Madinah, 20 Agustus 2017
Jemaah wanita Lansia, dari UPG yang dalam perjalan mendapat rekomendasi dokter harus ada pendamping, tapi tetap berangkat sendiri, tanpa pendamping. Sejak di dalam pesawat, jemaah calon haji tersebut mengamuk, sampai akhirnya dievakuasi ke rumah sakit jiwa Arab Saudi di Madinah. Setelah berhasil meyakinkan pihak RSJ Arab Saudi, bahwa di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mampu menangani, akhirnya pasien diijinkan dirawat di KKHI Madinah.
Demikian penjelasan Kasubsie KKHI Madinah, dr. Ika Nurfarida Sholeh, Sp.KJ, 20 Agustus 2017, di Madinah.
Lebih lanjut dr. Ika, mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan dan observasi ternyata, pasien juga menderita penyakit fisik yang akhirnya harus dirujuk ke RSAS kembali. Kondisi saat ini pasien sudah stabil namun masih perlu perawatan di KKHI Madinah.
“Jadi sejak mendarat di Bandara Madinah sampai saat ini, jemaah tersebut belum bisa melakukan ibadah sebagaimana jamaah sehat yanglainnya”, jelas dr.Ika.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Dr. dr Eka Jusuf Singka MSc, berharap agar dibuatkan ruang khusus rawat psikiatri. Kasihan kalau harus dibawa ke RSAS, akan sulit kontrolnya dan pasien bisa bertambah stress.
“Kasihan juga kalau berangkat ke Saudi tetapi hanya menjadi penghuni KKHI. Semoga yang bersangkutan bisa sehat kembali dan dapat menjalankan rukun haji sehingga menjadi haji Mabrur”, harap dr. Eka.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH