Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Kamis, 26/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Kemenkes Dukung Evidence Summit untuk Mengurangi Angka Kematian Ibu dan Bayi

Rokom by Rokom
07 Maret 2017
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 27 Februari 2017

Peningkatan Status kesehatan ibu dan anak masih menjadi pekerjaan rumah bersama terutama Kementerian Kesehatan sebagai pemegang kebijakan. Untuk penyelesaiannya, Kemenkes mendukung program Evidence Summit yang dilakukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bekerjasama dengan United State Agency for International Development (USAID) dan URC’s Translanting Research into Action (TRAction).

“Program ini diharapkan dapat memberikan masukan konkret bagi pemangku kebijakan untuk menyusun pembaharuan kebijakan kesehatan berbasis bukti yang valid. Sehingga dapat mempercepat capaian target peningkatan akses dan kualitas kesehatan Indonesia,” kata Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek pada pemaparan penurunan angka kematian ibu dan bayi (AKI) dalam Rakerkesnas di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (27/2).

Evidence Summit merupakan sebuah program kajian mengenai bagaimana menurunkan AKI di Indonesia dengan mengumpulkan seluruh bukti permasalahan di setiap daerah. Bukti yang terkumpul dapat dijadikan rekomendasi kebijakan kesehatan untuk diusulkan kepada pemerintah, dalam hal ini kementerian kesehatan.

“Ini yang menjadi poin penting dari Evidence Summit, adalah munculnya kebijakan kesehatan yang direkomendasikan kepada kementerian kesehatan oleh AIPI. Kebijakan tersebutlah yang menjadi alat untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi,” kata staf khusus Menkes bidang Peningkatan Pelayanan Kesehatan Akmal Taher.

Pada 2013, AIPI dengan US National Academy of Sciences menyusun laporan bersama Reducing Maternal and Neonatal Mortality di Indonesia. temuan masalah utama, yakni kurangnya informasi yang valid, untuk dapat membuktikan apa yang sebenarnya terjadi di Indonesia pada beberapa dekade.

Untuk itu, dalam upaya mendukung pemerintah Indonesia dan stakeholder pendidikan serta pelayanan kesehatan, AIPI bersama USAID dan URC’s Translanting Research into Action (TRAction) akan mengimplementasikan Evidence Summit dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.

Evidence Summit akan melakukan systematic review dan kajian kualitatif terhadap berbagai data dan informasi terkait masalah kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Itu diawali dengan mengumpulkan seluruh bukti yang relevan dengan faktor penentu angka kematian ibu dan bayi, kemudian mengelola bukti tersebut dalam kerangka yang dapat memberikan pandangan lebih jelas terhadap bukti yang ada. Langkah prioritas selanjutnya membangun kesepakatan bersama di antara stakeholder dalam penetapan dasar bukti.

Setelah itu dibuatlah Bibliografi tentang evidence tersebut yang dapat diakses secara online oleh berbagai pihak, rekomendasi kebijakan kesehatan untuk dibahas  lebih lanjut pada forum nasional yang melibatkan stakeholder, dan membuat laporan Evidence Summit dan naskah publikasi.

Akmal mengatakan Evidence Summit yang akan dilaksanakan di Indonesia ini memiliki kekhususan karena melibatkan lebih banyak stakeholder, termasuk pemerintah daerah dan dinas kesehatan di tingkat provinsi. Peran stakeholder dapat dijalankan melalui call for evidence, menjadi narasumber pada proses review, memberikan masukan terhadap hasil review, grup diskusi, kunjungan lapangan, ataupun beberapa forum strategis untuk mendapatkan masukan rekomendasi.

“Melalui strategi ini, diharapkan mendapatkan output berupa literatur yang akan dikaji untuk selanjutnya menjadi bibliografi,” tambahnya.

Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, di antaranya belum ada ruang untuk berkolaborasi antara akademisi, peneliti, praktisi, dan pemangku kebijakan dalam menggali akar masalah dan merumuskan kebijakan. Akan tetapi diharapkan kepada stakeholder khususnya untuk perwakilan pemerintah daerah, dapat memberikan kontak yang dapat dihubungi untuk keperluan telaah kualitatif di tingkat pemerintah daerah.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Kepala Biro Komunikasi dan

Pelayanan Masyarakat

 

drg. Oscar Primadi, MPH

NIP. 196110201988031013

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
blank

Waspada, Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat

20 Januari 2023
Next Post
blank

Presiden: Masalah Kesehatan Sangat Fundamental Untuk Diselesaikan

blank

KPK Gandeng Kemenkes untuk Hindari Fraud

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.