Makkah, 31 Agustus 2019.
Kota Jeddah menjadi lokasi strategis dalam penyelenggaraan ibadah haji. Kota pinggir laut yang berjarak satu jam perjalanan dari Makkah ini menjadi tempat kedatangan dan kepulangan ribuan jemaah haji Indonesia, selain Madinah.
Selama proses kepulangan jemaah haji Indonesia gelombang pertama yang melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah, sejumlah jemaah haji yang mengalami gangguan kesehatan saat menjelang waktu kepulangannya harus menjalani perawatan kesehatan dulu, sebelum dapat kembali ke tanah air. Sementara di Jeddah, Indonesia tidak memiliki Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) seperti halnya di Makkah dan Madinah.
Untuk mengantisipasi terjadinya perburukan kondisi jemaah haji yang dievakuasi dari KKHI Makkah ke Bandara Jeddah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan sebuah Pos Kesehatan Hujjaj di Jeddah. Pos kesehatan yang terletak di kawasan Madinatul Hujjaj tersebut sudah beroperasi sejak tahun 2005. Sejak itu, fasilitas kesehatan ini telah banyak membantu memulihkan kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia yang telah bersiap pulang ke Indonesia.
“Pelayanan kesehatan di sini berupa stabilisasi kondisi kesehatan jemaah yang sakit sebelum dibawa ke bandara,” ujar dr. Andi Arjuna, Penanggung Jawab Pos Kesehatan Jeddah, pada Jumat (30/8).
Di pos kesehatan ini tersedia 10 tempat tidur. Untuk melayani jemaah haji Indonesia yang sakit, terdapat 9 orang tenaga kesehatan yang bersiaga. Tenaga kesehatan terdiri dari 1 orang dokter spesialis penyakit dalam, 1 dokter spesialis syaraf, 2 dokter umum dan 5 perawat. Pos kesehatan ini juga dilengkapi dengan sarana prasarana pendukung medis seperti obat-obatan, emergency kit, dan ambulans.
Pos kesehatan ini bersifat sementara. Masa operasionalnya sejak masa kepulangan jemaah haji gelombang pertama pada 17 Agustus 2019 hingga akhir masa kepulangan jemaah haji melalui Jeddah pada 1 September 2019 mendatang. Meski terhitung singkat, sampai dengan Jumat (30/8) malam waktu setempat, pos kesehatan Jeddah telah melayani 148 jemaah haji Indonesia.
“Penyakit terbanyak yang ditangani ialah dementia, PPOK dan stroke,” jelas Arjuna.
Keberadaan Pos Kesehatan Hujjaj di Jeddah terbukti sangat membantu mengembalikan status kesehatan jemaah haji Indonesia, sehingga kondisinya laik terbang dan dapat bersama-sama lagi dengan kelompok terbangnya untuk kembali ke Indonesia.
“Hujjaj ini disewa setiap tahunnya oleh Kemenkes untuk tempat perawatan jemaah haji sakit sesaat menjelang kepulangan ke Bandara Jeddah. Ratusan jemaah haji sakit selalu kita upayakan kembali ke tanah air,” kata Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (AM)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM.