Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 17/06/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Deteksi Dini “Pupil Mata Putih” Cegah Kebutaan pada Anak

Rokom by Rokom
05 Februari 2017
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Bandung, 5 Februari 2017

Minggu pagi (5/2), setiap 60 detik, 1 orang anak di seluruh dunia menjadi buta padahal 80% dari penyebab kebutaan pada anak ini sebenarnya bisa dicegah melalui pemeriksaan dan tindakan segera. Karena itu, deteksi dini white pupil (pupil putih) menjadi hal yang sangat penting dalam pencegahan kebutaan pada anak.

Demikian pernyataan Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), saat menghadiri pencanangan Kampanye Pupil Putih atau White Pupil Campaign yang bertepatan dengan momen peringatan Hari Ulang Tahun ke-10a8 RS Pusat Mata Nasional Cicendo di Bandung yang jatuh pada 3 Januari 2017. Hadir pula dalam kegiatan ini, Gubernur Provinsi Jawa Barat, Achmad Heryawan.

“Mata itu adalah indera yang utama”, tutur Menkes.

Gangguan penglihatan apalagi kebutaan pada anak menimbulkan dampak yang sangat besar pada kehidupan dan masa depan anak itu sendiri

“Gangguan ketajaman mata atau gangguan refraksi banyak dialami anak-anak bisa mengganggu prestasi belajar mereka”, ujar Menkes.

Menkes menambahkan, melalui kampanye pupil putih ini diharapkan masyarakat lebih mengetahui, menyadari sehingga mampu melakukan deteksi dini adanya katarak, bahkan retinoblastoma di dalam mata seorang anak. Retinoblastoma merupakan tumor ganas mata yang sering terjadi pada anak. Leukocoria (pupil putih) atau seperti “mata kucing” merupakan tanda klinis awal yang tersering ditemukan oleh orang tua atau orang-orang di sekitar pasien. Insidensi retinoblastoma berkisar 1:16.000 dan 1:18.000 kelahiran hidup.

“Terlihat warna putih pada pupil matanya, seperti mata kucing. Lebih jelas bila pada kondisi ruangan redup/gelap atau pada saat terkena flash lampu kamera” tutur Menkes.

Menurut Menkes, white pupil ini merupakan tanda bahaya. Bukan hanya dapat mengancam penglihatan namun juga mengancam kehidupan (nyawa) seseorang.

“Pendekatan keluarga dalam deteksi dini ini sangat penting. Jika ditemukan tanda white pupil ini atau gangguan penglihatan lainnya, segera periksakan anggota keluarga ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk dilakukan tindakan guna menghindarkan dari risiko kebutaan”, imbuh Menkes.

Katarak Penyebab Sebagian Besar Gangguan Penglihatan dan Kebutaan

Katarak ditengarai menjadi penyebab sebagian besar gangguan penglihatan dan kebutaan di dunia, termasuk di Indonesia. Mengutip hasil survei kebutaan di Indonesia yang dikembangkan oleh International Center of Eye Health (ICEH) dan direkomendasikan oleh WHO melalui metode Rapid Assasment of Avoidable Cataract (RAAB), yang memberikan gambaran situasi aktual dan data akurat prevalensi kebutaan serta gangguan penglihatan. Survei yang dilakukan di 15 Propinsi Indonesia pada populasi usia ≥ 50 tahun, mendapatkan angka prevalensi kebutaan tertinggi sebesar 4,4,% (Jawa Timur) dan terendah sebesar 1,4% (Sumatera Barat), yang mana sebanyak 64-95% disebabkan oleh katarak.

“Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara tropis yang mendapatkan pancaran sinar ultraviolet (UV) lebih banyak, sehingga memengaruhi daya tangkap mata”, kata Menkes.

Diperkirakan setiap tahun kasus baru buta katarak akan selalu bertambah sebesar 0,1% dari jumlah penduduk atau kira-kira 250.000 orang/tahun. Oleh sebab itu, percepatan penanggulangan buta akibat katarak yang paling tepat adalah dengan melakukan operasi katarak dengan hasil operasi yang optimal, dengan mengangkat lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan sehingga penglihatan dapat kembali normal. Operasi ini tidak memakan biaya yang terlalu mahal dan telah masuk ke dalam skema jaminan kesehatan nasional (JKN) yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan.

Kebutuhan operasi katarak di Indonesia lebih kurang 240.000 orang setiap tahunnya. Sementara itu, kemampuan untuk melakukan operasi katarak diperkirakan baru mencapai 180.000/tahun sehingga setiap tahun selalu bertambah backlog. Besarnya backlog katarak disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalahkarena akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mata masih terbatas terutama di daerah-daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan yang belum memiliki fasilitas pelayanan kesehatan dan SDM kesehatan yang memadai, salah satunya keberadaan dokter spesialis mata. Jika kita tidak segera mengatasi backlog katarak ini maka angka kebutaan di Indonesia semakin lama akan semakin tinggi.

“Salah satu upaya yang dilakukan oleh PMN RS Mata Cicendo Bandung untuk mengurangi backlog katarak adalah dengan menambah kamar bedah yang pada hari ini diresmikan. Dengan bertambahnya kamar bedah, PMN RS Mata Cicendo Bandung dapat melakukan lebih banyak operasi katarak sehingga dapat mengurangi jumlah penderita katarak”, tandas Menkes.

108 Tahun RS PMN Cicendo: Kita Bersama Untuk Masyarakat

Gubernur Jawa Barat, Dr. Achmad Heryawan, LC, merasa bangga terhadap keberadaan RS PMN Cicendo yang telah berusia jauh lebih tua dibandingkan Republik Indonesia. Dukungan bahwa Jawa Barat siap mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan kebutaan juga disampaikan.

“Kami tidak ragu, bila ada program percontohan untuk mempercepat penyelesaian masalah gangguan penglihatan dan kebutaan serta peningkatan kesehatan mata, kami siap”, tandas Achmad Heryawan.

Pada peringatan ulang tahun RS PMN Cicendo, dijelaskan oleh Direktur Utama RS PMN Cicendo, dr. Irawati, SpM(K), MARS, diselenggarakan bakti sosial operasi katarak bagi 108 orang, skrining Diabetik Retinopati dan pemilihan Duta Mata Sehat Masyarakat.

“Dengan bertambahnya usia, RS PMN Cicendo tetap ingin terus meningkatkan layanan kesehatan mata bagi masyarakat”, tuturnya.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan email [email protected].

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Oscar Primadi, MPH

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

SBY: Saya Yakin Pemerintah Indonesia Bisa Tuntaskan Malaria

17 Juni 2025
blank

Indonesia Jadi Contoh Sukses Terbaik Perangi Malaria

17 Juni 2025
blank

Indonesia Serius Eliminasi Malaria: 79% Wilayah Sudah Bebas, Target Nasional Tuntas 2030

17 Juni 2025
blank

Komitmen Daerah Belum Optimal, Eliminasi Malaria di Papua Masih Terhambat

16 Juni 2025
blank

Papua Jadi Episentrum Malaria, Pemerintah Perkuat Sinergi Lintas Sektor

16 Juni 2025
blank

Indonesia Pimpin Arah Baru Eliminasi Malaria di Asia Pasifik

16 Juni 2025
Next Post
blank

Peringatan HUT RS Mata Cicendo, Bandung ke 108 tahun (5/2)

blank

Saatnya Cegah Kanker Serviks dan Payudara

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

SBY: Saya Yakin Pemerintah Indonesia Bisa Tuntaskan Malaria

17 Juni 2025
Berita Utama

Indonesia Jadi Contoh Sukses Terbaik Perangi Malaria

17 Juni 2025
Berita Utama

Indonesia Serius Eliminasi Malaria: 79% Wilayah Sudah Bebas, Target Nasional Tuntas 2030

17 Juni 2025
Berita Utama

Komitmen Daerah Belum Optimal, Eliminasi Malaria di Papua Masih Terhambat

16 Juni 2025

Rekomendasi Artikel

blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Kini Check In PeduliLindungi Bisa Lewat Website

30 September 2022
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.