Jakarta, 16 Agustus 2017
Jumlah kasus kematian Bayi turun dari 33.278 di tahun 2015 menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 di semester I sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan angka kematian Ibu turun dari 4.999 tahun 2015 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester I) sebanyak 1712 kasus
Demikian disampaikan
Menteri Kesehatan RI, Nila Djuwita F. Moeloek, tentang Kinerja Kemenkes RI selama tahun 2015-2017. Keterangan tersebut disampaikan pada acara jumpa pers tentang Penjelasan Nota Keuangan dan Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2018 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta (16/8).
Dalam rangka mewujudkan Keluarga Indonesia Sehat, Kementerian Kesehatan telah melaksanakan berbagai program selama dua tahun terakhir. Seperti capaian di lingkup program Kesehatan Masyarakat (Kesmas) yang meliputi penurunan angka kematian Bayi dan angka kematian Ibu.
Berikut ini adalah capaian kinerja Kemenkes lainnya, yaitu:
Imunisasi
Kemenkes berhasil melindungi bayi dari Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) selama dua tahun bergulir.
“Untuk Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di tahun 2015 mencakup 4.139.903 bayi, kemudian di tahun 2016 meningkat menjadi 4.361.072 bayi. Sedangkan capaian hingga semester I tahun 2017 sebanyak 1.773.440 bayi,” Menkes
Penurunan Angka Balita Stunting
Kasus Balita stunting menjadi fokus utama dalam kinerja Kemenkes selama dua tahun bergulir. Dalam upaya penurunan Balita stunting Kemenkes terus mendorong upaya pemenuhan gizi, salah satunya dengan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Ibu hamil dan Balita.
“Angka Balita stunting berhasil diturunkan dari 29,0% di tahun 2015 menjadi 27,5% tahun 2016,” kata Menkes.
Untuk pemenuhan gizi pada Balita kurus, Kemenkes telah mendistribusikan 2.014,1 ton PMT kepada 186.481 Balita pada tahun 2015. Di tahun 2016 distribusi PMT naik menjadi 5.554,7 ton untuk 514.320 Balita. Sedangkan progress sampai dengan akhir semester I Tahun 2017 sebanyak 2.225,1 ton telah didistribusikan untuk 206.033 Balita di berbagai daerah di Indonesia.
“Selain untuk Balita, kami juga memperhatikan kesehatan bagi sang Ibu yang sedang mengandung. Karena didalam kandungannya ada generasi emas yang akan membagun negeri,” tukas Menkes. Di tahun 2015 PMT Ibu Hamil telah didistribusikan sebanyak 1.706,5 ton untuk 164.954 Ibu Hamil, 4.952,2 ton untuk 550.248 Ibu Hamil pada tahun 2016 serta 1.424 ton untuk 158.233 Ibu Hamil hingga akhir Semester I tahun 2017.
Pengendalian Penyakit Menular dan Vektor
Kemenkes juga menekan prevalensi HIV/AIDS di angka dibawah 0,5% yaitu sebesar 0,33% (697.142) di tahun 2016. Pada tahun 2015 sebanyak 63.066 ODHA yang mendapat ARV, pada tahun 2016 sebanyak 75.614 ODHA. Nila F.Moeloek memaparkan bahwa hingga Juli Tahun 2017, ODHA yang masih terus mendapatkan ARTV sebanyak 83.517 kasus.
Disisi lain Kemenkes juga berupaya dalam pengendalian penyakit menular Tubercullosis Paru. Dalam capaiannya Indonesia berhasil mempertahankan indikator Angka keberhasilan TB (Success Rate/SR) minimal 85% sejak tahun 1999. Pada Tahun 2016 60% kabupaten/kota yang telah mencapai SR minimal 85%. Data pada triwulan 1-2 Tahun 2017, capaian SR sebesar 85%.
Sedangkan dalam upaya pengendalian Malaria di Indonesia, Kemenkes telah berhasil menghentikan penularan malaria di 232 Kab/Kota ditahun 2015 yang kemudian meningkat menjadi 247 kab/kota di tahun 2016 dan hingga Juli 2017 mencapai 251 kab/kota yang sudah eliminasi malaria.
Sanitasi Lingkungan
Untuk perbaikan sanitasi lingkungan, desa yang telah melaksanakan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) pada tahun 2015 yaitu ada 26.417 desa, meningkat menjadi 33.927 desa di tahun 2016 dan hingga triwulan 2017 sudah mencapai 35.845 desa. Selain itu desa yang sudah melaksanakan stop buang air besar sembarangan atau open defecation free (ODF) selalu meningkat dari 5.447 desa (2015) ke 8.014 desa (2016) kemudian meningkat menjadi 9.212 desa hingga akhir triwulan II tahun 2017.
“Akses masyarakat pada sanitasi juga memiliki trend yang meningkat dari 56,08% (2015) menjadi 69,13% (Triwulan II Tahun 2017) serta akses pada sumber air bersih juga meningkat dari 70,97% (2015) naik ke 71,14% (2016),” tutur Menkes RI
Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat
“Pemerintah terus meningkatkan perlindungan finansial terutama masyarakat miskin dalam akses pelayanan kesehatan,” kata Menkes RI. Jumlah peserta penduduk termiskin yang dibayarkan iurannya oleh pemerintah (PBI) meningkat dari 87,8 juta jiwa sebanyak Rp 19,8 T pada tahun 2015 menjadi 91,1 juta jiwa sebanyak Rp 24,8 T di tahun 2016. Angka tersebut meningkat kembali menjadi 92,2 juta jiwa dengan total Rp. 16,9 T yang sudah dibayarkan hingga Juli 2017.
SDM Kesehatan
Dari sisi Sumber Daya Manusia Kesehatan, upaya pemenuhannya dapat dilihat dari capaian penempatan Nusantara sehat berbasis tim sebanyak 694 orang di Tahun 2015 dan meningkat menjadi 728 orang pada tahun 2016. Sementara sampai dengan Juli 2017 sebanyak 347 orang.
“Selain Nusantara Sehat, Pemerintah melakukan pengangkatan PTT Kemenkes menjadi CPNS Daerah sebanyak 39.090 tenaga kesehatan meliputi dokter, dokter gigi, dokter/dokter gigi spesialis dan bidan pada tahun 2017,” ungkap Menkes Nila.
Capaian pembangunan fisik sarana dan prasarana puskesmas untuk sarana fisik sebanyak 112 unit dibangun pada tahun 2016 menjadi 1.146 unit pada tahun 2017. Pemenuhan sarana bergerak sebanyak 3.863 unit (2016) sementara pada tahun 2017 pengadaan sarana bergerak sebanyak 2.572 unit. Untuk pengadaan prasarana pada tahun 2016 sebanyak 15.395 unit, sementara pada tahun 2017 pengadaan prasarana sebanyak 14.887 unit.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi ‘Halo Kemkes’ melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013