Jakarta, 26 September 2018
Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Harsi Dewantari Kusumaningrum mengatakan produk pangan yang masuk ke dalam rumah tangga itu hampir semuanya, mungkin 50 persen tercemar oleh bakteri penyebab penyakit. Ketika bahan baku makanan itu tercemar oleh bakteri-bakteri penyebab penyakit, maka peran ibu rumah tangga dalam mengolah bahan baku menjadi penting.
“Bakteri penyebab penyakit ini sebenarnya terus berubah dan terus kita temukan. Tentu dari proses pengolahan itu akan sangat penting,” kata Prof. Harsi, Rabu (26/9) di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta.
Ia menambahkan bakteri yang sampai ke pangan itu bisa melalui berbagai media, di antaranya, bakteri yang bersumber dari bahan pangan itu sendiri, seperti buah-buahan dan sayuran yang bakterinya bersumber dari tanah, pupuk, dan air. Kemudian daging dan susu, potensi pencemaran bakterinya dari cara penyembelihan yang tidak benar atau proses pemerahan yang kurang steril.
Selain itu, bakteri bisa muncul dari limbah rumah tangga. Penanganan limbah yang buruk menjadi sumber kontaminasi. Hal tersebut harus diatasi dangan pengaturan atau penanganan limbah secara baik. Sumber lainnya, tambah Harsi, bisa dari peralatan yang digunakan dalam mengolah makanan.
“Sebetulnya higiene-nya dari kita sendiri, tangan. Tangan kita itu membawa bakteri staphylococcus aureus yang bisa menghasilkan toksin yang bisa menyebabkan keracunan pada tangan,” katanya.
Masalah utama keamanan pangan adalah cemaran mikroba karena rendahnya kondisi ke-higiene-an dan sanitasi sehingga intervensi tetap diperlukan. Ibu rumah tangga harus paham betul soal adanya keracunan akibat cemaran kuman, ataupun kasus keamanan pangan yang lain yaitu terkait penggunaan formalin, boraks, dan pewarna tekstil.
Prof Hasri menjelaskan beberapa kunci penyediaan pangan yang aman dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, pemisahan pangan mentah, karena pangan mentah biasanya membawa bakteri penyebab penyakit yang mungkin berpindah selama penyiapan pangan, misalnya pisau yg digunakan memotong daging kemudian digunakan untuk memotong sayuran tanpa dicuci terlebih dahulu.
“Ini bisa memindahkan bakteri yang tadinya dari daging ke sayuran mentah. Karena itu, masaklah pangan dengan benar artinya memasak pangan dengan seksama sampai seluruh nya terpapar panas, karena memasak yang tepat dapat membunuh hampir semua mikroba berbahaya,” kata Prof. Hasri.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM