Jakarta, 23 Mei 2018
Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI berkolaborasi dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) untuk temukan solusi dalam mengurangi kematian ibu dan bayi baru lahir. Hal itu dilakukan melalui program Jalin yang akan dilaksanakan di enam provinsi, yakni Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan dalam tahun pertama ini.
Jalin merupakan program kesehatan ibu dan bayi baru lahir senilai 55 juta dolar untuk mengatasi faktor-faktor penyebab rendahnya kualitas kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang diinisiasi USAID. Program ini melibatkan sistem kesehatan secara menyeluruh mencakup penyedia layanan publik pemerintah dan swasta.
Program ini juga dilakukan melalui pendekatan baru dan sistematis yang terwujud dalam Multi-stakeholder Advisory Body (MAB) Jalin dengan perwakilan dari pemerintah Indonesia, penyedia layanan kesehatan swasta, dunia usaha, perusahaan investasi swasta, dan penasihat kesehatan.
Dalam pelaksanaanya, program Jalin dilakukan dengan mengumpulkan, menganalisis dan menyebarluaskan data-data mengenai faktor-faktor penentu kematian ibu dan bayi baru lahir. Selain itu dilakukan juga menguji solusi-solusi lokal yang telah diidentifikasi di enam provinsi tersebut.
Skretaris Jenderal Kemenkes RI Untung Suseno Sutarjo mengatakan pihaknya menyambut baik kolaborasi dengan USAID untuk mengoptimalkan data ilmiah dalam menemukan solusi yang tepat untuk turunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Baginya, sektor kesehatan sudah melaksanakan hampir semua program pencegahan kematian ibu dan bayi baru lahir, seperti mulai dari senam ibu hamil, dan bagaimana membuat ibu hamil sehat, tablet zat besi, tapi angka kematian ibu masih tinggi.
“Dengan adaya JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dan Jampersal (Jaminan Persalinan) alasan untuk tidak melakukan persalinan di fasilitas kesehatan itu tidak ada lagi. Namun masih ada masyarakat yang memang dia punya kepercayaan beda seperti harus melakukan persalinan di hutan, memang ada kelompok suku di Indonesia,” kata Untung, saat konferensi pers terkait program Jalin di Jakarta, Rabu (23/5).
Selain itu, Pelaksana Tugas Direktur USAID Ryan Washburn mengatakan permasalahan terkait ibu dan bayi tidak hanya soal bagaimana layanan yang diberikan fasilitas kesehatan, tapi terkait bagaimana persiapan sebelum lahir, bagaimana berangkat ke fasilitas keseahatan, dan bagaimana infrastruktur jalan.
“Kita perlu menyadari kita perlu meningkatkan sistem ini secara keseluruhan dengan melibatkan berbagai stakeholder. Kita perlu mengatasi permasalah dari awal sampai akhir. Kita tahu masih ada yang perlu ditingkatkan dengan sistem rujukan, fasilitas kesehatan. Kita perlu pendekatan secara menyeluruh yang bisa mengatasi permasalahan ini sebagai sistem dan mengatasinya dari hulu ke hilir,” kata Ryan.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM