Jakarta, 25 April 2019.
Memasuki masa keberangkatan jemaah haji ke Arab Saudi, Kementerian Kesehatan telah mempersiapkan tiga komponen utama penyelenggaraan kesehatan haji di Indonesia dan Arab Saudi.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc mengungkapkan bahwa di bidang kesehatan, pemerintah telah menyiapkan berbagai aspek pada sisi jemaah haji, petugas kesehatan dan sarana prasarana.
Bagi jemaah haji, Kemenkes telah melakukan proses pembinaan dan pemeriksaan kesehatan jemaah haji. Pembinaan sudah dilakukan sejak jemaah mendaftar haji sampai dengan masa keberangkatan.
“Penyiapan jemaah haji sudah jalan, alhamdulillah. Jemaah haji kita lakukan pemeriksaan dan pembinaan,” ujar Eka seusai memberikan materi pada acara Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi tahun 2019, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Kamis (25/4).
Upaya yang dilakukan Kemenkes dalam pembinaan dan pemeriksaan kesehatan bagi jemaah haji tentunya harus dibarengi dengan peran jemaah itu sendiri untuk menjaga kesehatannya. Sebelum keberangkatan ke tanah suci, jemaah haji selalu diimbau untuk giat melakukan aktivitas fisik, berolahraga minimal 30 menit selama seminggu tiga kali, mengonsumsi makanan bergizi dan melakukan vaksinasi meningitis meningokokus.
Kedua, Kemenkes bersama Kementerian Agama juga menyiapkan petugas haji yang andal. Kepada petugas haji yang tengah mengikuti pembekalan terintegrasi, Kapuskes Haji menyampaikan agar terus meningkatkan jejaring kerjasama di antara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk memperkuat pelayanan baik di pondokan maupun saat puncak haji di Armina.
Secara spesifik, Eka mengharapkan adanya koordinasi yang baik dalam penetapan safari wukuf, badal haji serta proses evakuasi dan tanazul jemaah haji. Hal terakhir yang ditegaskannya kepada petugas dari Kemenkes dan Kemenag supaya menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia, selalu bersinergi dan menghindarkan hal yang kontraproduktif.
Saat ini jumlah petugas kesehatan yang disiapkan oleh Kemenkes sebanyak 1521 orang Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan 306 PPIH bidang kesehatan. Dengan adanya rencana penambahan 10 ribu kuota haji niscaya akan membutuhkan penambahan personil.
“Kalau kloter akan bertambah, TKHI kita akan bertambah, tapi PPIH masih tetap sama. Saya berharap Kemenag bisa menambah PPIH Kesehatan,” kata Eka.
Komponen ketiga yang disiapkan Kemenkes adalah sarana prasarana kesehatan khususnya di Arab Saudi. Pengadaan sarana prasarana ini untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia.
“Kita akan membuka KKHI [Klinik Kesehatan Haji Indonesia] Madinah yang baru. Insya Allah daya tampungnya lebih besar,” jelas Eka.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (AM)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM.