Jakarta, 12 November 2019
Kesehatan ibu dan Balita menjadi penentu generasi di masa depan. Peningkatan pengetahuan, dan mengubah sikap ibu tentang kesehatan diri dan anaknya menjadi penting.
Kementerian kesehatan mengemasnya dalam program Kelas Ibu Hamil dan Balita. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku ibu tentang kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas, serta tumbuh kembang balita yang optimal.
Hari ini, secara serentak 3 provinsi, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Banten gelar kelas ibu hamil dan Balita. Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto berbincang dengan peserta Kelas Ibu Hamil dan Balita dari 3 provinsi tersebut melalui video conference.
Menkes Terawan mengatakan Kelas Ibu Hamil dan Balita bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan Balita. Hal ini sejalan dengan visi misi Presiden untuk menjadikan SDM Indonesia unggul.
“Kesehatan ibu dan anak harus diperhatikan. Kelas Ibu dan Balita ini menjadi salah satu upaya dalam menjaga kesehatan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan,” kata Menkes Terawan.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyampaikan capaian yang diperoleh Pemerintah Sulawesi Selatan terkait stunting. Jumlah stunting di wilayahnya terus mengalami penurunan bahkan sampai di bawah 10 persen.
SDM Indonesia yang unggul semakin optimis dicapai. Malah APBD 2020, kata Nurdin, salah satunya difokuskan pada SDM unggul.
“APBD 2020 fokus pada SDM unggul. Kita berharap dukungan pak Menteri bagaimana menghadirkan layanan kesehatan di Sulawesi Selatan,” kata Nurdin.
Nurdin menambahkan, pihaknya telah berkomitmen dan membangun visi 1000 Hari Pertama Kehidupan. Ia berharap stunting bisa hilang di Sulawesi Selatan.
Selain itu, pelaksanaan Kelas Ibu Hamil dan Balita di Lampung diiringi dengan pemilihan tenaga kesehatan teladan dan seminar kesehatan. Terkait stunting, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dr. Reihana mengatakan dari 42% kasus stunting turun menjadi 27% saat ini.
“Kami harus lebih kerja keras lagi menurunkan stunting hingga 20%. Kami Provinsi Lampung siap bersinergi dengan Kemenkes dalam melaksanakan program ke depan,” ucap Reihana.
Di Provinsi Banten, Kelas Ibu Hamil dan Balita dilakukan di 8 kabupaten/kota. Dalam rangka menurunkan stunting dan AKI/AKB, Dinkes Banten telah melakukan berbagai kegiatan seperti roadshow Kelas Ibu Hamil dan Balita dan sosialisais Germas di 8 kabupaten/kota.
“Kami melakukan peningkatan pengetahuan dan mutu tenaga kesehatan, serta pemerataan pelayanan kesehatan bagi ibu dan Balita. Kami memiliki berbagai inovasi di antaranya pendampingan ibu hamil dan Balita,” kata Kepala Dinas Provinsi Banten M. Yusuf.
Kelas Ibu Hamil dan Balita merupakan upaya yang dilakukan Puskesmas agar bisa lebih dekat dengan masyarakat dalam upaya promotif preventif. Melalui kelas Ibu Hamil dan Balita diharapkan jumlah ibu hamil dan ibu Balita bisa menekan AKI/AKB di Banten.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM