Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Jumat, 03/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Mama Papua Su Siaga

Rokom by Rokom
22 Maret 2019
Reading Time: 3 mins read
A A
3
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 22 Maret 2019

Kondisi kesehatan masyarakat Iwur, Pegunungan Bintang, Papua cukup memprihatinkan sebelum kedatangan Nurasma Hamra Yati dan 6 teman lainnya dalam program Nusantara Sehat. Dari sekian cara yang digunakan untuk mengubah kondisi kesehatan tersebut, Mama Papua Siaga (Mapasi) menjadi salah satu inovasi yang diusung Hamra dan kawan-kawan dan berhasil mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik.

Hamra dan kawan-kawan merupakan peserta Nusantara Sehat (NS) berbasis Tim pada 2015. Sejak itu berbagai pengalaman hidup di daerah pinggiran Timur Indonesia ia dapatkan, dan dengan bangga ia ceritakan pada acara forum pemuda Youth Towm Hall Nasional di Balai Sarbini, Jakarta, Kamis (21/3), termasuk soal Mapasi.

Mapasi muncul dari kekhawatiran Hamra terhadap kesehatan dasar mama-mama di sana yang tidak memahami bagaimana menjaga kesehatan keluarga. Jangankan itu, untuk mandi, cuci, dan mengetahui makanan bergizi saja cukup sulit.

“Kita identifikasi masalah dulu, kita melihat mama di Papua merupakan peran penting di keluarganya sendiri. Sedangkan kesehatan standar di sana masih jauh dari kata standar. Untuk mereka mandi setiap hari saja sudah syukur,” kata Hamra.

Melalui pelatihan Mapasi ini, mama-mama mendapatkan materi dan praktik di bidang kesehatan. Materi yang diberikan dikemas semenarik mungkin namun tetap sederhana sehingga mudah diterima dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Materi yang diberikan adalah pengetahun tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pengetahuan dasar tentang perawatan anak, pertolongan pertama pada anak sakit, gizi keluarga, hingga perawatan dalam rumah tangga.

“Materi diberikan dalam bentuk potongan gambar – gambar karena mayoritas mama – mama di sini buta huruf, dan penyampaian materi dengan bahasa yang sederhana,” katanya.

Mapasi dilakukan seminggu sekali setiap Sabtu sore di luar kegiatan Posyandu. “Mama-mama nampak antusias,” katanya. Ada sekitar 40 mama yang diberi materi dengan gambar dan praktik langsung.

Dalam memberikan pengetahuan memang dirasa Hamra tidak sulit. Mama-mama di sana bak gelas kosong yang sama sekali tidak terpapar pengetahuan tentang kesehatan. Tidak hanya mama-mama, semua masyarakat di Iwur menerima dengan mudah pengetahuan kesehatan dari Hamra dan kawan-kawan melalui inovasi Mapasi.

Hal-hal sederhana seperti mandi dengan benar sudah dilakukan. Sebelumnya cara masyarakat Iwur mandi cukup dengan menceburkan diri ke sungai tanpa melepas pakaian hingga selesai. Pakaian itu tidak mereka ganti namun dipakainya sampai kering. “Mereka tidak mengganti pakaian. Pakainnya dipakai hingga kering, dan itu yang menyebabkan kulit mereka berjamur seperti batik,” ucap Hamra. Kini mereka sudah mandi dengan benar, memakai sabun, menggosok gigi, mengganti dan mencuci pakaian.

Merokok yang kebanyakan orang bilang susah untuk berhenti, bagi masyarakat Iwur justru mudah. Agar masyarakat di sana berhenti merokok, Hamra mengaku dirinya dan kawan-kawan terus mensosialisasikan bahaya merekok, bahkan salah satu warga sampai mengatakan dirinya sudah berhenti merokok karena bikin dosa dan mengaku takut dimarahi suster.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat nampaknya sudah tertanam dalam perilaku mama-mama dan masyarakat di sana. Tidak hanya itu, kesadaran untuk berobat dan melakukan persalinan pun meningkat.

Tidak dengan teori medis atau istilah kedokteran, Hamra dan kawan-kawan hanya menggunakan kalimat sederhana untuk mengubah kebiasaan mereka menjadi lebih baik. Contoh hal sederhana yang dikatakan Hamra dan kawan-kawan kepada mama-mama di sana adalah “kalau melahirkan itu harus sama suster, nanti berdarah banyak dan tidak salamat,” katanya.

Tentang penanganan penyakit pada anak, mama – mama tidak perlu lagi diminta datang ke Puskesmas, mereka sudah secara otomatis datang ke sendiri ke Puskesmas ketika anak atau keluarganya sakit.

Cara sederhana juga Hamra dan kawan-kawan lakukan dalam memperbaiki nutrisi. Dengan Mapasi, mama-mama diberi pengetahuan tentang makanan bersumber protein, karbohidrat, dan lemak melalui gambar. Pengetahuan tentang nutrisi juga diperdalam dengan demo masak. Makanan pokok di sana adalah pisang, kebiasaan warga adalah memakan pisang bakar. “Kita bikin berbagai masakan dari pisang kemudian mengenalkannya ke mama-mama,” jelasnya.

Sayangnya, Hamra mengaku sumber protein susah didapatkan, di sungai tidak ada ikan, burung pun susah ditemui. Tapi ada 1 kolam ikan milik pak mantri, dan telah dikembangkan untuk masyarakat agar bisa mengelolanya masing-masing.

Ada pula kacang kedelai, rencananya Hamra dan kawan-kawan ingin bekerjasama dengan pengolah pertanian untuk bisa mengajari cara mengolah kacang kedelai menjadi tempe atau tahu. “Tapi itu yang belum kesampaian, tapi kita sudah sempat penen kecang kedelai,” ucapnya.

Mapasi mendapat respon baik dari mama-mama dan masyarakat Iwur. Keberadaanya sangat membantu mereka dalam mendapatkan pemahaman tentang kesehatan, dan telah terbukti mengubah kebiasaan sehari-hari mereka menjadi PHBS.

“Saya memang sebenarnya mau sekolah seperti ini, ada sekolah untuk mama-mama. Saya senang sekali kalau suster kasih saya belajar-belajar begini,” kata Hamra menirukan ucapan salah seorang mama di sana.

Bahkan ketika program NS selesai di sana, pemerintah daerah mengadopsi program NS dengan SDM dari daerah itu sendiri.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(D2)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kemenkes dan MD Anderson Cancer Center Jalin Kerja Sama Atasi Kanker

3 Februari 2023
blank

Hasil Sero Survei ke-3 : Antibodi Tertinggi pada Orang yang Booster

3 Februari 2023
blank

Sukseskan Reformasi Rumah Sakit, Menkes Akan Tiru Inovasi Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. Iskak Tulungagung

2 Februari 2023
blank

Kemenkes Bersama Komisi IX DPR RI Pastikan Penyiapan Fasilitas Kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN)

2 Februari 2023
blank

Menkes Budi Minta pokja RCCE Dukung Komunikasi Penyakit Lainnya

2 Februari 2023
blank

Inovasi Teknologi Kesehatan Perlu Peran Universitas

2 Februari 2023
Next Post
blank

Kemenkes Terus Upayakan Kurangi Masalah Gangguan Pendengaran

blank

Bapelkes Cikarang Kembali Sosialisasikan GERMAS

Comments 3

  1. blank seoktavian says:
    4 tahun ago

    sangat bermanfaat sekali ilmunya, terimakasih telah berbagi ilmu

    Balas
  2. blank periodal 2014 says:
    4 tahun ago

    sangat membantu sekali admin artikelnya, makasih

    Balas
  3. blank Ekspedisi surabaya says:
    3 tahun ago

    Di sungai tidak ada ikan, burung pun susah ditemui. Tapi ada 1 kolam ikan milik pak mantri, dan telah dikembangkan untuk masyarakat agar bisa mengelolanya masing-masing.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.