Jakarta, 1 Oktober 2018
Untuk pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah multi event olahraga khusus atlet disabilitas tingkat Asia. Karena itu, merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia menjadi tuan rumah Asian Para Games ke III Tahun 2018, yang akan diselenggarakan di DKI Jakarta dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebagai tuan rumah, Indonesia tentu harus menyediakan sarana pelayanan pertandingan olahraga yang ramah disabilitas dan kesiagaan layanan bidang kesehatan yang optima
Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek saat menjadi Inspektur Apel Siaga Persiapan Asian Para Games 2018 menyatakan bahwa event ini harus mendapat perhatian dan apresiasi dari semua pihak mengingat atlet yang bertanding adalah atlet disabilitas yang telah menunjukkan upaya, ketekunan dan dedikasi mereka dalam mencapai prestasi di bidang olahraga.
“Dalam Asian Paragames yang bertanding adalah para atlet dengan disabilitas, maka kita harus lebih menjaga kesehatan dan keselamatan mereka. Tidak hanya kecelakaan tetapi kita juga memperhatikan apakah ada alergi pada makanan dan lain-lain,” tutur Menkes Nila Moeloek.
Menkes menuturkan bahwa mengingat di dalam pelaksanaan Asian Para Games ada kebijakan dari International Paralympic Committee tentang No Medical No Games peran layanan kesehatan yang optimal pada major event sangat penting, karena ketidakoptimalan layanan kesehatan dapat memberikan berdampak buruk pada keselamatan seseorang, bahkan berdampak pada citra negara.
Sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2018, Kementerian Kesehatan selaku penanggungjawab bidang pelayanan kesehatan telah melakukan berbagai kesiapan berupa layanan di empat bidang utama, yaitu bidang kesehatan lingkungan dan surveilans, bidang layanan kesehatan dan gawat darurat, bidang keamanan pangan, serta bidang komunikasi dan penyebaran informasi.
Kegiatan terdiri dari pengawasan dan pemantauan kesehatan lingkungan di wisma atlet dan venue, penyediaan tenaga kesehatan yang kompeten untuk ditempatkan di area pertandingan berupa medical station, medical center maupun di poliklinik, penyiapan ambulans, penyiapan rumah sakit rujukan, dan Pelatihan Higiene Sanitasi Pangan bagi penanggung jawab dan penjamah pangan catering serta Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di sekitar wisma atlet dan venue.
Mendukung kegiatan Asian Para Games, Kemenkes telah menyiagakan 968 orang tenaga kesehatan, yang terdiri dari 300 dokter dan 668 perawat, 18 rumah sakit rujukan (RS Vertikal Kemenkes dan RSUD yang telah terakreditasi) di wilayah Jakarta dan Jawa Barat, 25 medical station, 1 medical center di Wisma Atlet, 93 ambulans, serta didukung pula oleh 469 tim surveilans Kemenkes dan Dinkes Provinsi DKI Jakarta, 115 orang tim keamanan pangan, dan para petugas di kantor kesehatan pelabuhan yang memberikan pelayanan kesehatan di pintu masuk negara.
Hal ini sangat penting, mengingat Asian Para Games 2018 akan dihadiri oleh oleh 2.831 atlet dan 1.810 official yang berasal dari 42 negara serta melibatkan 8.000 orang volunteer dan juga puluhan hingga ratusan ribu orang yang akan menonton berbagai pertandingan yang disajikan.
“Saya selaku Menteri Kesehatan mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja keras semua pihak yang telah mempersiapkan tim kesehatan Asian Para Games dan selamat bertugas,” ucap Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (myg)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM