Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Senin, 16/06/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Ingin Berhenti Merokok? Hubungi Layanan Konseling Bebas Biaya 0-800-177-6565

Rokom by Rokom
15 Mei 2017
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 15 Mei 2017

Remaja yang mulai mencoba rokok, sebagian besar menjadi pecandu rokok. Mereka tidak berdaya dipengaruhi adiksi yang mereka alami. Tidak sedikit sebenarnya para perokok yang menyatakan diri ingin menghentikan kebiasaan apalagi mereka yang sudah mengalami tanda-tanda gangguan kesehatan, namun lemahnya dukungan dari lingkungan membuat kecanduan semakin sulit ditinggalkan.

Hasil survei The Global Youth Tobacco Survey Indonesia (GYTS) tahun 2014 menyatakan bahwa 88,2% anak sekolah ingin berhenti merokok dan 24% di antaranya pernah mendapatkan pertolongan/nasihat dari tenaga profesional untuk berhenti merokok. Data Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3) juga menyatakan bahwa hanya 5% dari mereka yang ingin berhenti merokok yang benar-benar berhasil berhenti merokok. Penyebab utama kegagalan berhenti merokok salah satunya adalah ketidaktahuan masyarakat mengenai cara untuk berhenti merokok.

Selain memperkuat implementasi kawasan tanpa rokok (KTR), Kementerian Kesehatan juga berupaya memperluas akses pelayanan bagi mereka yang telah terlanjur menjadi perokok untuk berhenti merokok dengan menyediakan layanan konseling upaya berhenti merokok di fasilitas-fasilitas layanan kesehatan baik di layanan primer di Puskesmas, di klinik-klinik mandiri, sampai dengan rumah sakit sebagai fasilitas rujukan.

Sebuah terobosan dilakukan Kementerian Kesehatan dengan memberikan layanan berhenti merokok melalui telepon tidak berbayar. Bagi mereka yang berkeinginan menghentikan kebiasaan merokok namun karena alasan tertentu belum datang ke fasilitas kesehatan, dapat mengakses layanan konseling berhenti merokok melalui saluran telepon bebas biaya yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan RI. Layanan ini dinamakan Quit Line Berhenti Merokok yang dapat diakses melalui nomor telepon 0-800-177-6565 pada hari Senin-Sabtu pukul 08.00 s.d 16.00 WIB.

Diharapkan, layanan tersebut dapat membantu mereka yang ingin berhenti merokok tetapi memiliki keterbatasan akses dan waktu. Melalui komunikasi via telepon, klien yang ingin berhenti merokok dapat diberikan konseling dan bimbingan, serta rujukan jika sekiranya membutuhkan tindak lanjut. Layanan Quit Line Berhenti Merokok diharapkan mampu meningkatkan keberhasilan klien yang ingin berhenti merokok dan akhirnya dapat menurunkan jumlah perokok di Indonesia.

Quit Line Berhenti Merokok mulai didirikan sejak tahun 2016, kegiatan yang sudah dilakukan dengan cara peningkatan kapasitas petugas yang akan melakukan konseling dan kampanye melalui media sosial. Soft launching Quit Line Berhenti Merokok di Indonesia dimulai sejak bulan Oktober tahun 2016. Selama soft lunching jumlah penelpon berkisar antara 10-15 penelpon/hari, dan mulai bulan April jumlah penelpon mulai meningkat. Hasil evaluasi dari penelpon, yang berhasil berhenti merokok sekitar 30%, kemudian 68% masih dalam proses berupaya untuk berhenti merokok dan sekitar 2% sudah berhenti tetapi kembali merokok. Adapun alasan terbanyak klien untuk berhenti merokok dikarenakan kesehatan.

Layanan ini diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp,M(K) pada sesi pembukaan gelaran The 4th Indonesian Conference on Tobacco or Health (ICTOH) di Gedung Balai Kartini Jakarta Selatan, Senin pagi (15/5).

“Melalui layanan ini klien mendapatkan informasi tentang bahaya rokok, cara untuk berhenti merokok dan hal-hal yang mendukung agar klien secara sukarela mau berhenti merokok”, tutur Menkes.

Indonesia merupakan negara peringkat ketiga untuk jumlah perokok terbanyak setelah China dan India. Kekhawatiran pemerintah semakin bertambah dengan adanya peningkatan jumlah perokok di Indonesia yang mana angka jumlah perokok terus makin meningkat terutama pada anak-anak dan remaja di usia 15-19 tahun. Padahal, tingginya prevalensi perokok berbanding lurus dengan dengan penyakit tidak menular yang disebabkan oleh kebiasaan buruk merokok. Karena itu, peningkatan jumlah perokok inipun akan semakin menambah beban biaya ekonomi dan sosial.

Melalui adanya layanan konseling berhenti merokok melalui telepon tidak berbayar ini diharapkan kesadaran hidup sehat masyarakat akan semakin meningkat, dan dengan ditunjang penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di 245 Kabupaten kota di Indonesia sehingga diharapkan dapat mempersempit ruang seseorang untuk kembali merokok.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email [email protected].

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Oscar Primadi, MPH

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Komitmen Daerah Belum Optimal, Eliminasi Malaria di Papua Masih Terhambat

16 Juni 2025
blank

Papua Jadi Episentrum Malaria, Pemerintah Perkuat Sinergi Lintas Sektor

16 Juni 2025
blank

Indonesia Pimpin Arah Baru Eliminasi Malaria di Asia Pasifik

16 Juni 2025
blank

Revolusi Industri Kesehatan Dimulai dari Komponen Terkecil: DNA dan Masa Depan Medis

16 Juni 2025
blank

Persiapan Sejak Dini Kunci Utama Cegah Kematian Jemaah Haji

16 Juni 2025
blank

Pulang Ibadah Haji? Waspadai Demam, Batuk, dan Risiko COVID-19!

15 Juni 2025
Next Post
blank

Kemenkes dan TCSC IAKMI Selenggarakan The 4th Indonesian Conference on Tobacco or Health

blank

Menteri Kesehatan membuka The 4th Indonesian Conference on Tobacco or Health (ICTOH) (15/5)

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Komitmen Daerah Belum Optimal, Eliminasi Malaria di Papua Masih Terhambat

16 Juni 2025
Berita Utama

Papua Jadi Episentrum Malaria, Pemerintah Perkuat Sinergi Lintas Sektor

16 Juni 2025
Berita Utama

Indonesia Pimpin Arah Baru Eliminasi Malaria di Asia Pasifik

16 Juni 2025
Berita Utama

Revolusi Industri Kesehatan Dimulai dari Komponen Terkecil: DNA dan Masa Depan Medis

16 Juni 2025

Rekomendasi Artikel

blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Kini Check In PeduliLindungi Bisa Lewat Website

30 September 2022
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.