Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Kamis, 02/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Rabies Penyakit Paling Mematikan di Dunia

Rokom by Rokom
03 Oktober 2018
Reading Time: 2 mins read
A A
1
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Manado, 2 Oktober 2018

Momentum Hari Rabies Sedunia (World Rabies Day) 2018 menjadi pengingat bagi para pencinta binatang peliharaan agar terhindar dari risiko kematian.

“Rabies adalah penyakit paling mematikan di dunia dengan tingkat kematian 99,9 persen setelah gejala klinis muncul,” terang
Kasubdit  Zoonosis Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2TVZ) Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI  dr. Endang Burni Prasetyowati, M.Kes. dalam Temu Media Blogger Kesehatan 2018 bertema “Berbagi Pesan di Media Sosial untuk Manado Bebas Rabies” di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Selama periode 2011 hingga 2017, ada lebih 500.000 kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) yang dilaporkan di Indonesia dan sebanyak 836 kasus positif rabies. Kawasan Asia dan Afrika menjadi kontributor terbesar kasus rabies hingga mencapai 95 persen.

Bahkan kematian akibat rabies pada manusia mencapai 100 orang per tahun, yang sebagian besar menimpa anak-anak. Sedangkan di dunia, rabies merenggut 55.000 jiwa manusia per tahunnya. Alasan tersebut yang membuat Kemenkes memfokuskan sosialisasi ke daerah-daerah dengan prevalensi tinggi rabies, seperti di Kota Manado dan di Kabupaten Minahasa pada 3 Oktober 2018 besok.

“Tanggal 28 September diperingati sebagai Hari Rabies Sedunia bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama yang memiliki hewan peliharaan agar lebih bisa menjaga kesehatan hewan peliharaan,” ujar Endang memaparkan.

Ia tak segan berbagi ilmu cara penularan rabies kepada manusia maupun hewan lainnya. Yang pertama melalui luka gigitan, jilatan pada kulit yang lecet, selaput lendir mulut, hidung, mata, anus, dan genitalia.

Kedua, penularan dari orang ke orang (langsung) mungkin dapat terjadi melaui saliva atau air liur penderita rabies. Selanjutnya bisa melalui transplantasi kornea mata. Sementara, imbuh Endang, mengurangi risiko gigitan binatang, perawatan hewan peliharaan, terakhir adalah vaksinasi untuk hewan dan manusia menjadi langkah pencegahan utama rabies.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Sulut dr. Steven Dandel, MPH yang menjadi penanggung jawab puncak Hari Rabies Sedunia menjelaskan, sosialisasi atau penyuluhan di 15 kabupaten/kota penting dilakukan. Selain menggugah kerja lintas sektoral, perlu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk upaya pencegahan.

“Sejak 1995, Indonesia tak pernah dinyatakan bebas rabies. Per tahun ditemukan 1.500 terpapar rabies,” ungkap Steven.

Kondisi di Sulut sendiri memerlihatkan terdapat sekira  230.000 ekor anjing. Namun, yang divaksin hanya 73.000 per tahun sehingga risiko gigitan anjing dengan rabies patut diwaspadai.

Bahkan Steven mengibaratkan akumulasi angka rabies laksana kompetisi raihan medali. Misalnya, tahun 2016 Sulut mendapat ‘medali emas’ di tingkat nasional karena ditemukan 36 orang meninggal per tahun. Sebagian besar kasus ditemukan di Minahasa Selatan.

Menilik hal tersebut, maka puncak acara Hari Rabies Sedunia bakal dipusatkan di Benteng Moraya Minahasa dengan tema ‘Berbagi pesan untuk menyelamatkan jiwa’. Momen ini pun melibatkan kerjasama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Kementerian Dalam Negeri, dan Kemenko PMK. Kerja lintas sektoral ini diharapkan dapat mencapai target Bebas Rabies pada tahun 2020 di seluruh Indonesia. 

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(wul)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kemenkes Perkuat Rantai Logistik Vaksin Untuk Daerah Terpencil

31 Januari 2023
blank

Indonesia Bangun Center of Excellence Penyakit Katastropik Wilayah Timur

31 Januari 2023
blank

Penuhi Kebutuhan Nakes, Kemenkes Transformasikan Poltekkes

31 Januari 2023
blank

Sejumlah Penyakit Tropis Ini Harus Diwaspadai

30 Januari 2023
blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
Next Post
blank

Kesulitan Listrik dan Air, Korban Bencana di Donggala Tetap Dioperasi

blank

Rabies Bisa Dicegah dan Disembuhkan

Comments 1

  1. blank deni tri oktavian says:
    4 tahun ago

    makasih telah berbagi informasi, ditunggu artikel selanjuntnya

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.