Madinah, 16 September 2018
Hari ini (16/9) merupakan hari terakhir pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang ke dua, dari Makkah menuju Madinah. Di Madinah, jemaah akan melaksanaan ibadah sunah Arbain, yaitu salat di Masjid Nabawi.
Hal ini perlu menjadi fokus perhatian bagi TKHI (Tim Kesehatan Haji Indonesia) atau petugas kesehatan yang mendampingi jemaah.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia, Eka Jusup Singka, mengatakan tren kesakitan pada gelombang ke dua berbeda dari gelombang pertama. Jemaah gelombang 2 umumnya hanya kelelahan.
“Jemaah Haji Indonesia sudah kelelahan, lebih lelah dari sebelumnya dikarenakan aktivitas-aktivitas yang cukup melelahkan, seperti umrah berkali-kali dan mengerjakan salat Arbain. Hal tersebut boleh saja, tetapi perlu diimbangi oleh kondisi kesehatan atau fisik jemaah,” kata Eka.
Menurut Eka, jemaah Haji Indonesia banyak yang lanjut usia dengan kapasitas jantung dan paru-parunya yang terbatas. Sehingga perlu melakukan pengendalian terhadap faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan jemaah menjadi sakit.
“Tips yang paling utama adalah jemaah harus memiliki waktu istirahat yang cukup. Bila perlu seharian istirahat untuk mengembalikan kondisi tubuhnya yang lebih bugar dan sehat, ditambah dengan makan banyak buah-buahan,” terang Eka.
Eka mengingatkan pula bagi jemaah yang memiliki penyakit jantung, paru, dan diabetes melitus agar selalu memeriksakan kesehatannya dan minum obat setiap hari secara teratur jangan sampai putus obat.
Kondisi psikologis jemaah haji Indonesia juga tak dapat dipungkiri berpengaruh terhadap status kesehatan mereka. Kepada TKHI, Kapuskes Haji berpesan harus dekat dengan jemaah dan harus bisa memberikan motivasi untuk tetap sehat menjelang kepulangan yang tentunya memerlukan energi cukup, karena perjalanan cukup panjang.
Cuaca di Madinah terasa lebih panas daripada di Makkah. Suhu rata-rata berkisar 43°C-46°C dengan kelembapan rendah. Jemaah dapat merasakan panas lebih menyengat dan lebih kering. Untuk itu, jemaah diimbau tetap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang telah dibagikan oleh Tim Promotif dan Preventif (TPP) saat tiba di Arab Saudi maupun yang diberikan di embarkasi.
“Jemaah terus gunakan APD payung, kaca mata dan juga alat semprotnya serta selalu makan sebelum bepergian ke masjid. Gunakan sendal juga agar terhindar dari kaki melepuh,” kata Eka.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM