Jakarta, 20 Juli 2018
Kampanye Pilkada 2018 telah usai, namun para politikus tengah bersiap kembali melakukan kampanye untuk Pilpres 2019. Namun tidak bagi Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek dan jajarannya, mereka lebih memilih kampanye minum jamu daripada kampanye politik.
“Orang ribut kampanye politik, kita sibukkan kampanye minum jamu,” kata Nila saat meresmikan gerai jamu di gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (20/7).
Diresmikannya gerai jamu tersebut untuk mempermudah pegawai Kemenkes mendapatkan jamu. Dari tahun ke tahun, jamu dipercaya masyarakat Indonesia dapat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit. Karena itu Nila Moeloek menganjurkan kepada pegawai dan masyarakat untuk meminum jamu setiap hari.
Setelah itu diharapkan pegawai Kemenkes dapat mensosialisasikannya kepada masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
“Nah sekarang kita terus mensosialisasikan dan kampanye sampai masyarakat melaksanakan minum jamu,” kata Nila.
Menkes menambahkan bahwa dengan meminum jamu terbukti dapat menjaga kesehatan masyarakat.
“Saya titip jamu ini dibuktikan bermanfaat menjaga kesehatan masyarakat,” jelas Nila.
Indonesia, lanjut Nila, adalah negara nomor 2 setelah Brazil dengan tanaman yang banyak jenisnya, belum lagi di zaman sekarang banyak penggunaan zat kimia. Menkes meminta masyarakat terutama penjual jamu agar berhati-hati jangan sampai mengonsumsi atau mengedarkan jamu yang dicampuri bahan kimia.
“Namun hati-hati di zaman sekarang banyak penggunaan zat kimia. Jangan sampai ada yang tercampur zat kimia sehingga yang dilarang dikonsumsi adalah jamunya,” kata Nila.
Peresmian gerai jamu ini merupakan kali ketiga setelah sebelumnya diresmikan 2 gerai jamu. Gerai pertama di Blok B Gedung Adhyatma, dan gerai kedua di depan gedung Sujudi.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kemenkes RI Slamet mengatakan awalnya gerai jamu diresmikan oleh Kemenko PMK pada 23 Januari 2015. Sekarang dengan adanya gerai jamu di Kemenkes diharapkan dapat meningkatkan budaya minum jamu dan menjadikannya sebagai pilihan pertama dalam menjaga kesehatan masyarakat.
“Diharapkan jamu dan obat tradisional bisa berkembang,” kata Slamet.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM