruh bagi negara di bagian selatan. Kedua, Indonesia hanyalah satu dari dua negara di Asean yang menyelenggarakan IHR, selain Thailand. Ketiga, Indonesia diakui mampu memimpin koordinasi negara kawasan Asia- Afrika-Pasifik.

Sebagai ketua GHSA, Indonesia juga ingin ikut mengatur pengendalian pandemi global. Misalnya dalam hal penelitian virus, untuk mencapai solui bersama.

Ketua GHSA sebelumnya adalah Amerika (2014) dan Finlandia (2015). Dua negara tersebut, termasuk Indonesia, hanyalah sedikit dari negara yang menerapkan IHR secara lengkap. IHR dimaksudkan untuk mendorong kemampuan sebuah negara menghadapi pandemi atau wabah global dengan memenuhi 8 kapasitas.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan KKHI Madinah Rutin Lakukan Inspeksi

13 Mei 2025
blank

Kenali Tanda-tanda Masalah Kesehatan Jiwa Jemaah Haji di Tanah Suci

11 Mei 2025
blank

Jemaah Haji Gelombang I Mulai Bergerak ke Makkah, KKHI Lakukan Langkah Strategis Penguatan Pelayanan Kesehatan

11 Mei 2025
blank

Perkuat Layanan Kesehatan Haji, Kemenkes Dorong Peran Strategis Pelayanan Kefarmasian

11 Mei 2025
blank

KKHI Madinah Perkuat Jejaring Layanan Kesehatan

11 Mei 2025
blank

Cegah Penyakit Menular dan Dehidrasi: KKHI Bagikan Masker dan Oralit

10 Mei 2025
Next Post
blank

Suara Hati Anak: Sayangi Kami, Sayangi Keluarga, Berhenti Merokok Sekarang Juga

blank

Peringatan Hari Ulang Tahun PPSDMK Ke-15: Kerja, Semangat, dan Gembira

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan KKHI Madinah Rutin Lakukan Inspeksi

13 Mei 2025
Berita Utama

Kenali Tanda-tanda Masalah Kesehatan Jiwa Jemaah Haji di Tanah Suci

11 Mei 2025
Berita Utama

Jemaah Haji Gelombang I Mulai Bergerak ke Makkah, KKHI Lakukan Langkah Strategis Penguatan Pelayanan Kesehatan

11 Mei 2025
Berita Utama

Perkuat Layanan Kesehatan Haji, Kemenkes Dorong Peran Strategis Pelayanan Kefarmasian

11 Mei 2025

Rekomendasi Artikel

blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025
blank

Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

11 Oktober 2023
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai 10 Februari 2025

7 Februari 2025

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.