Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Rabu, 01/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Waspadai Penyakit Pernapasan pada Arus Balik Lebaran

Rokom by Rokom
09 Juli 2016
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Memasuki hari ke 3 paska lebaran, para pemudik masih berhadapan dengan kondisi khusus yang dapat berdampak pada masalah kesehatan. Dirut RSUP Persahabatan dr. Mohammad Ali Toha, MARS menyebutkan pemudik biasanya mengalami kelelahan karena perjalanan panjang, kurang istirahat, stress psikologis, asupan makanan yang tidak teratur dan tidak optimal, kepadatan populasi karena bertemu dengan banyak orang di perjalanan, kontak dengan tempat umum yang kurang higienis dan pajanan polusi udara selama di perjalanan.

“Masalah yang dihadapi oleh pemudik ini tentunya berdampak pada tubuh dan meningkatkan risiko masalah kesehatan secara umum maupun khusus pada pernapasan dan bahkan risiko kematian. Semua orang yang mudik memiliki risiko yang sama. Namun, risiko lebih tinggi pada populasi yang rentan seperti anak-anak, orang tua dan orang yang menderita penyakit kronik,” terang Ali Toha.

Upaya Pencegahan

Upaya pencegahan dampak kesehatan paru dan pernapasan saat mudik dapat dilakukan oleh individu yang ingin melakukan mudik maupun balik ke Jakarta setelah mudik. Masing-masing individu dapat melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan. Ada 3 kategori upaya pencegahan dan penanganan, yaitu upaya primer, sekunder dan tersier.

A. Upaya Primer

Upaya primer bertujuan mencegah orang-orang tersensitisasi menjadi sakit dengan minimalisasi risiko, dengan cara:

1. Memastikan kondisi kendaraan baik, tidak ada kebocoran gas yang masuk ke dalam kabin mobil.

2. Memastikan kondisi kesehatan sehat sebelum berangkat.

3. Catat semua riwayat kesehatan anggota keluarga yang ikut, terutama terkait penyakit-penyakit yang diderita dan perhatian khusus pada anak-anak, orang tua dan orang dengan penyakit kronik.

4. Pada saat macet, bila menggunakan mobil, disarankan untuk tetap berada di dalam kendaraan asalkan tidak ada kebocoran gas ke dalam mobil. Tutup jendela dan pintu kendaraan mobil untuk mengurangi masuknya asap polusi dan partikel ke dalam kendaraan. Nyalakan AC dengan mode recirculate, jangan mode outdoor circulate yang mengambil udara dari luar.

5. Bila terjadi kemacetan total dan udara di luar tidak panas, matikan mesin mobil untuk mengurangi polusi udara di sekitar kemacetan.

6. Hindari menambah bahan polusi udara yang dapat masuk ke dalam tubuh misalnya tidak merokok.

7. Gunakan masker atau respirator untuk mengurangi masuknya partikel ke dalam saluran napas dan paru (terutama bila beraktivitas di luar ruangan dan pengguna motor). Bagi pengguna mobil, tetap sediakan masker untuk digunakan pada kondisi tertentu. Perhatikan cara penggunaan masker atau respirator yang benar dan tepat. Penggunaan masker atau respirator yang tidak benar mengurangi efektivitas proteksi memfiltrasi/menyaring partikel.

8. Apabila memungkinkan, hindari kawasan atau area yang mengalami kemacetan saat mudik maupun arus balik, pilih jalur yang lebih lancar dan minim kemacetan.

9. Senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti makan bergizi dan sering mencuci tangan terutama setelah menggunakan fasilitas umum (mencuci tangan dapat menggunakan air atau handsrub berbasis alkohol).

10. Usahakan dapat istirahat selama perjalanan agar tubuh tetap fit, jangan dipaksakan untuk tetap mengemudi tanpa istirahat.

B. Upaya Sekunder

Upaya sekunder bertujuan deteksi dini dan pengobatan dini masalah kesehatan yang muncul, contohnya dengan upaya sebagai berikut :

1. Mengenali gejala atau keluhan paru dan pernapasan yang timbul. Perhatian pada kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua dan orang dengan penyakit sebelumnya (penyakit jantung, asma, PPOK dan penyakit paru lainnya), mengenali tanda-tanda terjadinya perburukan atau serangan. Hal ini sebagai upaya deteksi dini sehingga pengobatan awal dapat segera dilakukan.

2. Bila mencium bau gas, matikan mesin dan cek kendaraan apakah terjadi kebocoran gas ke dalam kabin.

3. Kenali gejala dan tanda keracunan gas CO ataupun CO2 sedini mungkin seperti sakit kepala, pusing,  mual-mual. Bila hal itu terjadi segera keluar kendaraan, cari tempat teduh dan cari pertolongan medis segera.

4. Mempersiapkan obat-obatan untuk pertolongan awal. Bagi yang mempunyai penyakit sebelumnya, pastikan bahwa obat-obatan yang dikonsumsi rutin cukup banyak tersedia selama perjalanan mudik maupun arus balik. Contohnya bagi penderita asma dan PPOK, bawalah obat-obat rutin yang biasa dikonsumsi.

5. Segera ke dokter/pelayanan kesehatan terdekat atau posko kesehatan terdekat apabila terjadi masalah kesehatan yang timbul atau terjadi perburukan/serangan pada orang yang mempunyai penyakit jantung atau paru sebelumnya.

C. Upaya Tersier

Upaya tersier bertujuan mencegah komplikasi dan kematian pada populasi yang sudah menderita penyakit saat perjalanan mudik atau arus balik.

1. Apabila sudah terkena penyakit selama perjalanan, segera lakukan pengobatan maksimal dan teratur dengan berobat ke dokter atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau posko kesehatan terdekat. Mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter dari fasilitas kesehatan tersebut secara teratur.

2. Jika diperlukan perawatan atau rawat inap, pengobatan harus dilakukan secara maksimal di asilitas pelayanan kesehatan. Rujukan ke tingkat pelayanan lebih tinggi perlu dilakukan apabila sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang tersedia belum mencukupi.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

Oscar Primadi

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kemenkes Perkuat Rantai Logistik Vaksin Untuk Daerah Terpencil

31 Januari 2023
blank

Indonesia Bangun Center of Excellence Penyakit Katastropik Wilayah Timur

31 Januari 2023
blank

Penuhi Kebutuhan Nakes, Kemenkes Transformasikan Poltekkes

31 Januari 2023
blank

Sejumlah Penyakit Tropis Ini Harus Diwaspadai

30 Januari 2023
blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
Next Post
blank

Manfaatkan Poskes di Jalur Mudik

blank

Pesan Mudik Lebaran 2016

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.