Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 07/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Kemenkes dan Kementan Berkomitmen Untuk Kendalikan Resistensi Antimikroba

Rokom by Rokom
27 November 2016
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Kementerian Kesehatan RI yang diwakili oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, dr. Bambang Wibowo, Sp.OG MARS, dan Kementerian Pertanian RI yang diwakilkan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. I Ketut Diarmita, MP, menandatangani Nota Kesepahaman Bersama tentang Penyelenggaraan Pengendalian Resistensi Antimikroba di salah satu hotel di kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan, Selasa pagi (22/11).

 

Nota Kesepahaman Bersama ini bertujuan untuk terselenggaranya pengendalian resistensi antimikroba di Indonesia dalam konsep One Health yang dimaksud untuk upaya kolaboratif dari berbagai disiplin dan profesi baik lokal, nasional maupun global untuk mencapai kesehatan yang optimal bagi manusia, hewan dan lingkungan.

 

Resistensi Antimikroba Jadi Masalah Global

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, setiap tahun di Amerika Serikat terdapat dua juta orang terinfeksi oleh bakteri yang telah resisten terhadap antibiotik dan setidaknya 23.000 orang meninggal setiap tahun sebagai akibat langsung dari resistensi ini. Data WHO menyebutkan bahwa pada tahun 2013 terdapat 480.000 kasus baru multidrug-resistent tuberculosis (MDR-TB) di dunia. Data tersebut menunjukan bahwa resistensi antimikroba memang telah menjadi masalah global yang harus segera diselesaikan karena merupakan ancaman yang tidak hanya bagi lingkungan yang berkaitan tetapi juga bagi masyarakat luas.

Hal ini mendorong para Menteri Kesehatan dari 193 negara anggota WHO pada pertemuan WHA ke-68 menghasilkan salah satu resolusi mengenai Global Action Plan on Antimicrobial Resistance, dimana negara-negara anggota WHO bersepakat untuk menjadikan pengendalian resistensi antimikroba sebagai salah satu program prioritas di bidang kesehatan baik secara nasional maupun global.

 

Penggunaan Antibiotik di Indonesia Memprihatinkan

 

Di Indonesia, pemahaman publik  tentang manfaat, penggunaan, juga dampak dari penggunaan antibiotik masih lemah. Ini menjadi persoalan serius karena tingkat penggunaan antibiotik di Indonesia sudah cukup memperihatinkan. Selain itu, antibiotik digunakan tidak hanya pada manusia, namun juga pada hewan.

 

“Masyarakat saat ini secara bebas membeli dan meminum antibiotik tanpa resep dokter. Penjualan antibiotik dilakukan secara bebas di apotik, kios atau warung. Masyarakat ada yang menyimpan “antibiotik cadangan” di rumah, hingga memaksa dokter untuk minta dituliskan resep antibiotik. Ini masalah yang terjadi di masyarakat”, tutur dr. Bambang.

Penggunaan antibiotik pada hewan saat ini juga banyak digunakan untuk mendapatkan kualitas daging hewan yang menguntungkan penjualan. Selain itu, pakan ternak juga disinyalir mengandung antibiotik. Hal ini secara langsung juga berdampak pada manusia yang mengkonsumsi daging tersebut. Hal-hal tersebut di atas menyebabkan kejadian resistensi antimikroba menjadi semakin meningkat secara signifikan.

“Resistensi Antimikroba menyebabkan pasien menjadi tidak efektif lagi menggunakan antibiotik untuk penyembuhan penyakitnya, sehingga dapat mempercepat kematian”, kata dr. Bambang.

Undang-Undang Rumah Sakit mewajibkan rumah sakit menerapkan standar keselamatan pasien salah satu yang bisa dilakukan adalah melalui penggunaan antibiotik secara bijak dan aktifitas penerapan pengendalian infeksi secara benar. Kementerian Kesehatan juga telah membentuk Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba sebagai penjuru dalam mengembangkan dan mengawal Program Pengendalian Resistensi Antimikroba secara luas baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di masyarakat.

“Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pemahaman penggunaan antibiotik secara bijak dilingkup klinisi masih belum optimal, disamping itu perlu penguatan kurikulum farmasi di pendidikan kedokteran untuk meminimalisir terjadinya resistensi antimikroba oleh dokter.

 

“Perlu adanya pendekatan dan strategi multifaktor serta multi disiplin dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba ini”, tandas dr. Bambang.

 

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Dukung Peningkatan Layanan Jantung Anak di Indonesia, IDAI-PERKI Tandatangani MoU

6 Februari 2023
blank

Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut Pada Anak, Pemerintah Siapkan Langkah Antisipatif

6 Februari 2023
blank

Menkes Ajak Masyarakat Berani Deteksi Dini Kanker

4 Februari 2023
blank

Kemenkes dan MD Anderson Cancer Center Jalin Kerja Sama Atasi Kanker

3 Februari 2023
blank

Hasil Sero Survei ke-3 : Antibodi Tertinggi pada Orang yang Booster

3 Februari 2023
blank

Sukseskan Reformasi Rumah Sakit, Menkes Akan Tiru Inovasi Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. Iskak Tulungagung

2 Februari 2023
Next Post
blank

Masyarakat tak Perlu Khawatir dengan Biaya Cek Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara di Puskemas

blank

Menkes Lantik Tim Nusantara Sehat Batch V Tahun 2016

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.