Jakarta, 1 Oktober 2018
Bencana gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu mengakibatkan kerusakan infrastruktur termasuk aliran listrik. Akibatnya, pengobatan medis bagi korban bencana jadi terkendala.
Misalnya kasus trauma muskuloskeletal yang jumlahnya ratusan sulit dilakukan tindakan. Sementara genset RS Undata tidak berfungsi dan tidak ada BBM.
Meski demikian, pengobatan harus tetap dilakukan. Karena itu, untuk mengatasi kendala listrik, tim tenaga kesehatan dari Universitas Makassar selain membawa logistik lain, juga membawa sendiri genset agar bisa melakukan pengobatan.
Tim yang berangkat adalah Orthopaedi 6 orang, dokte umum 2 orang, dokter mata 2 orang, Anestesi 2 orang, Internis 3 orang, Vorensik 4 orang, dan teknisi lainnya.
Tim yang dipimpin oleh Prof. Idrus itu berhasil merapat ke lokasi terdampak melalui jalur darat dan udara kemarin (31/9).
Prioritas penanggulangan kegawatdaruratan bencana saat ini dan yang perlu ditangani segera adalah evakuasi korban, penanganan medis, pemulihan jaringan listrik, penanganan pengungsi (tenda, logistik, air bersih), dan jaminan rasa aman bagi warga (cegah penjarahan).
Di samping itu, semua sektor kesehatan melakukan koordinasi untuk merapat ke Palu dan Donggala. Selain itu, tim Orthopaedi dilaporkan sudah sampai ke lokasi bencama untuk melakukan pemetaan lapangan.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM