Jakarta, 2 Agustus 2017
Mari kita budayakan gerakan Satu Rumah Satu Jumantik dengan menggunakan aplikasi Pokentik!
Inilah seruan Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), dalam sebuah video berdurasi lebih kurang 2 menit yang ditayangkan pada peringatan Asean Dengue Day (ADD) di SDN Baru 07 Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa siang (2/8).
Tentang Aplikasi Pokentik
Berawal dari inisiatif pribadi dua orang generasi muda yang merupakan sanitarian di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit Palembang, Idan Awaludin dan Fison Hepimen, berhasil menuangkan ide dan kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakat yang kini diwujudkan dalam sebuah aplikasi sederhana bernama Pokentik yang merupakan akronim dari Kelompok Pemantau Jentik.
Pokentik merupakan aplikasi smartphone berbasis android yang dibuat untuk membantu masyarakat mengenal sekaligus membudayakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang merupakan upaya paling murah dan efektif dalam mencegah penyakit diantaranya Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, bahkan Zika.
“Tujuan awalnya, lahirnya aplikasi Pokentik ini masyarakat yang sebelumnya tidak peduli dengan bahayanya jentik jadi lebih peduli, jadi lebih _aware_, jadi lebih rajin lagi bersihkan lingkungan sekitar”, terang Fison Hepimen.
Harapannya, kehadiran aplikasi Pokentik mampu mengubah mindset masyarakat bahwa yang masyarakat yang berhasil menemukan jentik adalah penyelamat. Berhasil mencegah satu jentik menetas menjadi seekor nyamuk, berarti menghilangkan satu risiko bagi keluarga tertular penyakit demam berdarah ataupun penyakit vektor nyamuk lainnya seperti malaria ataupun Zika.
Ditambahkan oleh Idan Awaludin, bahwa aplikasi Pokentik ini selain ingin membudayakan _digital movement_ di bidang kesehatan, kami juga menginginkan aplikasi yang tidak hanya sekedar memudahkan input data, namun juga memiliki spirit _movement_untuk mengajak masyarakat membudayakan gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (juru pemantau jentik) melalui PSN 3M Plus.
Saat ini, sosialisasi aplikasi Pokentik sudah dilaksanakan di tiga wilayah kerja BTKL Palembang utamanya kepada para juru pemantau jentik (Jumantik) di 3 wilayah kerja Puskesmas, yaitu: Puskesmas Sukaramai, Puskesmas Alang-Alang Lebar, dan Puskesmas Talang Betutu. Diharapkan aplikasi ini dapat digunakan oleh para Jumantik untuk memudahkan pencatatan.
Sejak dirilis pada akhir tahun 2016 lalu, sempat ribuan orang mengunduh dan mencoba aplikasi tersebut. Namun saat ini, lebih kurang 500 pengunduh yang masih aktif menggunakan dan tergabung di dalam fanspage Pokentik. Aplikasi tersebut masih terus akan dikembangkan agar dapat dijalankan di iOs dan pengembangan fitur lainnya.
“Pengembangan aplikasi ini, ide dan design memang dari kami berdua. Bahasa pencegahan kami paham, namun terkait coding dan bahasa pemrograman kami perlu dibantu. Perlu kolaborasi antara bidang kesehatan dengan bidang teknologi informatika dalam pengembangannya ke depan”, tandas Idan.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH