Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 30/09/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Penting Bagi Jemaah Haji Patuhi Masa Aman Konsumsi Makanan

Rokom by Rokom
16 Juni 2023
Reading Time: 2 mins read
A A
1
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Makkah, 16 Juni 2023

Jemaah Haji diimbau mengonsumsi makanan yang telah disediakan sesuai dengan waktu yang disarankan. Hal ini penting dilakukan oleh jemaah haji supaya terhindar dari masalah kesehatan yang diakibatkan kerusakan makanan.

“Jemaah haji penting untuk mematuhi rentang waktu yang aman pada makanan untuk dikonsumsi. Anjuran rentang waktu aman konsumsi sudah ada di tutup kemasan makanan yang dibagikan kepada jemaah,” ujar koordinator tim sanitasi dan food security Dedy Kurniawan, SKM, MKM yang ditemui di KKHI Makkah.

Diketahui bahwa walaupun sampel makanan jemaah haji sudah lolos uji organoleptik oleh tim sanitasi dan food security, namun jemaah haji perlu mewaspadai faktor risiko lain yang menyebabkan kerusakan makanan. Jika makanan rusak dikonsumsi, pastinya akan menimbulkan masalah kesehatan.

Dedy menyampaikan bahwa salah satu faktor risiko kerusakan makanan yang terjadi di penyelenggaraan haji yaitu terkait penyimpanan makanan. Makanan dapat rusak karena mikroba seperti bakteri dan jamur yang berkembang biak pada suhu 5 hingga 60 derajat celsius. Selain suhu, waktu penyimpanan yang lebih lama akan mengakibatkan perkembangan mikroba lebih banyak lagi.

“Kerusakan makanan untuk jemaah haji yang sering kami deteksi adalah karena disimpan di tempat terbuka yang mudah terkontaminasi bakteri atau jamur dalam waktu yang cukup lama,” ucapnya.

Ketika makanan tidak disimpan dengan baik menyebabkan makanan tersebut mudah terkontaminasi mikroba, sehingga pada suhu ruangan menyebabkan mikroba akan berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan makanan cepat rusak. Selain itu mikroba juga mudah berkembang biak pada udara yang lembab dan suhu yang hangat.

Kerusakan makanan biasanya ditandai dengan perubahan di aroma dan tekstur makanan seperti menjadi lembek, berlendir, dan berbau kurang sedap. Namun ada juga kerusakan makanan yang tidak ditandai dengan adanya perubahan tekstur dan bau. Kerusakan seperti inilah yang perlu diwaspadai.

Oleh karenanya, jemaah haji diimbau untuk mengonsumsi makanan dalam waktu yang dianjurkan. Jemaah haji harus memperhatikan masa aman konsumsi yang ada di setiap kemasan makanan.

Masa waktu yang ditetapkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah waktu yang sudah dipertimbangkan makanan tersebut siap saji sampai dikonsumsi, itu dianggap masa aman. Pada masa aman konsumsi, tidak perlu khawatir karena mikroba jumlahnya masih sedikit dan tidak berbahaya. Namun jika dikonsumsi lewat masa waktunya maka kemungkinan mikroba bisa saja sudah berkembang banyak di makanan tersebut, sehingga besar kemungkinan makanan sudah rusak.

Pada penyelenggaraan haji, PPIH sudah memiliki jejaring untuk pengamanan makanan untuk jemaah haji. Jejaring ini mulai dari daerah kerja (Daker) disiagakan seksi konsumsi dan tim sanitasi dan food security. Tim ini telah memeriksa kesiapan dari hulu yaitu mulai dari lokasi tempat pemrosesan makanan atau dapur katering.

Di sektor juga ada pengawas konsumsi dan di kloter ada Tenaga Kesehatan Haji (TKH). Di tingkat sektor dan kloter ini diharapkan mereka menjadi garda terdepan dari proses pengamanan makanan. Sebelum makanan dikonsumsi jemaah haji, diharapkan mereka dapat memastikan makanan tersebut aman.

Bila jemaah haji mendapatkan makanan rusak walaupun masih dalam masa aman untuk dikonsumsi, jemaah haji diimbau untuk segera lapor kepada petugas yang ada di kloter dan jangan konsumsi makanan tersebut. Petugas yang ada di kloter akan memastikan makanan tersebut.

Petugas juga bisa meminta bantuan kepada sie konsumsi serta tim sanitasi dan food security untuk memastikan keamanan makanan tersebut. Jika terbukti rusak, maka makanan akan segera diganti dengan yang baru.

“Jemaah haji yang merasa makanan yang diterima rusak, jangan dikonsumsi dan segera lapor ke TKH kloter. TKH akan memastikan apakah betul makanan sudah rusak. Jika betul rusak makan akan diganti,” ungkap Dedy.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id (RW).

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Indonesia Jalin Kerjasama Global Untuk Percepatan Produksi Vaksin

29 September 2023
blank

Keselamatan Pasien Lebih Utama dalam Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

29 September 2023
blank

Kemenkes Fasilitasi Investasi SK Plasma, INA Untuk Produksi Plasma

27 September 2023
blank

Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Sebagai Penyelenggara Utama

27 September 2023
blank

Kemenkes dan BRIN Lakukan Simulasi Kegawatdaruratan Bencana Nuklir

26 September 2023
blank

121 Kartu JKN dibagikan ke Masyarakat Badui Dalam

26 September 2023
Next Post
blank

Pemerintah Optimis, Tahun 2024 Semua Daerah Bebas Malaria

blank

Asupan Gizi Langkah Utama Peningkatan Kesehatan

Comments 1

  1. Ping-balik: Penting Bagi Jemaah Haji Patuhi Masa Aman Konsumsi Makanan - Lintas Kawanua
Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.