Den Haag, 8 Maret 2019
Delegasi Kemenkes RI dan Belanda sepakat untuk mempercepat implementasi Memorandum of Understanding (MoU) Kerja Sama Kesehatan yang telah ditandatangani pada tanggal 6 November 2018 di Nusa Dua, Bali. Kesepakatan tersebut dicapai pada Pertemuan Pertama Joint Working Group (JWG) Indonesia-Belanda di Den Haag pada tanggal 7-8 Maret 2019. Kedua Delegasi sepakat menyelenggarakan kegiatan-kegiatan konkret dalam area kerjasama penguatan sistem kesehatan khususnya dukungan terhadap program Dokter Layanan Primer, pengendalian penyakit menular termasuk resistensi antimikroba, ketahanan kesehatan global, serta area kerja sama lainnya yang menjadi kepentingan bersama. Hal tersebut dituangkan dalam draft “Joint Action Plan for the Implementation of MOU on Health Cooperation Indonesia-the Netherlands 2019-2023”.
Dalam sambutannya, Ketua Delegasi Kemenkes RI, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri, Acep Somantri, SIP, MBA, menegaskan pentingnya menyusun Joint Action Plan untuk menjadi panduan komitmen bersama mengimplementasikan kerja sama kesehatan kedua negara.
“Joint Action Plan mendorong sinergitas para pemangku kepentingan terkait di kedua negara untuk mengoptimalkan implementasi dan manfaat kerja sama kesehatan Indonesia-Belanda melalui program konkrit,” ungkap Acep Somantri.
Dengan semangat yang sama, Ketua Delegasi Belanda, Direktur Kerjasama Internasional Kementerian Kesehatan, Kesejahteraan dan Olahraga Belanda, Mr. Herbert Barnard, mendorong peran aktif seluruh pihak dalam memenuhi ambisi dari MOU tersebut.
Melalui diskusi yang hangat dan penuh persahabatan, para anggota Delegasi Kemenkes RI yang terdiri dari Sekretaris Ditjen Pelayanan Kesehatan, Sekretaris Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, memperesentasikan berbagai program yang diusulkan Indonesia dan membahas berbagai program yang diusulkan Delegasi Kemenkes Belanda.
Kedua Delegasi lebih lanjut menyepakati beberapa usulan aktivitas kerja sama dituangkan dalam Dokumen Joint Action Plan, yaitu: pengembangan program dokter layanan primer di Indonesia termasuk untuk pengembangan dan penguatan aspek kebijakan dan kapasitas tenaga pengajar dokter layanan primer; pengembangan program kerja sama Sister Hospital untuk kolaborasi penanganan kanker; program peningkatan kapasitas dalam rangka penguatan sistem pendidikan bidan, perawat, dan caregiver, serta pendidikan vokasional bagi tenaga kesehatan Indonesia; pengembangan pelayanan kesehatan ramah lansia yang inovatif melalui penguatan tim layanan geriatri multi disiplin berbasis rumah sakit; pelaksanaan program kerja sama dalam rangka pengendalian resistensi antimikroba; pelaksanaan kerja sama kedua negara di bawah kerangka Global Health Security Agenda (GHSA); kolaborasi dalam rangka peningkatan kapasitas industri kefarmasian dan alat kesehatan Indonesia; pengembangan fasilitas laboratorium hewan yang terstandarisasi internasional; penguatan sistem pelayanan kesehatan primer di Indonesia; penguatan sistem skrining kanker berbasis masyarakat di Indonesia; penguatan adopsi pemanfaatan teknologi digital kesehatan dan eHealth; dan penguatan program pengendalian TB di Indonesis; dan penguatan kolaborasi pendidikan dan penelitian kesehatan antara Indonesia dan Belanda.
Kedua Delegasi sepakat untuk menyusun dan memfinalisasi Dokumen Joint Action Plan dalam waktu dekat sehingga dapat ditandatangani oleh kedua pejabat tinggi Kemenkes kedua negara pada kesempatan menghadiri Sidang World Health Assembly ke-72 di Jenewa pada tanggal 20-28 Mei 2019.
Untuk memperkuat rencana implementasi kerja sama kesehatan Indonesia-Belanda tersebut di atas, Delegasi Kemenkes RI telah bertemu dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Belanda, Dubes I Gusti Agung Wesaka Puja, di KBRI Belanda.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes RI menyampaikan apresiasi atas kinerja Kemenkes RI dalam memajukan kerja sama kesehatan Indonesia-Belanda. Dubes RI lebih lanjut menyampaikan bahwa KBRI Den Haag siap mendukung berbagai program kerja sama kesehatan yang direncanakan dan berharap dapat segera diimplementasikan secara konkrit.
Pada kesempatan tersebut, Delegasi Kemenkes RI juga bertemu dengan Diaspora Kesehatan Indonesia-Belanda yang juga mendukung berbagai upaya yang dilakukan Kemenkes RI dan Belanda untuk menajukan kerja sama kesehatan. Dubes RI dan Diaspora Indonesia mendukung rencana Kemenkes RI menyelenggarakan Forum Bisnis Kesehatan Indonesia-Belanda pada kesempatan kunjungan Delegasi Kemenkes RI berikutnya ke Belanda.
Berita ini disusun oleh Biro Kerja Sama Luar Negeri dan disebarluaskan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat.