Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Senin, 16/06/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

DLP Harus Melalui Pendidikan Formal Bukan Kursus

Rokom by Rokom
13 Desember 2016
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Apakah perbedaan dokter layanan primer (DLP) dengan dokter umum biasa? Apakah dokter umum bila ditambah workshop atau kursus-kursus akan sama dengan dokter layanan primer?

Pertanyaan di atas cukup mengemuka di masyarakat. Menanggapi hal tersebut, dalam temu media mengenai DLP yang digelar di Kantor Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu, salah seorang guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Prof. dr. Lukman Hakim, SpPD-KGEH, menegaskan bahwa pendidikan tambahan bagi DLP harus ditempuh secara formal, bukan hanya berupa kursus. Menurutnya, pendididkan formal itu terdiri atas tiga unsur, yakni: menambah pengetahuan (knowledge), harus dilatihkan, dan harus diujikan (feedback). Sementara kursus bisanya hanya memberi unsur pengetahuan saja.

“Tidak cukup kalau hanya course, berbeda. Kalau pendidikan itu ada tiga unsur, sedangkan course hanya satu, pengetahuan. Dapet sertifikat tapi belum tentu diaplikasikan dalam keseharian. DLP perlu pendidikan formal agar apa yang kita dapatkan dapat benar-benar kita sadari, hayati dan kerjakan”, terang Prof. dr. Lukman Hakim, Selasa (6/12).

Dijelaskan oleh Prof. dr. Lukman, di dalam kurikulum kedokteran sebenarnya sudah diperkenalkan materi tentang kedokteran keluarga, namun baru sampai pada tahap pendekatan. Kalau hanya mengandalkan ilmu pendekatan keluarga yang di dapatkan di fakultas dirasa sangat kurang, karena itu perlu ada tambahan pendidikan.

Selaras dengan hal tersebut, Wakil dekan FK UI, Prof. dr. Pratiwi Pudjilestari Sudarmono, Ph.D., Sp.MK(K), membenarkan bahwa  kompetensi dokter umum untuk pendekatan keluarga, upaya preventif dan promotif tidak terlalu tinggi,

“Perbedaannya signifikan. Lulusan fakultas kedokteran manapun sampai saat ini mengacu pada kompetensi yang sesuai dengan standar kompetensi KKI itu tidak sampai pada mengerjakan sendiri. Hanya sampai mengetahui atau kategori A3. Padahal dalam DLP kami mengharapkan kompetensinya lebih tinggi sampai A4, yang mana dia bisa menjalankan sendiri, menciptakan program bagi masyarakat”, terang Prof. dr. Pratiwi.

Menurutnya,  kegiatan preventif-promotif harus dilaksanakan secara serius, karena bila tidak, beban masyarakat dan beban negara akan kesakitan yang ditimbulkan oleh berbagai hal yang seharusnya bisa dicegah tidak akan terbendung.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Menkes Dorong Pemerataan Layanan dan Edukasi Kesehatan Gigi

15 Juni 2025
blank

RS Kemenkes Riau Resmi Dibangun, Hadirkan Layanan Premium dan Teknologi Canggih

13 Juni 2025
blank

Ditemukan Banyak Kasus Hipertensi, Diabetes dan Masalah Gigi Saat Cek Kesehatan Gratis

13 Juni 2025
blank

Presidential Call to End Malaria, Inisiatif Nasional Baru Perangi Malaria di Indonesia

13 Juni 2025
blank

Darurat Perokok Bocah, Pemerintah Gaspol Aturan Kawasan Tanpa Rokok di Seluruh Indonesia

13 Juni 2025
blank

Operasi Kembar Siam di RS Hasan Sadikin Simbol Kemajuan Layanan Kesehatan Indonesia

11 Juni 2025
Next Post
blank

Kemenkes Raih Nilai Tertinggi Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik

blank

8-12-2016 Kunjungan Menteri Kesehatan ke Korban Gempa di Pidie Aceh

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Pulang Ibadah Haji? Waspadai Demam, Batuk, dan Risiko COVID-19!

15 Juni 2025
Berita Utama

Menkes Dorong Pemerataan Layanan dan Edukasi Kesehatan Gigi

15 Juni 2025
Berita Utama

Kepulangan Jemaah Haji Dimulai, Tim Medis Standby Siang Malam

14 Juni 2025
Umum

RS Kemenkes Riau Resmi Dibangun, Hadirkan Layanan Premium dan Teknologi Canggih

13 Juni 2025

Rekomendasi Artikel

blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Kini Check In PeduliLindungi Bisa Lewat Website

30 September 2022
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.