Anak merupakan generasi pewaris yang akan meneruskan cita-cita luhur suatu bangsa. Oleh karena itu kita harus memberikan lingkungan kondusif agar anak bisa tumbuh dan memberikan lingkungan kondusif agara anak bisa tumbuh dan berkembang optimal. Caranya antara lain, anak harus memperoleh hak dasar seperti pemenuhan kebutuhan makanan, sandang, dan perumahan serta perlindungan dan penghargaan terhadap hak asasinya.
Demikian sambutan Menkes yang dibawakan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Kesehatan drg. Tritarayati, SH, MHKes pada acara Seminar Pekan ASI Sedunia tahun 2016 yang diselenggarakan Sentra Laktasi Indonesia (Selasi) bersama Kemenkes, di Jakarta (6/8). Acara hari ini dihadiri oleh presiden ke-3 RI Prof. BJ. Habibie, Direktur Gizi Masyarakat, Pendiri Selasi, dan para pejuang dan penggiat ASI yang tergabung dalam LSM.
Pekan ASI sedunia dilaksanakan setiap tahun pada awal bulan Agustus. Tema global Pekan ASI Sedunia tahun 2016 ini adalah ”Breastfeeding: A Key to Suistanable Development” sedangkan tema nasional adalah ”Ibu Menyusui sampai 2 tahun lebih hemat, anak sehat dan cerdas: dalam rangka mewujudkan keluarga sejahtera”.
Berdasarkan data Penilaian Status Gizi (PSG) Tahun 2015, diperoleh gambaran sebanyak 49,7% ibu telah mempraktekkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan 65,1% bayi kurang dari 6 bulan mendapatkan ASI Eksklusif. Oleh karena itu, Menkes dalam sambutannya mengajak semua kalangan untuk menjadikan Pekan ASI Sedunia tahun 2016 ini sebagai momen penting dalam meningkatkan kepedulian dan kesadaran pemerintah maupun masyarakat terhadap pemberian ASI kepada bayi sampai 2 tahun dan memberikan dukungan bagi ibu sehingga dapat berhasil dalam menyusui bayinya.
“Melalui kegiatan Pekan ASI Sedunia yang penting dan strategis ini dapat meningkatkan cakupan pemberian ASI Eksklusif dan mendorong ibu agar dapat berhasil menyusui sampai 2 tahun atau lebih”, ujar Menkes dalam sambutannya yang dibacakanTritarayati.
Selain itu Presiden ke-3 RI, Prof. BJ. Habibie ikut menaruh perhatian tentang pentingnya memberi ASI terhadap bayi. Menurutnya, masa depan masa kini harus diandalkan pada sumber daya terbarukan dengan menekankan pentingnya pemberian ASI eksklusif demi menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas.
“Saya berkeyakinan tiap masyarakat dimuka bumi ini harus mengandalkan pada SDM yang terbarukan. Itu saya yakin. Tapi bagaimana menjadi SDM yang terbarukan? Disini peran Ibu”, ujar Habibie.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.