Jakarta, 2 April 2018
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyediakan 25 unit ambulans ICU pada Asian Games 2018 yang digelar 18 Agustus – 2 September 2018. Ambulans tersebut tidak hanya berfungsi sebagai transportasi medis tapi sebagai sarana penanganan medis selama di perjalanan menuju UGD.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Emergency Indonesia Bobi Prabowo mengatakan ambulans itu fungsinya untuk menangani kegawatan yang mengacam nyawa. Sehingga ambulans itu tidak hanya sebagai transportasi medis, tapi juga melakukan pelayanan medis di dalam ambulans.
“Di situ (dalam ambulans) ada perlengkapan, ventilator, monitor, defibrillator, dan monitor. Di lapangan kita punya 25 ambulans, itu dilengkapi oleh dokter dan perawat yang saat ini kita sudah latih terus,” kata Bobi pada acara Refreshing Workshop Emergency in Sport Event di Jakarta, Senin (2/4).
Dulu, lanjut Bobi, ambulans digunakan untuk mengantarkan pasien ke UGD, ada jeda waktu yang hilang dari lokasi sampai ke UGD dan itu mengancam nyawa. Keberadaan ambulans ICU yang bisa melakuakan penangan di dalam mobil itu untuk menghilangkan jeda waktu tersebut supaya penangannya lebih baik.
“Harusnya tidak boleh ada jeda dari lapangan ke UGD. Jadi penangan dari lokasi kejadian sampai penangan di ambulans dalam perjalanan ke UGD itu rentetannya nyambung,” ucap Bobi.
Cabang olahraga yang sangat berisiko, seperti sepak bola, pencak silat, sepeda, maraton, dan yang menggunakan energi tinggi, itu yang diprioritaskan. Karenaya di dalam satu unit ambulans terdapat dua perawat dan satu dokter.
Ambulans ini merupakan layanan medis dalam ambulans bukan transportasi ambulans. Ambulans ini tidak hanya disediakan untuk para atlet saja, tapi untuk masyarakat sekitar jika tiba-tiba mengalami masalah kesehatan.
Pada pelaksanaanya, akan dilakukan konsep back up ambulans. Ketika satu ambulans ICU digunakan, akan ada ambulans lain yang siaga. Selain itu masyarakat bisa memanfaatkan Public Safty Cente (PSC) 119 kalau membutuhkan ambulans dengan segera.
“Kita berpikiran yang terburuk sekalian, kalau ada apa-apa back up-an itu bisa sampai 3-4 kali. Mudah-mudahan gak ada apa-apa,” ucap Bobi.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Plt. Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Murti Utami, MPH