Jakarta, 30 September 2018
Tiga hari pasca gempa dan tsunami di sudah lebih dari 500 orang korban gempa bumi dan tsunami di Kota Palu telah ditangani oleh tim kesehatan.
Laporan dari tim Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan, pada Sabtu (29/9) pukul 16.00 WIB menunjukkan sebanyak 540 jiwa korban mengalami luka berat. Saat ini, mereka sudah dirawat di rumah sakit.
Di RS Woodward Palu telah dirawat korban sebanyak 28 jiwa, RS Budi Agung Palu sebanyak 114 jiwa, RS Samaritan Palu sebanyak 54 jiwa, RS Undata Mamboro Palu sebanyak 160 jiwa, dan RS Wirabuana sebanyak 184 jiwa.
Selain dari 540 korban itu, perkembangan terkini pengungsi Palu di Bandara Sultan Hasanuddin, ada 44 orang pengungsi dari menggunakan pesawat Hercules. Mereka rencananya akan ditampung di asrama haji, tetapi masih trauma masuk ke gedung.
Untuk sementara, mereka berkumpul di depan salah satu restoran dekat Terminal keberangkatan Bandara Sultan Hasanuddin. 3 orang di antaranya korban yang akan dirujuk ke RS Sayang Rakyat, 1 orang ibu hamil, dan 2 orang luka-luka. Tim medis dan ambulans dari Kantor Kesehatan Pelabuhan sudah siaga di sana.
Selain itu, ada juga korban meninggal sebanyak 384 jiwa dengan rincian 10 jiwa meninggal di RS Wirabuana, 50 jiwa meninggal di RS Masjid Raya, 161 jiwa meninggal di RS Bhayangkara, 141 jiwa meninggal di RS Undata, 20 jiwa meinggal di Kelurahan Pantoloan Induk, dan 2 jiwa meninggal di Kelurahan Pajeko.
Gempa dan tsunami susulan dapat terjadi kapan saja, untuk memastikan semua korban tertangani, Kemenkes terus menyiagakan dokter dan tenaga kesehatan lainnya di lokasi gempa. Dokter dan tim kesehatan yang diberangkatkan kemarin sudah merapat di lokasi bencana.
Prioritas penanggulangan bencana saat ini adalah melakukan evakuasi dan penanganan medis bagi korban bencana. Meskipun terkendala oleh akses yang rusak akibat gempa, tim kesehatan berupaya segala cara untuk sampai ke Kabupaten Donggala dan Kota Palu.
Selain menolong para korban, mereka juga harus memastikan diri sendiri aman agar bisa membantu para korban bencana. Tidak mudah memang, apalagi dengan adanya ancaman bencana yang kapanpun bisa terjadi ditambah cuaca yang buruk.
Tim Pusat Krisis Kesehatan juga melaporkan adanya peringatan dini cuaca Indonesia agar selalu siaga bila kemungkinan terjadi dampak ke Sulawesi Tengah. Seperti di Jambi dan Kalimantan Barat yang saat ini berpotensi hujan lebat.
Kemudian wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Papua.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM