Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 03/10/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Pertemuan Tingkat Menteri Anggota GHSA: Keamanan kesehatan Dicapai dengan Melibatkan Banyak Sektor

Rokom by Rokom
19 Oktober 2016
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Negara-negara yang tergabung dalam Global Health Security Agenda (GHSA) memulai kolaborasi tiga tahun yang lalu, diawali dengan tantangan yang tampaknya tak teratasi. Wabah SARS, H1N1, selanjutnya Ebola dan sekarang Zika, terus menimbulkan ancaman keamanan kesehatan global. Namun, masing-masing negara membawa keahlian masing-masing untuk dimasukkan dalam platform bersama.

Hal paling penting dalam GHSA adalah kemitraan dan dialog, karena tantangan dalam keamanan kesehatan global merupakan masalah bersama. Kita harus membangun kapasitas serta jaringan untuk memecahkan tantangan tersebut.

Demikian sambutan Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), dalam pembukaan The 3rd Ministerial Conference for the Global Health Security Agenda (GHSA) di Rotterdam, Belanda, Rabu (12/10) pagi waktu setempat. Pada acara ini berbagai elemen kunci dalam kerja sama membangun keamanan kesehatan global, bertemu. Mereka adalah para menteri negara anggota GHSA; perwakilan penasehat GHSA; serta menteri-menteri dari negara tuan rumah Belanda.

Dalam pertemuan kali ini, Menkes RI menyebutkan beberapa kemajuan yang telah dicapai bersama-sama oleh anggota GHSA di tahun 2016, antara lain; mendukung revisi kerangka monitoring dan evaluasi International health Regulation (IHR) 2005 menggunakan Joint External Evaluation (JEE) tool; membawa isu ancaman resistensi antimikroba (AMR) ke Majelis Umum Sidang PBB; dan implemantasi 11 Paket Aksi (_Action Package_) yang selaras dengan IHR 2005.

Menkes menjelaskan JEE Tool dimaksudkan untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam suatu negara serta mengarahkan jalur untuk koordinasi dan memperkuat kapasitas nasional serta kesiapan global dalam menghadapi ancaman pandemik kesehatan. Beberapa negara, termasuk negara-negara anggota GHSA, sudah melaksanakan JEE atau menyatakan minat untuk menjalani proses penilaian JEE. Indonesia dijadwalkan menjalankan asesmen pada awal 2017.

“Saya sangat percaya bahwa hasil penilaian akan menguntungkan setiap negara peserta dalam mengembangkan dan melaksanakan rencana aksi nasional untuk mencapai masing-masing sasaran pembangunan kesehatan nasional,” ujar Menkes.

Pada kesempatan tersebut Menkes RI mengapresiasi usaha yang menyeluruh dari negara anggota GHSA, sehingga berhasil membuat isu resistensi Antimikroba (AMR) dibahas oleh para pemimpin dunia pada sidang majelis umum PBB. Hal ini menjadikan untuk yang ke-4 kalinya dalam sejarah berdirinya PBB, topik kesehatan berhasil diangkat dalam diskusi sidang Majelis Umum PBB di New York.

“Sejak awal Indonesia menjadi Ketua Troika GHSA, kami telah berulang kali menekankan kepentingan strategis dari GHSA sebenarnya terletak pada keberhasilan negara-negara yang berpartisipasi untuk meningkatkan kapasitas nasional mereka,” tambah Menkes.

Indonesia sendiri telah menyelenggarakan GHSA Action Package Coordination Meeting di Jakarta pada 23-25 Agustus 2016 lalu, dengan tujuan untuk memperkuat koordinasi antara negara-negara yang berpartisipasi GHSA dalam melaksanakan 11 Paket Action sejalan dengan IHR 2005. Diharapkan bahwa keberhasilan pelaksanaan Paket Aksi akan meningkatkan kapasitas berkelanjutan negara GHSA dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons ancaman kesehatan masyarakat global.

Menkes pecaya bahwa semua pertemuan GHSA yang dilaksanakan tahun ini akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya kolektif kita dalam mencapai tujuan GHSA.

“Saya ingin menggarisbawahi bahwa pembangunan kesehatan tidak dapat dicapai oleh sektor kesehatan saja. Oleh karena itu, kerjasama lintas sektor melalui pendekatan One Health dan antara pemerintah dan sektor non-pemerintah, termasuk masyarakat sipil, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk membangun kepercayaan dan pemahaman yang sama untuk memenuhi tujuan dan sasaran GHSA”, pungkasnya.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Indonesia Jalin Kerjasama Global Untuk Percepatan Produksi Vaksin

29 September 2023
blank

Keselamatan Pasien Lebih Utama dalam Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

29 September 2023
blank

Kemenkes Fasilitasi Investasi SK Plasma, INA Untuk Produksi Plasma

27 September 2023
blank

Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Sebagai Penyelenggara Utama

27 September 2023
blank

Kemenkes dan BRIN Lakukan Simulasi Kegawatdaruratan Bencana Nuklir

26 September 2023
blank

121 Kartu JKN dibagikan ke Masyarakat Badui Dalam

26 September 2023
Next Post
blank

Hari ke-70 Operasional Pelaksanaan Haji 1437H/2016

blank

Temu Ilmiah (Scientific Meeting) Kesehatan Haji dan Umroh

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.