Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Kamis, 02/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Atasi Masalah Gizi, Pemerintah Dorong Kreasi dan Peningkatan Konsumsi Ikan

Rokom by Rokom
04 Juli 2017
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 3 Juli 2017

Indonesia memiliki peluang bonus demografi pada tahun 2035. Sayangnya, masih tingginya angka Balita yang mengalami stunting atau pendek bisa mengancam peluang tersebut. Data pemantauan status gizi (PSG) tahun 2016 menyebutkan jumlah balita stunting 27,5% (sangat pendek 8,5 persen dan pendek 19 persen) sementara target WHO adalah di bawah 20%. Stunting merupakan kondisi di mana perkembangan tinggi badan yang tidak optimal, yang akhirnya berdampak pada kualitas kecerdasan menjadi tidak seperti yang kita harapkan.

“Masalah stunting ini serius banget. Bayangkan, dari 10 anak 4 diantaranya tidak cerdas. Ini bukan yang kita inginkan. Kita ingin anak-anak Indonesia merupakan anak-anak yang sehat dan cerdas” tutur Menteri Kesehatan RI, Prof. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) usai gelaran Konferensi Pers mengawali kegiatan Lomba Masak Ikan Nusantara “Menuju Istana” di Gedung Bina Graha Kantor Staf Khusus Presiden, Senin siang (3/6).

Data tersebut juga menyebutkan kasus Balita stunting ditemukan di sebagian wilayah Indonesia, terutama di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan dan Papua.

“Padahal di sana protein hewani ikan banyak sekali. Mungkin ada budaya yang harus kita cerahkan, ada yang bilang bau anyir lah nanti kalau hamil, lalu ibunya tidak boleh makan apa-apa kalau habis melahirkan,” ujar Menkes.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr. Anung Sugihantono, M.Kes menerangkan bahwa dalam mengatasi permasalahan gizi terdapat dua solusi yang dapat dilakukan, yaitu dengan intervensi spesifik dan sensitif. Intervensi spesifik diarahkan untuk mengatasi penyebab langsung dan tidak langsung masalah gizi, sedangkan intervensi sensitif diarahkan untuk mengatasi akar masalahnya dan sifatnya jangka panjang.

“Intervensi sensitif salah satunya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dari orang tua atau keluarga tentang hal-hal yang berkaitan dengan gizi,” terang Anung.

Anung menambahkan, kurangnya pengetahuan masyarakat dalam pengolahan menjadikan ikan kurang peminat untuk disajikan menjadi menu andalan keluarga.

“Ikan di sekitar mereka banyak, tetapi tidak mereka konsumsi. Karena kebanyakan dari mereka hanya bisa memasak ikan digoreng dan dibakar saja. Anak-anak jadi lebih cepat bosan makan menu ikan,” terang Anung.

Sebagai bagian upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia, Pemerintah berupaya untuk meningkatkan pemenuhan gizi masyarakat melalui peningkatan konsumsi protein hewani yang bersumber dari ikan. Mulai dari distribusi ke daerah yang tidak memiliki potensi agar tetap bisa mengonsumsi ikan, sosialisasi mengenai pentingnya pemenuhan gizi, hingga ajakan bagi masyarakat agar mau meningkatkan konsumsi ikan. Salah satunya melalui kegiatan Lomba Memasak Ikan “Menuju Istana” yang diselenggarakan untuk menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam menemukan variasi pengolahan menu ikan agar lebih digemari dan diminati oleh masyarakat.

Pada perayaan 17 Agustus mendatang, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pariwisata, dan Kantor Staf Presiden bekerja sama dengan Femina Group, khususnya situs masak Primarasa.co.id menyelenggarakan Lomba Masak Ikan Nusantara. Lomba Masak Ikan Nusantara adalah kompetisi masak yang terbuka untuk seluruh Warga Negara Indonesia ini bertujuan mencari koki terbaik yang dapat mengolah hasil laut menjadi hidangan lezat dan bergizi. Pemenang lomba masak akan mendapatkan kesempatan workshop dan memasak untuk Presiden Joko Widodo pada rangkaian perayaan 17 Agustus 2017 di Istana Negara.

Peserta Lomba Masak Ikan Nusantara cukup mendaftarkan resep ikan dan foto hasil masakannya, kemudian anggota dewan juri Femina Group akan menghubungi peserta untuk mengikuti audisi.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Oscar Primadi, MPH
NIP.196110201988031013

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kemenkes Perkuat Rantai Logistik Vaksin Untuk Daerah Terpencil

31 Januari 2023
blank

Indonesia Bangun Center of Excellence Penyakit Katastropik Wilayah Timur

31 Januari 2023
blank

Penuhi Kebutuhan Nakes, Kemenkes Transformasikan Poltekkes

31 Januari 2023
blank

Sejumlah Penyakit Tropis Ini Harus Diwaspadai

30 Januari 2023
blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
Next Post
blank

Masyarakat di Negara Kelautan Mestinya Gemar Makan Ikan

blank

Menkes Apresiasi Nakes dalam Sukseskan Mudik dan Balik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.