Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 14/06/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

KLB Rabies di Dompu, Anung Imbau Masyarakat Waspada

Rokom by Rokom
05 Maret 2019
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 27 Februari 2019

Tahun 2018 kasus gigitan hewan pembawa rabies sekira seratus ribuan. Sementara pada tahun 2019 ini sampai dengan minggu ke delapan ini Kemenkes mendapatkan laporan dari 21 provinsi kejadian gigitan hewan pembawa rabies dengan jumlah mencapai sekira 6.136 kasus dan terjadi kematian di 6 provinsi. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Anung Sugihantono, M.Kes mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap hewan pembawa rabies.

Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian, Kata Anung, sudah mengidentifikasi daerah-daerah dengan sejarah gigitan yang cukup tinggi dan juga sudah mengirimkan surat edaran kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, pemerintah daerah diingatkan juga tentang mutasi anjing dari satu tempat ke tempat lain.

“Kita menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan di daerah-daerah yang selama ini ada riwayat gigitan hewan rabies, meningkatkan pemahaman kepada masyarakat, menyediakan vaksin anti rabies, dan surveilans mendata kejadian semacam ini dan dliaporkan secara cepat kepada kami,” ucap Anung, Rabu (27/2) di Jakarta.

Anung menambahkan, jika melihat hewan agresif kemudian mengeluarkan lendir yang berlebihan, takut dengan air, takut dengan cahaya, secara agresif menggigit orang tanpa sebab, atau menggigit orang, kita harus berpikir bahwa barangkali itu adalah hewan pembawa rabies yang sudah terkena virus atau infeksi kuman rabies.

Hewan tersebut harus dikandang dahulu selama minimal 2 minggu untuk diamati apakah hewan itu takut dengan air, cahaya, apakah sifat agresifnya berlebihan atau tidak. Jika dalam 2 minggu ada tanda-tanda seperti itu, maka hewan tersebut harus dimatikan dibunuh dengan cara-cara yang benar.

Gejala yang terjadi pada korban gigitan umum demam, sakit kepala, kemudian mirip dengan hewannya mengeluarkan lendir yang berlebihan, pusing, kaku pada tengkuk.

“Kalau ini memang sudah menyerang saraf, ada kejang-kejang, ada gerakan-gerakan yang tidak terkontrol oleh otak kita, oleh tubuh kita. Nah inilah yang menjadi fatal kalau tidak segera dilakukan penanganan,” kata Anung.

Jika terjadi gigitan, harus cepat melakukan pencucian pada luka, kemudia membawanya ke Puskesmas atau rumah sakit untuk pemberian vaksin.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].(Dms/D2)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kepulangan Jemaah Haji Dimulai, Tim Medis Standby Siang Malam

14 Juni 2025
blank

RS Kemenkes Riau Resmi Dibangun, Hadirkan Layanan Premium dan Teknologi Canggih

13 Juni 2025
blank

Ditemukan Banyak Kasus Hipertensi, Diabetes dan Masalah Gigi Saat Cek Kesehatan Gratis

13 Juni 2025
blank

Perawat Melek Digital, UI Hadirkan Inovasi Teknologi Kesehatan

12 Juni 2025
blank

Fellowship TBC: Solusi Atasi Kekurangan Dokter Spesialis Paru di Indonesia

12 Juni 2025
blank

Presidential Call to End Malaria, Inisiatif Nasional Baru Perangi Malaria di Indonesia

13 Juni 2025
Next Post
blank

Kearsipan Kemenkes Raih Predikat Sangat Baik

blank

Indonesia Dorong Pemanfaatan Teknologi Digital Surveilans

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Kepulangan Jemaah Haji Dimulai, Tim Medis Standby Siang Malam

14 Juni 2025
Umum

RS Kemenkes Riau Resmi Dibangun, Hadirkan Layanan Premium dan Teknologi Canggih

13 Juni 2025
Berita Utama

Ditemukan Banyak Kasus Hipertensi, Diabetes dan Masalah Gigi Saat Cek Kesehatan Gratis

13 Juni 2025
Berita Utama

Perawat Melek Digital, UI Hadirkan Inovasi Teknologi Kesehatan

12 Juni 2025

Rekomendasi Artikel

blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Kini Check In PeduliLindungi Bisa Lewat Website

30 September 2022
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.