Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Jumat, 27/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Beri ASI Sampai 2 Tahun Untuk Wujudkan Keluarga Sehat

Rokom by Rokom
10 Agustus 2016
Reading Time: 2 mins read
A A
1
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Gizi baik menjadi landasan bagi setiap individu untuk mencapai potensi maksimal yang dimilikinya. Gizi baik juga dapat memutus rantai kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya dapat memberikan dampak positif bagi individu, keluarga, dan masyarakat.

Di masa awal kehidupan seorang anak terdapat istilah periode 1000 hari pertama dalam kehidupan yang terdiri dari 270 periode hari didalam kandungan dan 730 hari periode setelah kelahiran. Pada Periode 730 hari setelah kelahiran atau 2 tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan periode sensitif yang menentukan kualitas hidup di masa yang akan datang, dimana akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Pada periode ini pula, pemberian ASI menjadi salah satu fondasi utama seorang anak agar tumbuh menjadi manusia Indonesia yang sehat, cerdas dan produktif.

Demikian sambutan Menkes pada acara puncak Pekan ASI Sedunia (PAS) tahun 2016 yang dibacakan Dirjen Kesmas, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan (10/8). Acara hari ini turut dihadiri pula oleh pejabat deputi bidang Kesra BKKBN, pejabat di lingkungan Kemenkes, dan perwakilan Dinkes Provinsi seluruh Indonesia. Selain itu diadakan kegiatan workshop dengan topik Peningkatan Kualitas Menyusui Menuju Pembangunan Berkelanjutan.

Data Global Nutrition Report 2016 menyimpulkan bahwa gizi baik merupakan sentral dari Pembangunan Berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan berarti pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Dalam hal ini pemerintah bertanggung jawab dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya ASI dalam hal pengaruhnya terhadap kesehatan dan peningkatan status gizi.

“PAS merupakan momentum yang tepat untuk melakukan gerakan pemberdayaan masyarakat dalam mencapai Indonesia Sehat”, ujar Menkes.

Peningkatan cakupan Pemberian ASI Eksklusif bayi usia kurang dari 6 bulan merupakan salah satu intervensi gizi spesifik yang secara ilmiah sudah terbukti berkorelasi dengan penurunan angka stunting. Hal tersebut diperkuat dengan diluncurkannya Lancet Breasfeeding Series 2016 pada akhir Januari lalu di Washington DC yang memuat pencapaian cakupan pemberian ASI di tingkat global serta keuntungan pemberian ASI baik untuk ibu maupun bayinya. Dimana diketahui bahwa hampir 50% kejadian diare dan 60% infeksi saluran pernafasan pada anak-anak dapat dicegah dengan meningkatkan cakupan ASI Eksklusif.

“Anak-anak yang mendapatkan ASI Eksklusif cenderung memiliki intelegensia yang lebih tinggi dan memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat. Begitu juga dengan ibu yang memberikan ASI memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena kanker payudara dan kanker rahim”, tambahnya.

Pemberian ASI sendiri masih menghadapi banyak tantangan, baik dalam keluarga maupun dari luar. Untuk itu, semua pihak harus bersama-sama menjaga agar ibu mempunyai kesempatan untuk menyusui bayinya dan cakupan Pemberian ASI akan meningkat, terutamanya sampai dengan usia 2 tahun, sesuai dengan slogan Pekan ASI tahun ini : “Ayo Dukung Ibu Menyusui”.

Menkes dalam sambutannya juga mengatakan menjadi kewajiban semua pihak untuk menyiapkan anak sejak dini agar menjadi anak yang sehat dan cerdas serta memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.

“Oleh karena itu kita harus memberikan lingkungan kondusif agar anak bisa tumbuh dan berkembang optimal”, tegasnya.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
blank

Waspada, Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat

20 Januari 2023
Next Post
blank

Kemenkes - WHO SEARO Bahas Pencegahan dan Pengendalian Kelainan Bawaan

blank

Upaya Pencegahan, Kurangi Dampak Kabut Asap Bagi Kesehatan

Comments 1

  1. blank uthrek says:
    6 tahun ago

    terima kasih say

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.