Yogyakarta, 24 Agustus 2017
Pada 2016, perkiraan kerugian ekonomi akibat tiga penyakit tular mencapai hampir Rp. 2 Triliun. Kerugian itu terkait biaya berobat, kerugian waktu produktif penderita, dan waktu produktif keluarga.
Tiga penyakit tular vektor tersebut yakni malaria, demam berdarah dan filariasis.
Menkes RI, Prof. Nila Morloek mengatakan jika dirinci, pada tahun 2016 dilaporkan ada sebanyak 218.450 penderita malaria. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kerugian ekonomi masyarakat yang diakibatkan malaria adalah sebesar 892 Milyar.
Sedangkan, kasus demam berdarah dilaporkan sebanyak 204.171 penderita dan menyebabkan kerugian ekonomi masyarakat sekitar 986 Milyar.
Kasus filariasis dilaporkan ada 13.009 penderita, diperkirakan mengakibatkan kerugian ekonomi masyarakat sekitar 36 Milyar.
“Upaya terpenting dari pencegahan penyakit tular vektor adalah pemutusan rantai penularan. Upaya ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pengendalian vektor atau dengan pengobatan,” tegas Menkes pada acara puncak peringatan hari pengendalian nyamuk tahun 2017 di Yogyakarta, Kamis (24/8).
Upaya pengendalian vektor, kata Menkes, lebih hemat dibandingkan dengan pengobatan, karena pengendalian vektor dilakukan sebelum orang jatuh sakit. Kerugian ekonomi akibat biaya pengobatan dan biaya hilangnya produktifitas penderita dan keluarga akibat timbulnya sakit dapat dihindari.
“Upaya pengendalian vektor dapat dilakukan di antaranya dengan menggunakan kelambu saat tidur, menanam tanaman anti nyamuk dan yang lebih penting menjaga lingkungan,” tambah Menkes.
Dapat juga dilakukan melalui pemberantasan sarang nyamuk dengan menutup, menguras, dan memanfaatkan barang bekas yang masih bernilai ekonomis (PSN 3M). Selain itu juga melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan untuk tetap bersih dan sehat.
Menkes memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerjasama dengan jajaran Kementerian Kesehatan untuk menyiapkan dan menyelenggarakan acara ini.
“Tahun ini kita memperingati kembali Hari Pengendalian Nyamuk, karena pengendlian nyamuk dan vektor lainnya merupakan upaya penting dalam Pembangunan Kesehatan,”
Sebagian besar penyakit tular vektor ditularkan oleh nyamuk. Menkes menambahkan, jika kita mampu mengendalikan nyamuk dengan baik maka kita akan mampu menekan morbiditas, mortalitas, disabilitas dan kerugian ekonomi yang diakibatkan berbagai penyakit tular vektor.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email HYPERLINK “mailto:kontak@kemkes.go.id” kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013