Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 17/06/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Negara Dituntut Mampu Hadapi Darurat Kesehatan

Rokom by Rokom
24 Oktober 2017
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 23 Oktober 2017

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Elizabeth Jane Soepardi mengatakan setiap negara harus mampu menghadapi masalah kesehatan yang masuk kriteria Kedaruratan Kesehatan Masyarakat. Hal tersebut penting dilakukan mengingat penyebaran penyakit antar negara sangat mudah terjadi.

Jane mengatakan Indonesia harus mampu mendeteksi penyakit yang masuk kriteria Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, kemudian dilakukan penanganan dan pencegahan.

“Jadi ada beberapa peyakit yang kalau memenuhi kriteria tertentu maka penyakit itu akan dinamakan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (Public Healt Emergency of International Consent). Yang menjadi perhatian masyarakat internasional adalah bila menemukan kasus kedaruratan tersebut setiap negara harus lapor dalam waktu 1 kali 24 jam ke WHO yang kemudian akan diinformasikan ke seluruh negara agar waspada,” kata Jane pada konferensi pers terkait Pertemuan International Committee on Military Medicine, Senin (23/10) di Jakarta.

Salah satu contoh, tambah Jane, adanya MERS-Co Virus dimana dia endemik di daerah Asia Selatan, Saudi Arabia dan sebagainya. Misalnya karena adanya penerbangan yang dilakukan oleh seorang warga negara dari negara satu ke negara lain. Ini menunjukkan bahwa endemik di suatu tempat lalu bisa menyebar kemana-mana.

“Contoh berikutnya bagaimana MERS-CoV menyebar ke Korea Selatan. Ada seorang yang sehat dari Korea Selatan pergi ke Saudi Arabia kemudian dia terinveksi dan pulang ke negaranya. Dia berobat ke beberapa rumah sakit namun tidak diketahui bahwa dia terjangkit MERS-Cov dan lebih parahnya lagi telah menular ke banyak orang di rumah sakit tersebut,” jelas Jane.

Selain itu, ungkap Jane, contoh lain seperti ebola. Ini pertama kali menyebar di Guinea pada 28 Desember 2013 selama tiga bulan, dan pada 2014 baru teridentifikasi bahwa itu ebola. Kemudian WHO menetapkan status waspada sehingga ditetapkan ebola sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (Public Health Emergensci of International Consent).

“Masalah ebola disosialisasikan ke semua negara namun korbannya sudah ribuan, sampai 28 ribu kasus dengan kematian 11 ribu. Kalau ebola datang ke suatu negara diharapkan dapat memberitahu negara lain bagaimana penanganannya, kenyataan kasusnya ebola seperti apa dan sebagainya,” tambah Jane.

Sumber ancaman Kedaruratan Kesehatan bisa bermacam-macam, dari virus atau makanan. Ada 23 penyakit yang masuk kriteria Kedaruratan Kesehatan, yakni Diare, Diare Akut, Malaria, Suspek DBD, Pneumonia, Cikungunya, Avian Influenza, Measles, Diphtheria, Pertussis, AFP, Rabies, Antraks, Leptospirosis, Kolera, Meningitis, Neonatal Tetanus, Suspek Tetanus, ILI, Hematemesis Melena, Suspek Tipoid, Acute Jaundice, Cluster of Unclasified Disease.

Seluruh dunia diminta untuk mengikuti atauran dunia untuk kesehatan melalui International Healt Regulation. Tujuannya setiap negara harus mampu mencegah, melindungi, kemudian mengendalikan jika ada penyakit yang menular.

“Jadi ada beberapa kriteria yang harus dilaksanakan oleh negera, tidak boleh tidak. Sudah ditentukan bidang apa saja yang harus dimiliki oleh negara. Bidang-bidang itu harus ada aturan dan melakukan koordinasi untuk mengatasi kalau ada masalah kesehatan, misalnya antibiotik yang sudah resisten, penyakit-penyakit yang bersumber dari binatang atau makanan,” kata Jane.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].

Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat

drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Komitmen Daerah Belum Optimal, Eliminasi Malaria di Papua Masih Terhambat

16 Juni 2025
blank

Papua Jadi Episentrum Malaria, Pemerintah Perkuat Sinergi Lintas Sektor

16 Juni 2025
blank

Indonesia Pimpin Arah Baru Eliminasi Malaria di Asia Pasifik

16 Juni 2025
blank

Revolusi Industri Kesehatan Dimulai dari Komponen Terkecil: DNA dan Masa Depan Medis

16 Juni 2025
blank

Persiapan Sejak Dini Kunci Utama Cegah Kematian Jemaah Haji

16 Juni 2025
blank

Pulang Ibadah Haji? Waspadai Demam, Batuk, dan Risiko COVID-19!

15 Juni 2025
Next Post
blank

Penguatan Kesejahteraan Harus Jadi Peluang Peningkatan Kesehatan

blank

Tiga Bentuk Kerjasama Cegah Ancaman Kesehatan

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Komitmen Daerah Belum Optimal, Eliminasi Malaria di Papua Masih Terhambat

16 Juni 2025
Berita Utama

Papua Jadi Episentrum Malaria, Pemerintah Perkuat Sinergi Lintas Sektor

16 Juni 2025
Berita Utama

Indonesia Pimpin Arah Baru Eliminasi Malaria di Asia Pasifik

16 Juni 2025
Berita Utama

Revolusi Industri Kesehatan Dimulai dari Komponen Terkecil: DNA dan Masa Depan Medis

16 Juni 2025

Rekomendasi Artikel

blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Kini Check In PeduliLindungi Bisa Lewat Website

30 September 2022
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.