Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 28/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Antisipasi Gizi Buruk di Asmat, Menkes: Harus Memperbaiki Infrastruktur

Rokom by Rokom
09 Februari 2018
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 8 Februari 2018

Masalah gizi buruk di Asmat sudah berkurang apalagi kejadian luar biasa (KLB) campak sudah dicabut oleh Bupati pada Senin (5/2). Agar gizi buruk tidak kembali muncul, Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengatakan perlu antisipasi salah satunya dengan memperbaiki infrastruktur.

“Antisipasi, kita harus memperbaiki infrastruktur di daerah tersebut (Asmat), kalau tidak punya akses dan masih ada penduduk di situ, mereka tidak punya persiapan bahan makan,” kata Menkes Nila di Jakarta, Kamis (8/2).

Gizi buruk, tambah Menkes Nila, dipengaruhi karena pola makannya seperti apa, perilaku nya bagaimana, dan adanya infeksi. Secara geografis ketahan pangan di Asmat sangat kurang karena 90% tanahnya terdiri dari rawa.

“Mereka tinggal tersebar di 224 kampung, transportasi di sana hanya melalui air. Sulit untuk mencapai ke sana,” tambah Menkes Nila.

Kementerian Kesehatan dengan Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian di bawah koordinasi Menko PMK memiliki rencana lanjutan terkait ketersediaan air bersih, sanitasi, dan ketahanan pangan di Asmat.

Terkait ketersediaan pangan melalui pemberdayaan masyarakat, tim Flying Health Care (FHC) sebelumnya telah membuat kolam ikan di Puskesmas di Distrik Kolf Braza ukuran 8×10 meter, pembagian biji dan menanam pohon kelor di sekitar Puskesmas Sawaerma sebagai percontohan.

“Di sana bagus untuk kelor, ini bisa dipakai barangkali kita budayakan, kemudian membuat kolam ikan, jadi ikan dan pohon kelor bisa dibudidayakan. Kelor itu bagus sekali hanya kita tidak mengenalnya aja,” ucap Menkes Nila.

Jumlah pasien gizi buruk dan campak kemarin (7/2) sebanyak 13 orang. Hari ini sebanyak 19 orang erdiri dari 2 kasus campak, 16 kasus gizi buruk dan 1 pasien campak dan gizi buruk.

“Kita membuat langkah-langkah lanjutan karena mereka sudah kembali ke kempungnya, dan ini harus terus memang diawasi juga karena ketahanan pangan penting. Mereka kembali ke sana (kampungnya) kalau tidak ada makanan bisa jatuh sakit lagi,” ujar Menkes Nila.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi ‘Halo Kemkes’ melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
Next Post
blank

Tim FHC Kemenkes Sweeping Campak dan Gizi Buruk

blank

Sehat dengan Merangkul Kearifan Lokal Asmat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.