Maluku, 8 Februari 2017
“Kedepan, 10, 20, 30 tahun lagi persaingan akan semakin berat, bukan antar kita, bukan antar kota atau antar provinsi, tapi antar negara, oleh karena itu kita harus persiapkan generasi mulai dari sekarang, agar anak-anak kita nantinya menjadi anak yang cerdas dan unggul serta mampu bersaing,” ungkap Presiden RI Joko Widodo di Pantai Wailela, Ambon, Rabu (8/2).
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan sejumlah bantuan berupa program perlindungan sosial. Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo, didampingi Menko PMK Puan Maharani, Menkes Nila Moeloek, Mensos Khofifah dan Dirut BPJS Fahmi Idris menyerahkan secara langsung Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Desa Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.
Di hadapan masyarakt, Presiden memberikan penjelasan bahwa peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) menjadi cara yang sangat efektif untuk melakukan perbaikan gizi demi menciptakan SDM yang berkualitas.
Data Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2016 di Provinsi Maluku menunjukkan terjadinya peningkatan prevalensi pada Balita kurus tahun 2015 dari 17,3% menjadi 22,2%, Balita gizi kurang mencapai 25,5 % menjadi 24,2%, pada Balita pendek 32,3% menurun menjadi 29,0%, sedangkan Balita gemuk di provinsi Maluku telah sesuai dengan batasan masalah gizi mayarakat WHO tahun 2016.
Kekurangan gizi pada awal kehidupan berdampak serius terhadap kualitas SDM di masa depan. Lebih lanjut lagi, anak-anak yang memiliki tinggi badan di bawah rata-rata memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap penyakit tidak menular seperti penyakit tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis dan penyakit kardiovaskular.
Indonesia membutuhkan upaya dan kerja keras untuk mencapai pebaikan gizi. Oleh karena itu pemerintah dengan gencar memberikan PMT, paket bahan makanan, agar gizi masyarakat dapat meningkat. Pada kesempatan yang sama, Presiden juga menyerahkan secara simbolis Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Presiden menjelaskan bahwa hari ini sebanyak 1000 paket PMT telah dibagikan kepada 100 ibu hamil 600 anak sekolah dan 300 Balita. Tidak hanya itu sebanyak 347 warga juga menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Kepada para penerima KIS, Presiden menjelaskan bahwa peserta KIS yang sakit dapat menggunakan KIS untuk berobat ke Puskemas.
“Tolong ke Puskesmas dulu. Kalau pilek jangan langsung ke rumah sakit,” ungkapnya.
Walaupun demikian, bila peserta KIS dirujuk ke rumah sakit oleh Puskesmas, maka pihak rumah sakit harus tetap melayani dengan baik. “Pelayanan kesehatan tidak boleh membeda-bedakan mana yang berobat menggunakan kartu dan mana yang tidak, karna keduanya sama-sama membayar, KIS kan dibayarkan oleh Pemerintah” tegas Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden juga memberikan Kartu Keluarga Harapan kepada 350 warga. PKH merupakan program pemberian bantuan uang kepada masyarakat. Presiden mengingatkan bahwa harus hati-hati menjaga kartu tersebut, karena didalam kartu tersebut terdapat uang sejumlah 2 juta rupiah pertahun yang dapat diambil setiap 3 bulan sekali.
Semua bantuan ini bertujuan agar masyarakat mendapatkan peningkatan kualitas hidup dan dapat bersaing dimasa yang akan datang.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.