Jakarta, 27 Mei 2019
Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek bersama Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Bambang Wibowo, SpOG (K), MARS memastikan kesiapan ambulans di DKI Jakarta jelang mudik 2019.
Menkes Nila mengatakan masalah kesehatan bisa terjadi kapan saja, apalagi saat mudik lebaran yang membutuhkan fisiki dan psikis yang baik. Sektor kesehatan harus siap apabila terjadi risiko masalah kesehatan. Karena hal itu bisa terjadi jika tubuh dalam keadaan tidak sehat.
“Hari ini kita ingin melihat seberapa jauh kesiapan ambulans. Ambulans itu mempunyai kapasitas untuk menolong, jadi mereka (ambulans) ada tipenya. Seperti ambulans kalau harus menolong orang saat itu juga misalnya untuk yang sakit jantung, maka di ambulans tersebut bisa dilakukan tindakan langsung. Ada juga ambulans untuk bawa pasien dirujuk ke rumah sakit,” katanya usai melakukan peninjauan kesiapan ambulans di kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (27/5).
Kecelakaan juga bisa terjadi saat mudik, Menkes menambahkan Kemenkes mengerahkan ambulans di pos-pos kesehatan juga rumah sakit.
“Ambulans itu ada standar nya, misal untuk oksigen anak, kita sesuaikan dengan standar untuk anak-anak. Kami juga cek koneksitasnya dari ambulans tersebut, itu ada PSC 119, nah anda tinggal panggil saja, ceritakan kejadiannya seperti apa. Nanti 119 yang akan arahkan. Saya tadi cek, itu (PSC 119) bagus sekali, nanti ambulans yang paling dekat dengan anda akan menghampiri anda. Termasuk jika mau rujuk nanti diarahkan,” katanya.
Ada 188 Public Safety Center (PSC) di seluruh Indonesia. Di Jakarta penduduk banyak, dokter banyak, Menkes mengatakan harus buat inovasi lain, jadi harus mengembangkan 119
“Jadi 119 ini supaya masyarakat tahu, misalnya kalau butuh RS hubungi saja 119, akan dikasih tahu ketersediaan kamar,” ucap Menkes.
Bagi masyarakat yang mudik, tambah Menkes, sektor kesehatan berupaya mengantisipasi terjadinya masalah kesehatan, terutama bagi pengemudi. Oleh karena itu, melalui pos kesehatan di jalur mudik, sektor kesehatan memberikan pelayanan seperti cek kesehatan, akupresur, dan pengobatan.
Karena itu, bagi setiap pemudik dianjurkan mengunjungi pos kesehatan agar tahu kondisinya. Selain itu juga dianjurkan untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan selama 4 jam bagi pengendara mobil dan 2 jam bagi pengendara motor.
“Penyakit tidak menular itu tinggi, hipertensi hampir 34 sampai 40 persen. Kita meminta pengemudi kalau ada yang sakit dan dengan obat bisa teratasi, maka jangan telat minum obatnya, cek kesehatan sebelum mengemudi, kalau perjalanan tiap 4 jam istirahatlah dan cek kesehatan,” ucap Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM