Waikabubak, 20 Oktober 2017
Pada tanggal 20 Oktober 2017, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Dr. Siswanto, MHP, DTM, bersama dengan Ketua Darwa Wanita Persatuan Badan Litbangkes, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Barat. Kunjungan kerja tersebut dimaksudkan untuk melihat gerakan deteksi dini kanker pada wanita melalui IVA (Inspeksi Visual Asam asetat) dan Sadanis (periksa payudara secara klinis), serta pembinaan Loka Litbang P2B2 Waikabubak.
Kepala Badan Litbangkes beserta rombongan diterima oleh Bupati Sumba Barat di Aula Kabupaten Sumba Barat. Dalam pertemuan tersebut diundang Sekretaris Daerah, Kepala UPTD, Camat, Kepala Puskesmas, dan para Ketua Darma Wanita di lingkungan Kabupaten Sumba Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sumba Barat, Drs.Agustinus Niga Dapawole, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kesehatan masyarakat merupakan hal penting yang harus dijaga dan dipelihara. Masalah kesehatan di Kabupaten Sumba Barat adalah malaria, penyakit kaki gajah, kecacingan, dan balita kurang gizi. Bupati meminta kepada seluruh aparat, termasuk Camat, untuk melakukan edukasi dan penyadaran kepada masyarakat. “Kalau sakit jangan ke dukun, pergi ke dokter atau tenaga kesehatan, karena yang bisa mengobati penyakit adalah dokter”, demikian pinta Bupati kepada undangan yang hadir.
Sementara itu, Dr. Siswanto, Kepala Badan Litbagkes, dalam paparannya menyampaikan bahwa prioritas pembangunan kesehatan adalah mencapai Indonesia Sehat melaui tiga pilar utama, yakni paradigma sehat, peningkatan pelayanan kesehatan, dan peningkatan kepesertaan JKN. Dalam pelayanan kesehatan upaya promotif-preventif dan deteksi dini penyakit diprioritaskan melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Lebih lanjut Kepala Badan Litbangkes, menjelaskan bahwa pemerintah, bekerja sama dengan OASE (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja), melaksanakan gerakan pemeriksaan IVA dan Sadanis untuk para wanita yang sudah menikah, untuk mendeteksi kanker leher rahim dan payudara secara dini. Sesuai dengan data Riskesdas 2013, di Indonesia diperkirakan terdapat 98.692 wanita dengan kanker leher rahim dan 61.882 wanita dengan kanker payudara. “Jumlah itulah yang harus diketemukan melalui pemeriksaan IVA dan Sadanis”, demikian pinta Kepala Badan Litbangkes.
Selain melihat gerakan IVA dan Sadanis, sehari sebelumnya, Kepala Badan Litbangkes dan rombongan, juga melalukan supervisi dan pembinaan kepada Loka Litbang P2B2 Waikabubak. Dalam kesempatan tersebut Kepala Badan Litbangkes, menekankan bahwa tugas UPT Litbangkes di daerah adalah sebagai perwakilan Badan Litbangkes di daerah untuk mengkoordinir riset-riset skala nasional, melaksanakan riset keunggulan masing-masing UPT, dan melaksanakan riset operasional sesuai kebutuhan daerah di wilayah kerjanya. Lebih lanjut, Kepala Badan Litbangkes meminta agar peneliti lebih kreatif dalam melakukan penelitian, khususnya terkait inovasi perbaikan program kesehatan masyarakat. “Tugas peneliti pada dasarnya adalah menghasilkan pengetahuan baru untuk memecahkan masalah” (generate new knowledge to solve the problems)”, demikian penekanan Kepala Badan Litbangkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghhubungi Halo Kemkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021)5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id