Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Rabu, 01/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Semua Bersinergi Dukung dan Sukseskan Imunisasi MR

Rokom by Rokom
04 September 2018
Reading Time: 4 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line
Jakarta, 23 Agustus 2018
Kementerian Kesehatan memprakarsai sebuah pertemuan yang dihadiri perwakilan dari Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Direksi PT. Biofarma, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), UNICEF, WHO, serta para Kepala Dinas Kesehatan dan pemimpin MUI di 34 Provinsi di seluruh Indonesia di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis siang (23/8).

whatsapp-image-2018-08-23-at-10-41-08

“Kita semua berkumpul agar kita memiliki kesamaan persepsi pasca dikeluarkannya Fatwa MUI Nomor 33 tahun 2018 tentang penggunaan vaksin Measles Rubella (MR) pada 20 Agustus 2018, dan apa tindak lanjut dari pelaksanaan imunisasi MR di 28 Provinsi ini ke depannya.“ tutur Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Anung Sugihantono menerangkan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk menjelaskan secara utuh, baik hal-hal yang berkaitan aspek keagamaan dijelaskan oleh MUI maupun aspek teknis kesehatan dijelaskan oleh Kemenkes.

Dirjen P2P Kemenkes Anung Sugihantono

Kementerian Kesehatan bersama Biofarma, satu-satunya produsen vaksin milik Indonesia yang merupakan produsen vaksin terbesar keempat di dunia dan centre of excellent bagi negara-negara Islam, berkomitmen untuk selalu senantiasa memperhatikan aspek keagamaan dalam kesehatan, salah satunya kehalalan dalam riset vaksin. Upaya (ikhtiar) terus dilakukan berupa riset vaksin baru yang bukan hanya bebas porcine, namun ke depannya akan mengutamakan penelitian material non hewani. Namun, seperti kita ketahui untuk menciptakan vaksin atau komponen baru, tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar, bisa belasan bahkan puluhan tahun.

“Pemerintah tentu sangat mendorong untuk pembuatan vaksin yang halal dengan menggunakan keahlian yang dimiliki di Indonesia. Satu-satunya produsen vaksin yang ada di Indonesia adalah Biofarma dan sudah didampingi oleh LPPOM MUI di dalam proses sertifikasi semua produk vaksin yang dibuat oleh Biofarma”, tambah Anung.
Selanjutnya, Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Ni’am, menyatakan bahwa pertemuan ini sangat penting agar Fatwa MUI dijelaskan secara utuh redaksinya agar penerimaan di daerah dan masyarakat tidak parsial. Berdasarkan kajian oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI yang disampaikan kepada Komisi Fatwa MUI menyimpulkan bahwa di dalam produksinya memanfaatkan (bukan mengandung) unsur yang haram, maka vaksin MR yang diproduksi Serum Institut of India (SII) hukumnya haram. Akan tetapi fakta saat ini, berdasarkan informasi dari ahli yang kompeten dan kredibel ada urgensi untuk melaksanakan program imunisasi karena jika tidak akan menyebabkan bahaya (hilangnya nyawa dan atau kecacatan permanen) yang meresahkan kesehatan masyarakat.
Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun ni'am
Maka, kesimpulannya pelaksanaan imunisasi dengan vaksin MR Produksi SII dibolehkan berdasarkan tiga alasan, yaitu memenuhi ketentuan dlarurat syar’iiyah, belum adanya alternatif vaksin yang halal dan suci, dan adanya keterangan ahli yang kompeten tentang bahaya yang bisa ditimbulkan. Kebolehan penggunaan vaksin MR sebagaimana dimaksud akan tidak berlaku jika di kemudian hari ditemukan adanya vaksin MR yang halal dan suci.
“Fatwa MUI bisa dijadikan pijakan sekaligus juga panduan bagi pemerintah di dalam pelaksanaan imunisasi MR juga rujukan bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat muslim untuk tidak ragu lagi mengikuti imunisasi MR dengan vaksin yang sudah disediakan pemerintah”, tegas Asrorun Ni’am.
Menjawab pertanyaan media terkait kondisi penyakit Campak dan Rubella di Indonesia, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman Pulungan, menyatakan bahwa Indonesia termasuk negara yang kedua paling banyak kasus Campak di seluruh dunia.

Ketua IDAI dr. Aman Pulungan

Ditegaskan Aman, bahwa suatu daerah akan safe apabila cakupan imunisasi di suatu daerah tidak kurang dari 95%. Untuk saat ini di Indonesia, hanya sekitar belasan provinsi yang cakupan imunisasi Campaknya baik.

“Kita belajar dari kejadian Asmat (di awal tahun) kemarin, hampir 700 anak terkena Campak dan yang meninggal lebih dari 70 orang. Campak ini benar-benar mematikan. Komplikasinya bisa Pneumonia, bisa kurang gizi, Diare, dan lain-lain. Kalau kejadian ini terjadi (lagi) di suatu Kabupaten, duh kita betul-betul tidak akan cukup kuat (menghadapinya)”, ujar Aman.
Sementara itu, penyakit Rubella sering kali dianggap ringan (ada yang menyebut tampek) karena gejalanya rash (kemerah-merahan) dan demamnya ringan (suhu tidak terlalu tinggi). Anak-anak yang terinfeksi Rubella dia bisa menularkan ke ibu hamil yang berada di sekitarnya, dan yang dikhawatirkan adalah janin yang berada di dalam kandungan bisa mengalami Congenital Rubella Syndrome (CRS) berupa kecacatan permanen seperti kebutaan, ketulian, kebocoran jantung dan otaknya kecil.
“Satu anak yang menderita CRS bisa menghabiskan 300-400 juta rupiah untuk tindakan pengobatannya, belum lagi untuk terapi dan perawatan setiap hari selama hidupnya. Ini sangat darurat, kita harus selamatkan generasi bangsa kita, ini investasi bangsa kita”, tandas Aman.
Dalam kerangka praktik kenegaraan, pelaksanaan imunisasi MR merupakan amanah semua pihak untuk melindungi generasi penerus bangsa dari ancaman penyakit berbahaya yang bisa menimbulkan kematian dan kecacatan permanen. Pada akhirnya, pertemuan menyepakati untuk bersinergi, baik jajaran Dinas Kesehatan maupun jajaran MUI di daerah serta organisasi profesi akan mendukung, menyosialisasikan, dan mengimplementasikan Fatwa yang telah dikeluarkan oleh MUI Pusat untuk bersama-sama menyukseskan program imunisasi MR dalam kapasitas masing-masing untuk kepentingan kesehatan masyarakat.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (myg)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM

Kisah Ibu Yunelia dan Nadif

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kemenkes Perkuat Rantai Logistik Vaksin Untuk Daerah Terpencil

31 Januari 2023
blank

Indonesia Bangun Center of Excellence Penyakit Katastropik Wilayah Timur

31 Januari 2023
blank

Penuhi Kebutuhan Nakes, Kemenkes Transformasikan Poltekkes

31 Januari 2023
blank

Sejumlah Penyakit Tropis Ini Harus Diwaspadai

30 Januari 2023
blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
Next Post
blank

Petugas Perlu Perhatikan Karakteristik Jemaah

blank

Menkes Pantau Layanan Kesehatan Asian Games di Jakabaring Palembang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.