Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 31/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Laboratorium di Indonesia Jadi Garda Terdepan untuk Keselamatan Hayati (Biosecurity) dan Keamanan Hayati (Biosafety)

Rokom by Rokom
07 November 2018
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Nusa Dua, 6 November 2018

Di tengah pertemuan tingkat menteri Global Health Security Agenda (GHSA) ke-5 di Nusa Dua, Bali, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Siswanto, MHP, DTM memaparkan kesiapan Indonesia menghadapi wabah penyakit infeksi baru. 

Seiring meningkatnya populasi penduduk dunia, melesatnya arus imigrasi dan emigrasi beserta perubahan iklim, risiko munculnya wabah penyakit infeksi baru (New Emerging Infectious Disease) di dunia pun meningkat. Peningkatan ancaman keamanan kesehatan global menjadi ancaman serius bagi sistem kesehatan nasional dan mengakibatkan kerusakan besar bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. 

Data Bank Dunia menunjukkan bahwa merebaknya wabah Ebola di Guinea, Liberia dan Sierra Leone pada tahun 2014 mengakibatkan pertumbuhan negatif perekonomian ketiga negara tersebut lebih dari setengah pertumbuhan ekonomi sebelum wabah merebak. Kerugian ekonomi akibat wabah di kawasan Afrika secara keseluruhan mencapai USD 30 milyar. 

Indonesia pun pernah mengalaminya saat menghadapi outbreak flu burung, yang menanggung beban ekonomi sampai Rp. 4 triliun, serta penurunan perdagangan dan pariwisata. Keamanan kesehatan global mengakibatkan dampak kerusakan pada pembangunan ekonomi dan stabilitas negara serta perdagangan barang dan jasa, pariwisata, dan stabilitas demografi. 

“Sebanyak 2/3 kasus wabah penyakit infeksi baru bersifat zoonotik, alias ditularkan dari hewan ke manusia; dari hewan yang bersifat vektor seperti nyamuk hingga reservoir seperti tikus atau kelelawar,” tutur Kepala Badan Litbangkes Kemenkea RI Siswanto, pada jumpa pers di sela sela perte.uan GHSA ke 5 di Nusa Dua, Bali. 

Menurut Siswanto, kini Indonesia sudah lebih siap menghadapi potensi wabah infeksi dengan prinsip One Health yang dikampanyekan oleh negara-negara GHSA. “Kita sudah sepakat menangani potensi wabah dengan terintegrasi, antara hewan, pertanian dan manusia; maka bisa dikatakan Indonesia sudah cukup membangun pandemic preparedness,” tegas Siswanto. 

Selain memakai pendekatan One Health, Siswanto juga menyatakan peran kunci untuk melindungi Indonesia dari wabah penyakit infeksi baru terletak pada laboratorium. 

“Saat ini yang sedang kami kerjakan adalah memperkuat simpul-simpul lab tersebut, kerjasama dengan Balai Besar Veteriner dan jejaring Fakultas Kedokteran yang laboratoriumnya bisa kami gunakan,” tambah Siswanto. 

Laboratorium-laboratorium ini menjadi garda terdepan dalam menjaga keselamatan hayati (biosecurity), dengan berbagai langkah pengaman agar jangan sampai laboratorium malah menjadi sumber infeksi. Selain itu, laboratorium juga berperan menjaga keamanan hayati (biosecurity) dengan cara menjaga berbagai kontennya yang bersifat infeksi agar tidak bocor keluar atau disalahgunakan pihak tidak bertanggung jawab. 

“Makin ke sini, makin banyak laboratorium di Indonesia yang dapat mendeteksi penyakit infeksi baru – maupun penyakit infeksi lama yang bermutasi,” ujar Penanggung Jawab Biosafety Level 3 di Badan Litbangkes Indonesia, Ni Ketut Susilarini. “Kasus flu burung yang terakhir kali kami tangani terjadi di tahun 2017, padahal sebelumnya dari sejak awal ia merebak, setiap bulan pasti ada saja kasus flu burung.” 

Dari konteks nasional, pertemuan GHSA ke-5 diharapkan dapat mendorong penguatan ketahanan kesehatan nasional dan lebih meningkatkan kerja sama lintas-sektor, serta menjadi ajang bagi Indonesia untuk berbagi praktik terbaik dalam pencapaian ketahanan kesehatan global dan nasional. Selain itu, di pertemuan GHSA Bali ini, Indonesia menjadi contributing country untuk paket aksi biosafety and biosecurity. 

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (olv).

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Indonesia Bangun Center of Excellence Penyakit Katastropik Wilayah Timur

31 Januari 2023
blank

Penuhi Kebutuhan Nakes, Kemenkes Transformasikan Poltekkes

31 Januari 2023
blank

Sejumlah Penyakit Tropis Ini Harus Diwaspadai

30 Januari 2023
blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
Next Post
blank

Newsletter Vol.1 #5thGHSA2018

blank

Newsletter Vol.2 #5THGHSA2018

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.