Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 28/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Penyakit Jantung Ancam Jemaah Haji

Rokom by Rokom
13 Agustus 2018
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Makkah, 13 Agustus 2018

Keluhan terbesar pada pasien penyakit jantung dapat terbagi menjadi sesak napas, nyeri dada, ataupun jantung berdebar. Jemaah haji dengan risiko tinggi perlu mewaspadainya. Demikian pula para pendamping atau teman sekamar, bila menemukan jemaah dengan kondisi seperti itu, untuk segera melapor ke dokter kloter.

Demikan disampaikan dr. Muhammad Gibran Fauzi Harmani, Sp.JP, di KKHI Makkah. dr. Gibran menegaskan bahwa telah ada sistem komunikasi antara Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dengan dokter-dokter di sektor dan kloter. Jemaah risti akan mendapatkan penanganan awal dan cepat di masing-masing sektor. Hasilnya akan dikonsultasikan kepada dokter jantung KKHI yang bertugas untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

“Nanti dokter spesialis jantung yang akan menentukan tindakan selanjutnya, apakah pasien ini dapat ditangani di sektor, di rujuk ke KKHI, atau langsung menuju rumah sakit arab saudi terdekat,” jelas Gibran.

Gibran mencontohkan beberapa keluhan yang bisa dikenali pada pasien penyakit jantung yang mengalami perburukan.

Pertama adalah sesak nafas yang dirasakan semakin memberat. Sesak nafas yang dirasakan berat seperti rasa ingin tenggelam, kaki bengkak, perut begah, nafsu makan turun. Rasa sesak ini akan sedikit membaik bila pasien duduk ataupun tidur dengan 2-3 bantal.

“Itu merupakan keluhan jantung yang khas apabila disebabkan karena sesak. Selain karena sesak, bisa juga pasien ataupun jemaah merasakan keluhan yang sering yaitu nyeri atau rasa tidak nyaman di dada setelah melakukan aktivitas ataupun bila ada stres yang bisa memicu,” terang Gibran.

Rasa tidak nyaman ini bisa muncul dari 5 menit sampai lebih dari setengah jam. Dapat juga disertai dengan rasa mual, muntah, dan keringat dingin sampai bajunya basah. “Rasa tidak nyaman lain bisa juga seperti terbakar, dihimpit, ditindih benda berat, terasa tertusuk yang menjalar dari dada sampai lengan kiri ataupun ke punggung, rahang, dan lengan kanan,” tambahnya.

Keluhan kedua, yaitu keluhan yang disertai rasa berdebar-debar. “Ada bermacam rasa debar. Misalnya debaran terasa cepat, debaran tidak teratur, debaran terasa lambat,” kata Gibran.

Bila jemaah haji merasakan ini, segera melaporkan ke dokter kloter.

Menurut dr.Gibran, hampir sebagian besar kasus-kasus jantung yang datang ke KKHI dan mengalami perburukan adalah karena kelelahan yang disebabkan oleh beberapa alasan.

“Jemaah mengalami kelelahan akibat ibadah, kelelahan akibat perjalanan jauh, ataupun kelelahan akibat aktivitas dipondokkan seperti naik turun tangga. Jenis kelelahan Itu menjadi pemicu nomor 1,” jelasnya.

Sementara untuk pemicu nomor 2 adalah karena ketidakpatuhan jemaah dalam meminum obat yang selama ini dikonsumsi di Indonesia. Ketidakpatuhan ini dapat mengakibatkan perburukan kondisi jantung. Pemicu nomor 3 adalah adanya infeksi saluran nafas atas atau infeksi saluran nafas bawah yang rentan terjadi karena faktor cuaca kering dan suhu tinggi di Arab Saudi.

Pemicu keempat adalah adanya kondisi faktor-faktor risiko jantung yang tidak terkendali seperti tekanan darah yang melonjak atau gula darah yang tinggi.

Mengingat sebentar lagi jemaah akan memasuki fase Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina), maka pasien-pasien jemaah Risti harus dipersiapkan sebaik mungkin.

dr. Gibran menyebutkan beberapa persiapannya yang perlu dilakukan, pertama yaitu terus mengingatkan jemaah Risti untuk mengkonsumsi obat-obatan yang selama ini dikonsumsi. “Apabila memang obat-obatan yang habis atau tidak terbawa, segera kontak dokter di kloter untuk dimintakan ke KKHI,” tegasnya.

Kedua batasi aktivitas fisik. “Sebentar lagi kita akan memasuki masa puncak ibadah. Sekarang jemaah haji dari berbagai macam negara sudah memasuki Makkah. Kondisi saat ini sudah semakin padat. Jangan sampai kelelahan,” pesan Gibran.

Apabila jemaah mulai merasakan sesak napas/tersengal-sengal, maka agar hentikan aktivitas nya terlebih dahulu dan beristirahat. Kenali batas fisik masing-masing dan tidak memaksakan diri, tambahnya.

Ketiga, jemaah diingatkan untuk selalu mempergunakan alat perlindungan diri (APD) pada saat keluar pondokan, dan selalu mengingatkan temannya untuk memakai masker.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (gi)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
Next Post
blank

Kompetisi Media Sosial 2018

blank

Kompetisi Media Massa 2018

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.