Jakarta, 8 November 2017
Melalui peringatan HKN ini, diharapkan masyarakat lebih memahami gizi seimbang. Sekretaris Ditjen Kesmas, Kuwat Sri Hudoyo mengatakan jika kelebihan gizi akan menjadi masalah, kekurangan gizi pun menjadi masalah.
Makan itu sebaiknya bukan sekadar kenyang, tetapi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan menjaga kesehatan tubuh. Karena itu, masyarakat perlu mengetahui apa itu “Piring Makanku” yang dapat menjadi acuan sajian sekali makan.
Piring sajian sebaiknya diisi dengan asupan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral seimbang sehingga dibutuhkan makanan yang beragam. Dalam satu porsi sajian, sayur-sayuran dan buah-buahan disarankan menjadi porsi terbesar (separuh bagian piring).
Sementara itu, separuh bagian piring lainnya dapat diisi dengan karbohidrat dan protein dengan proporsi protein disarankan lebih banyak.
“Kita sebetulnya lebih ke penanganan dampak, gizi seimbang perlu diperhatikan apalagi bagi remaja putri. Jangan sampai menderita anemia,” kata Kuwat saat Temu Media terkait peringatan HKN ke 53 di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (8/11).
Kuwat mengatakan remaja putri yang terkena anemia akan terganggu kesuburannya. Sehingga ketika hamil, asupan gizi untuk bayi yang dikandungnya menjadi kurang dan akhirnya melahirkan bayi stunting.
Untuk mencegahnya, Kemenkes membagikan tablet tambah darah bagi remaja putri di SMA/sederajat. Selain itu, pihak swasta juga diharapkan dapat memberikan tablet tambah darah untuk pekerja perempuan.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013