Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Jumat, 13/06/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Presiden Jokowi: Jangan Sampai Anak Indonesia Stunting

Rokom by Rokom
08 April 2018
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Sukabumi, 8 April 2018

Ibu-ibu yang memiliki bayi dan Balita diharapkan dapat membawa buah hatinya minimal satu bulan sekali ke Posyandu atau fasilitas kesehatan.

“Sebulan sekali anak-anak kita dibawa ke Posyandu untuk ditimbang dan diukur tinggi badannya, dicatat secara rutin. Ini penting sekali bagi ibu-ibu yang memiliki bayi dan Balita, agar kita bisa tahu anak kita itu stunting atau tidak. Jangan sampaoi anak-anak kita kecil, (tinggi badannya) kerdil”, tutur Presiden Joko Widodo, saat mengawali kegiatan di hari kedua rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu pagi (8/4).

Setibanya di lokasi acara, Presiden Jokowi didampingi Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, meninjau “Pelayanan 5 Meja Posyandu”, yang terdiri dari: meja pendaftaran; meja penimbangan dan pengukuran tinggi/panjang badan; meja pencatatan hasil; meja penyuluhan dan pelayanan gizi bagi Balita, ibu hamil dan ibu menyusui, serta meja pelayanan kesehatan (pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat cacing).

Presiden juga berpesan kepada para kader kesehatan untuk senantiasa melakukan konseling kepada para calon ibu, ibu-ibu hamil, serta ibu bayi dan Balita.

“Betapa pentingnya ASI, perlunya tambahan tablet tambah darah, juga mengenai gizi untuk tumbuh kembang anak”, imbuh Presiden.

Sajian Menu Bergizi Seimbang dari Bahan Pangan Lokal

Pada kesempatan tersebut, disajikan menu kudapan yang berprotein tinggi, seperti bubur kacang hijau dan telur rebus bagi lebih kurang 700 sasaran yang hadir (ibu hamil, bayi, ibu bayi, Balita, ibu Balita, dan remaja putri).

Selain itu, disajikan pula menu makan siang sehat yang terbuat dari bahan pangan lokal. Menu makan siang untuk bayi berupa bubur campur sayuran ditambah telur rebus. Menu untuk Balita terdiri dari nasi, ikan tongkol bumbu kuning, tumis sayuran dan buah pepaya. Sedangkan menu makan siang bagi ibu hamil terdiri dari nasi ikan tongkol bumbu kuning, rempeyek teri, tempe goreng, tumis sayuran dan pisang ambon atau.

“Sajikan makanan tambahan yang terbuat dari bahan pangan lokal”, katanya.

Selain itu, Presiden menekankan pula mengenai pentingnya asupan sumber protein (ikan, telur, daging, keju, susu, kacang-kacangan) bagi seorang anak yang sedang dalam masa emas pertumbuhan, yakni saat berada dalam kandungan hingga berusia dua tahun.

“Jangan lupa, kacang hijau, telur, ikan, susu, serta sayur dan buah. Jangan sampai mereka kekurangan gizi dan menjadi stunting”, jelas Presiden.

Menurut Presiden, seluruh masyarakat perlu benar-benar memperhatikan kunci pertumbuhan dan kecerdasan anak di 1000 hari pertama kehidupan (HPK) mulai dari kandungan hingga anak berusia dua tahun.

“Ibu-ibu harus tahu sel otak itu 80% baik atau tidaknya berkembang saat berada dalam kandungan, hingga usia 2 tahun. Ini usia emas dan semua harus memberikan perhatian khusus. Saya minta benar-benar dikampanyekan terus-menerus”, tandasnya.

Kesehatan Generasi Bangsa Jadi Prioritas Utama

Pemerintah menaruh perhatian yang besar terhadap upaya pencegahan gangguan tumbuh kembang, stunting, melalui peningkatan kesehatan mulai dari remaja selaku cikal bakal keluarga. Selanjutnya, perhatian terhadap kesehatan ibu hamil yang akan melahirkan generasi bangsa, bayi-bayi dan Balita yang akan tumbuh menjadi penerus negara.

Hal ini dikarenakan bahwa masalah stunting bukan hanya gangguan pertumbuhan fisik (bertubuh pendek/kerdil) anak, melainkan juga mengganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.

Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pencegahan stunting, yakni perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih.

Untuk itu, Presiden Joko Widodo menekankan, bahwa mencegah stunting itu penting. Masalah stunting perlu menjadi perhatian bersama, sehingga upaya penurunan angka stunting membutuhkan kerja bersama yang harus melibatkan lintas sektor dan semua elemen masyarakat.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (myg)

Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Murti Utami, MPH

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Ditemukan Banyak Kasus Hipertensi, Diabetes dan Masalah Gigi Saat Cek Kesehatan Gratis

13 Juni 2025
blank

Perawat Melek Digital, UI Hadirkan Inovasi Teknologi Kesehatan

12 Juni 2025
blank

Fellowship TBC: Solusi Atasi Kekurangan Dokter Spesialis Paru di Indonesia

12 Juni 2025
blank

TBC Sebabkan Dua Kematian Setiap Lima Menit, Menkes Serukan Aksi Nasional

11 Juni 2025
blank

Pendampingan Penuh Empati Cegah Risiko Masalah Kesehatan Jiwa pada Jemaah Haji

12 Juni 2025
blank

Operasi Kembar Siam di RS Hasan Sadikin Simbol Kemajuan Layanan Kesehatan Indonesia

11 Juni 2025
Next Post
blank

Kunjungan Kerja Menteri Kesehatan Mendampingi Presiden RI di Sukabumi

freepik.com

Logam Berat di Air Citarum Merusak Susunan Saraf

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Ditemukan Banyak Kasus Hipertensi, Diabetes dan Masalah Gigi Saat Cek Kesehatan Gratis

13 Juni 2025
Berita Utama

Perawat Melek Digital, UI Hadirkan Inovasi Teknologi Kesehatan

12 Juni 2025
Berita Utama

Fellowship TBC: Solusi Atasi Kekurangan Dokter Spesialis Paru di Indonesia

12 Juni 2025
Umum

Presidential Call to End Malaria, Inisiatif Nasional Baru Perangi Malaria di Indonesia

13 Juni 2025

Rekomendasi Artikel

blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025
blank

Kini Check In PeduliLindungi Bisa Lewat Website

30 September 2022

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.